Page 111 of 210

83388692

Trus kita obrolin soal object-oriented HR management. Yeah, berusaha menggabungkan konsep component-based coding management, dengan competence & attitude dari individu dan tim. Komponen bisa berupa individu atau tim. Individu bisa jadi entitas yang bersifat public, protected, atau private di dalam komponen tempat dia didefinisikan. Dan pelaksanaan task-task mengacu penuh pada kapasitas komponen-komponen.

Pendefinisian macam ini memerlukan kerja keras, tentu. Tapi hasilnya bakal sama dengan dua kali revolusi yang dilakukan angkatan Dennis Ritchie dan angkatan Bjarne Stroustrup, yang menggantikan bahasa assembly sebagai dasar penyusunan sistem operasi ke dalam bahasa C dan kemudian C++. Efisiensi dijaga tetap tinggi, tetapi manage-ability dan transparancy meningkat pesat.

Jangan-jangan Jeffrey malah mikir Laen kali jangan ajak orang Sisfo ngobrolin HR management ah.

83388669

Jeffrey ternyata curang juga. Kalau ke ruang Sisfo biasanya dia sibuk becanda-canda nggak tentu arah. Tapi kalau jalan sama aku, talk-nya serius melulu. Memang mengasyikkan sih punya temen yang bisa diajak chatting yang lebih dari sekedar hai-hai-hai, ha-ha-ha, etc. Tapi kayaknya aku salah milih mood hari ini. Soalnya janjiannya hari ini cuman mau makan-makan buat acara HUT-nya dia, bukan diskusi soal masa depan peradaban :).

Latar belakang theme song dari Twin Peak, di Hanamasa, Dago. Latar depan yakiniku yang sebagian besar aku pilih dari kelompok sea food. Kiri kanan ada capuccino dan rujak buah. Bukan situasi yang pas buat berpikir di luar kerangka kan ? Yeah, kecuali musiknya.

83344824

Bukan Adams kalau nggak gila. Dia bikin jajak pendapat tentang kemusangan. Kita tahu, jajak pendapat di Internet nggak pernah valid (misalnya di Indonesia, jajak pendapat politik di Internet selalu memihak PAN dan PK, tapi dalam kenyataan cuma sedikit yang betul-betul memilih partai-partai itu), tapi sering lucu. Jadi kita pasang hasilnya di sini.


Weaseliest Organization

Democratic Party 5,727

Major League Baseball 4,118

White House 3,700

Congress 2,702

Republican Party 2,333

FBI 872


Weaseliest Country

France 6,684

Saudi Arabia 4,488

Pakistan 3,601

Iraq 3,453

North Korea 669

Iran 285


Weaseliest Company

Microsoft 7,661

Arthur Andersen 3,908

Enron 3,621

WorldCom 1,381

Rite Aid 1,255

Merrill Lynch 576

Tyco 535

Qwest 486


Weaseliest Profession

News reporters 4,875

Lawyers 4,447

Politicians 3,539

Tobacco executives 3,484

Oil executives 1,159

Accountants 1,098

Advertising executives 926


Weaseliest Individual

Martha Stewart 4,734

Gary Condit 3,810

Marie Reine Le Gougne 3,475

Kenneth Lay (Enron) 3,284

Michael Jackson 2,009

Dennis Kozlowski (Tyco) 810

Gary Winnick (Glob. Cross.) 483

“Chainsaw” Al Dunlap 342

Sam Waksal (ImClone) 255


Weaseliest Religion

Islam 6,112

Catholicism 5,227

Atheism 4,221

Protestantism 1,710

Judaism 1,147

Buddhism 239

Hinduism 233

Yah, begitulah. Loh, kenapa negara paling musang, AS, malah nggak kena voting satu pun? Nggak akan, soalnya memang jajak itu nggak memungkinkan orang milih AS. Kayaknya Scottie takut sama pemerintah dan media fasis AS.

Islam? Agama paling musang? Ho-ho. Aku yakin sebagian umat Islam bakal senyum simpul, kecuali sekelompok kaum pemarah (yang sayangnya lebih sering dijadikan cap buat Islam). Ada juga sih yang bakal menjumlahkan tingkat kemusangan katolik dan protestan jadi satu entitas Christianity yang besarnya ? itung sendiri lah.

OK, berhubung kita suka iseng, kita coba analisis kenapa Islam seberuntung itu:

  • Islam terlalu sering dijelek-jelekkan media, khususnya di AS dan di Internet.
  • Orang Islam memang orang paling brengsek: punya agama yang canggih, punya kitab yang sahih, tapi kelakuannya nggak ada bedanya sama yang lain.
  • Islam sama dinamiknya dengan negara Perancis, dengan Microsoft, dengan Partai Demokrat, dan dengan profesi wartawan.
  • Islam adalah agama bagi semesta, bagi seluruh makhluk, termasuk semua musang.

Weasel Day

Scott Adams memproklamasikan hari ini sebagai Hari Musang untuk memperingati terbitnya bukunya sendiri, Dilbert and the Way of the Weasel. Aku nggak tahu apa buku ini seinspiratif buku sebelumnya, atau sejelek bukunya yang terakhir (The Joy of Work) sedunia?

83291388

Langit ungu lagi … Kapan sih aku terakhir cerita tentang langit ungu? Aku malah hampir lupa kalo langit bisa ungu. Plus maroon di beberapa sisinya. Dengan cercah-cercah awan yang malu-malu. Dan bulan yang mulai beranjak di timur. Bulannya bulat bener. Tanggal berapa sih sekarang? Ramadhan setengah bulan lagi?

Kemana larinya waktu dari Ramadhan kemarin ke Ramadhan yang ini?

83243847

Flashback ke Malang tahun 19xx. Aku lagi kerja di Lt 2 LPK, bikin laporan buat kampus. Kayak kebiasaan aku waktu itu, semua pekerjaan baru dimulai di saat-saat kritis menjelang deadline. Sore … kerjaan tinggal dikit … tinggal print dan fotokopi dan paginya bisa disubmit. Tapi *blup* listrik mati … semua file masih di harddisk. Semua! Aku masih tenang-tenang aja, kumpulin buku-buku, beresin ruang komputer. Tadi cahaya di luar mulai hilang, dan belum ada tanda listrik mau hidup. Stress mode on. Menghitung alternatif. Tapi kan semua file masih di harddisk. Kernel panic. Aku jalan-jalan di sepanjang lorong. Trus …

Eh, West, pikir aku, Daripada stress gini, mendingan kamu berdoa.

Tapi gimana caranya berdoa minta listrik hidup. Ini tahun 19xx, si aku masih lebih suka berdoa untuk seluruh semesta daripada buat hal-hal kecil kayak ujian, seminar, atau listrik. Tapi masa sih aku harus selalu sombong nggak mau berdoa buat diri sendiri. Coba berdoa. Tapi gimana caranya?

Aku coba, “My God, please …”

Please apa yach …

Tapi kayaknya Yang Mahasayang nggak tega ngeliat aku kelamaan nyusun doa. Jadi saat itu juga listrik langsung nyala. Komputer langsung hidup lagi.

“Thanks God. Alhamdulillah.”

Bukan cuma Nazaruddin yang doanya bisa langsung dikabulkan. Dan seperti juga Nazaruddin, doa nggak harus bersifat kausal.

Cuman kayaknya aku waktu itu yakin denger suara Mikhail nahan ketawa di belakang kursi.

Doa Makbul Nazaruddin

Nazaruddin tiba-tiba dicegat orang tak dikenal. “Tolong tuan. Anakku sakit keras. Tolonglah aku dengan beberapa dirham untuk biaya pengobatan anakku.”

Seperti biasa, Nazaruddin tidak memiliki uang banyak. Tapi diberikan juga uang yang dia miliki, sambil tak lupa dia mendoakan agar si anak orang tak dikenal itu segera sehat.

Tapi tak lama, seorang kenalan Nazaruddin menghampirinya, lalu berkata ke Nazaruddin, “Hey Din, elo ditipu mentah-mentah amé itu orang. Gue kenal dié. Anaknyé banyak, baong-baong, tapi kagak àdé tuh nyang sakit.”

Khas Nazaruddin, ia malah berucap, “Syukurlah. Jadi tidak ada yang sakit sekarang? Cepat sekali doaku dikabulkan Allah. Segala puji bagi Allah.”

Ugh, ikut dengan Lasykar Nazaruddin ah: hidup dengan ringan, ceria, dan mencerahkan.

Numéro Huit

Bandung cuacanya nyaris nggak kenal ampun. Padang rumput jadi lapangan tanah. Malam juga panas, dan kunang-kunang menghilang. Rasanya mau lepas semua baju, plus potong rambut :).

Tahu-tahu inget waktu aku dkk kepanasan malam-malam di Yogya, abis migrasi dari Bandung. Di Malioboro ada tukang cukur bergaya klasik. Kita masuk dan potong rambut bareng-bareng. Lega. Naik taksi, si sopir taksinya nyeletuk, “Abis ikut pendidikan ya Mas.” Kita iya-in aja.

Nggak lama, aku iseng daftar kelas di LIP (CCF versi Yogya). Masuk kelas 1, sama mahasiswa2 yang umumnya dari UGM. Biasa, belum masuk kelas pada ngobrol. Tapi ada satu yang somse amat. Trus masuk, mulai dengan je m’apelle, je suis, j’habite. Trus break maghrib. Trus masuk, dan disuruh mempraktekkan satu-satu. Trus kelas bubar. Si somse ngedeketin, “Mas, maaf … tadi saya kira mahasiswa baru. Rambutnya kayak mahasiswa lagi di-ospek sih.” Bah, panitia OS rupanya dia — satu macam makhluk yang tak aku mengerti arti keberadaannya di atas muka bumi ini. Apa bedanya aku bilang je suis étudiant sama je suis ingénieur?

Tapi nggak lama aku sekelas sama si mantan somse. Aku dipaksa pindah kelas sama gurunya, gara-gara waktu bilang j’habite rue lempuyangan numéro 8, aku melafalkan angka 8 dengan style yang bikin gurunya yakin bahwa aku bukan beginner. Minggu depannya aku masuk ke kelas 2. Tapi ini cerita laen.

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorenUp ↑