Author: Kuncoro Wastuwibowo (Page 84 of 88)

Nottingham

Ke Nottingham. Kota ini sebenernya menarik sekali, biarpun suhu udara nggak terlalu nyaman. Di mana-mana orang menyajikan legenda Robin Hood dan dunia kesatrian sebagai penarik pengunjung.
Tapi ini bukan kota wisata. Lebih banyak penduduk setempat yang sibuk dengan pekerjaan sehari-hari mereka. Barangkali ini contoh kota aktif yang optimal.

Broadband


Broadband networking memang bikin kita jadi agak paranoid :). Teknologi yang dipakai sedang berkembang terlalu pesat. Satu buku menulis dengan yakin bahwa teknologi IP tidak akan membuat ATM ditinggalkan. Buku berikutnya memprediksi bahwa dalam waktu singkat ATM harus ditinggal, karena suite IP sudah melebar ke banyak layer, dan kapabilitas MPLS untuk menangani QoS tidak diragukan lagi. Artikel dua bulan lalu menulis bahwa ATM gagal dimatikan. Bulan berikutnya majalah yang sama menulis bahwa MPLS hanyalah hype. Kegagalan implementasi UMTS barangkali memaksa orang lebih berhati-hati mengadopsi teknologi baru. Dan bagaimanapun teknologi berkembang lebih cepat daripada kemampuan mencetak buku atau bahkan artikel. Sekarang setiap artikel kita baca dengan curiga.

Ntar ujung-ujungnya kayak pakai PC. Install and run. Ngabur maksudnya.

Manchester

Yang menarik sebenarnya adalah proses untuk terus berinteraksi dan bekerja sama dengan melupakan perbedaan-perbedaan. Perbedaan tidak harus disatukan. Memang nggak semua orang percaya bahwa “kalau dua pendapat berlawanan, bisa jadi keduanya benar”. Bisa jadi yang nggak percaya itu juga benar :). Jadi buat yang nggak percaya, anggap saja membiarkan perbedaan itu adalah mengajarkan pendapat kita dengan strategi yang lebih cerdik dalam interaksi yang bersifat saling menghargai.

Jadi aku bisa menjawab soal “duluan telur atau ayam” dengan teori evolusi di depan Mas Medy Satria yang anti teori evolusi. Juga Mas Aris masih bebas merokok di sebelah makhluk anti rokok kayak aku. Kita udah tahu posisi masing-masing kok. Dan itu justru mempererat persahabatan, soalnya kita bisa saling menerima tanpa syarat :).

Buckingham Palace

Kerkahan dan runtuhan di muka bumi barangkali belum cukup untuk mengingatkan manusia akan kefanaan. Kita masih suka mengumpulkan tanda-tanda kemegahan di ruang-ruang terkungkung batu-batu tebal. Seolah kekuatan mekanik mampu mempertahankan kemegahan semu kita. Buckingham Palace, warna warni yang menyilaukan mata dan membutakan mata hati. Bukan kejayaan yang berumur panjang yang tampak, tapi justru pendeknya umur manusia-manusia yang konon pernah merasa tinggi di masa hidupnya dulu.

Telecom 2001

Bikin site Telecom 2001 buat rekan-rekan di Telecom-2001. Seadanya aja deh. Tahap 1 cuman buat naroh foto-foto aja. Banyak kerjaan laen.
Richard Hallow trus heran, dari sekian puluh mahasiswa yang konon paling progressif di bidang telekomunikasi, cuman 1 yang sempat punya ide bikin personal website. Hehe, dia salah. Ada dua sebenernya. Dua-duanya dari Indonesia tapi :).
Aku nggak punya waktu untuk mendengarkan alasan-alasan subyektif kenapa orang harus punya atau harus tidak punya website.

Last Lecture Day

Celebration of the Last Lecture Day. Cuman ketemu bareng-bareng, Coca Cola non stop, dan ngobrol gantian sama rekan-rekan. Soal project, politik, travelling plan. Semacam itu lah. Kenn yang selama ini acuh bener, tumben ngasih apresiasi personal :).
Tapi yang patut dirayakan adalah hari kepulangan yang makin dekat. Cuman tegang juga nih sama thesis.

Park @ Birmingham


Park itu penuh pohon yang rindang. Mirip oasis di tengah Birmingham yang sedang disengat matahari tanpa ampun. Manusia-manusia berbagi cerita, di samping danau kecil dengan ratusan angsa hitam dan bebek mungil. Ada Mas Sony dan Mas Arisman dari New Castle yang sibuk jadi provokator buat kegiatan beasiswa dan penyaluran buku. Ada Mas Yusron yang lagi kampanye PPI UK. Ustadz Cholid berbincang asyik dengan Bambang Widjoyanto dari LBH. Ahmad Sofyan (a.k.a. Fade2black) malu-malu jadi konsultan web designing. Teh Nizma berkeliling ambil foto (kali-kali kita mirip pengungsi). Harry Sufehmi … duh kemana sih itu anak …

C++ dari O’Reilly

Kirim surat ke O’Reilly, iseng nanya kali ada buku C++ yang baru. Dua buku punya mereka juga ketinggalan zaman tuh, masih logat pertengahan tahun 1990-an. Jawabannya bikin tambah pesimis.


Hi Koen,
We were working on a C++ techniques book, but I’m afraid it was recently cancelled. We have a C nutshell book that we’ve been working on, but that’s currently in pending status with no projected release date. I wouldn’t hold my breath for that one. You may want to check with another publisher for more up-to-date coverage in this area.

Sorry I don’t have something more promising to report.

Antik juga. Masa disuruh cari ke kompetitor :). Kali maksudnya dia aku memang disuruh baca Stroustrup. Kenapa ya bukan O’Reilly aja yang nerbitin bukunya Stroustrup.

Terakhir aku beli buku O’Reilly di Birmingham. Internet Core Protocols. Abis aku bayar, ada yang baru masuk, nanyain buku Kernighan-Ritchie ke yang jaga. Si mbaknya bingung, buku apaan tuh. Jadi aku ambilin. Mereka kaget, “Wow, that’s fantastic.” Nggak fantastik padahal. Semua programmer C sebelum zaman C++ pasti pernah lekat sama buku K&R. Aku beli buku itu dua kali malahan. Dua-duanya …. (kan yang asli mahal). Sekarang satu di Griya Caraka, satu lagi kalau masih berwujud buku, ada di Malang.

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorenUp ↑