Tadinya judulnya mau next generation mobile services. Tapi Mas Ary minta lebih dari service. Haha, service pun bisa beberapa jam, kalau aku dikasih waktu sebanyak itu. Tapi, OK, akhirnya jadi next generation mobile system. Biar masih NGMS. Masih bagian dari rangkaian IEEE roadshow dan knowledge sharing setelah Surabaya bulan lalu. Sayangnya belum sampai ke luar Jawa. Mungkin Mas Ary dan Mas Arief menunggu ada permintaan.
Dengan beralih dari service ke system, aku harus menambahkan soal network. Maka, NGMN, seperti yang pernah sempat diulas di blog ini juga. Tentu NGMN layers yang mengadopsi berbagai metode akses itu akan disinggung juga. Tapi di sisi ini, aku tergerak membahas kandidat-kandidat yang sedang dipertimbangkan oleh ITU untuk menjadi standard 4G.
Lebih jauh soal ini, aku tulis ringkasannya dwibahasa di Telkom.info dan blog Network. Intinya ITU menghendaki transmisi dengan OFDMA (versi multi-user dari OFDM). Tentu diharapkan semua informasi sudah dialirkan sebagai data paket berbasis IP, dari ujung ke ujung (seharusnya ini terlaksana untuk 3G, tetapi kelihatannya waktu itu belum mungkin). Tiga kandidat itu diajukan oleh Ericsson dan kelompok 3GPP serta kubu GSM-nya yang mengajukan LTE (long-term evolution); Qualcomm dan kelompok 3GPP2 serta kubu CDMA-2000-nya yang mengajukan UMB (ultramobile broadband); serta kelompok WiMAX yang mengajukan WiMAX II (IEEE 802.16m). 802.16m ini pengembangan dari 802.16e yang telah memiliki mobilitas terbatas.
Trus … kembali ke soal services :). Tapi sementara itu, malah ada undangan ikut demo dalam rangka menyemarakkan percepatan pembukaan Kode Akses SLJJ. Kayaknya menarik juga. Mudah2an aku nggak jadi baik Franz maupun Sabina, yang harus terjebak kitsch berwujud demo, pawai, acungan tangan, di bawah pemerintahan sarang kitsch di republik yang indah ini. Ah, nggak lah.

Waktu aku menulis tentang rencana 



Scitopia, mesin pencari yang dikhususkan untuk dokumen riset sains dan teknologi, yang diterbitkan lembaga2 tertentu. Beralamat pada domain
Tahun2 ini, IEEE kadang juga masih menggunakan jargon 4G. Tapi sering juga secara rendah hati disebut B3G (beyond 3G). Kalau kita menyebut sebuah perubahan generasi, kita harus secara jelas menyebutkan peralihan generasi teknologi; sedahsyat waktu analog (1G) pindah ke digital (2G), dan waktu connection-oriented (2G) pindah ke end-to-end packet-based connection (3G). Peralihan generasi bukan cuma soal kecepatan atau ukuran terminal.
