Oktober, dan Telkom IPTV sudah harus siap meluncur. Wow, cukup untuk bikin mata merah :). Tapi test-test telah mulai dilakukan, dan sejauh ini hasilnya menggembirakan. Bulan-bulan mendatang, sampai akhir 2010, kami akan memulai test ke rumah-rumah, sambil menguji kualitas jaringan. Mudah-mudahan hasilnya akan tetap prima.
Walaupun IPTV berkepanjangan Internet Protocol Television, IPTV bukan sekedar televisi yang didistribusikan melalui Internet. IPTV adalah sinergi antara kekuatan interaksi Internet dan Web, dengan kekuatan media televisi. IPTV merupakan platform layanan yang merupakan tahap lebih lanjut dari bentuk interaksi multimedia yang ada saat ini. IPTV akan menawarkan a.l. hal-hal berikut:
- Broadcast televisi dan video di atas akses Internet
- Content on demand, yang meliputi video, TV, musik
- Interaksi multimedia dengan kecepatan true broadband, yang meliputi layanan game, shopping, advertising, dll
- Kualitas layanan (quality of service) dan kualitas pengalaman (quality of experience) bagi customer yang terus terpelihara
Setiap layanan akan memiliki sifat multiscreen, yaitu harus dapat ditampilkan melalui beragam perangkat:
- Pesawat televisi
- Komputer, notebook, dan perangkat sejenis
- Mobile terminal dan berbagai gadget
Bagi Telkom, IPTV adalah langkah pertama dalam penggelaran aplikasi multimedia dengan interaktivitas tinggi di atas jaringan true broadband (sekaligus mencari konteks / reason buat investasi perbaikan network agar layak dimuati informasi broadband). IPTV menawarkan hal-hal berikut:
- Pengalaman digital yang lebih interaktif, mudah, nyaman, dan lengkap.
- Peluang, terutama bagi komunitas-komunitas kreatif digital yang sedang tumbuh di Indonesia, untuk menemukan lahan baru yang luas dalam komersialisasi produk dan karya kreatif mereka.
- Peluang kerjasama bagi bisnis media dan industri informatika untuk memberikan layanan yang lebih lengkap.
- Konteks baru dalam pengembangan kapasitas dan kualitas network, baik core network, cable network, hingga mobile network.
Konfigurasi yang disederhanakan dari sistem ini adalah sbb:
Dalam jaringan ini, konten televisi, video, dan berbagai layanan yang bersifat multimedia interaktif didistribusikan menggunakan arsitektur jaringan Internet. Di samping menawarkan efisiensi jaringan dan kualitas media yang dapat terkelola secara maksimal, IPTV juga diyakini membuka peluang baru untuk memaksimalkan interaktivitas layanan Internet ke dalam media televisi.
Beberapa fungsi-fungsi di dalam jaringan IPTV
- Head-end, terdiri dari IRD (integrated receiver decoder) yang berfungsi menerima kanal televisi melalui satelit, dan encoder yang mengubah format video ke standard MPEG-4/H.264 untuk dilewatkan ke jaringan IP.
- Middleware, berfungsi sebagai content management / delivery system (CMS/CDS). Sistem pada middleware mendukung open architecture dan mempunyai open standard interface untuk berkomunikasi dengan 3rd party application, dan mendukung pengembangan layanan baru dengan cepat.
- VoD (video on demand) merupakan sistem yang memberikan layanan on demand kepada pelanggan. VoD didistribusikan dengan mekanisme yang memungkinkan minimalisasi biaya.
- CA (conditional access) / DRM (digital right management) adalah suatu mekanisme yang memungkinkan sistem memberikan hak akses terautentikasi terhadap sebuah program yang diminta user.
- CDN (content delivery network) merupakan perangkat yang digunakan untuk membantu distribusi konten di atas jaringan.
- NMS (network management service) merupakan sistem yang digunakan untuk memelihara dan memonitor jaringan.
Beberapa standard yang digunakan dalam jaringan ini:
- Video codec menggunakan ITU-T H.264 (ISO/IEC MPEG-4 Part 10 ) yang mendukung baseline dan main profile untuk encoding dan enkapsulasi video.
- Multicast menggunakan protokol IGMP (RFC 2236).
- Multicast mendukung TS (ISO 13818-1) over RTP (RFC 1889) over UDP (RFC 768), atau harus mendukung TS over RDP.
- Untuk layanan berbasis On Demand (VoD, TVoD, PVR, TSTV), maka End User Terminal (Televisi, PC, Gadget ) harus mendukung pengaturan layaknya VCR, dengan menggunakan protokol standar, yaitu HTTP (RFC 2616) atau RTSP (RFC 2326).
Haha, teknis sekali ya? Namanya juga aku. Nanti aku cerita lagi dari sisi features dan interaktivitasnya deh.