Yang dibahas sebenernya bukan soal fisika atau musik (itu pun kalau ada bedanya
fisika dengan musik). Tapi soal agama, atau yang disebut “agama formal”.
Agama, bukan saja berisi hukum-hukum dan nasihat-nasihat, tetapi bermaksud
mengarahkan masyarakat dengan membentuk paradigma hidup yang sesuai dengan
kemanusiaan. Tapi pergeseran paradigma, biarpun mudah disebut, tidak pernah
jadi sederhana. Soalnya adalah, bagaimana menjelaskan nilai-nilai dan logika
agama buat orang yang tidak berkenan menengok ke sistem operasi
logika
yang berbeda. Bagaimana menjelaskan, bahwa dalam agama, manusia
diakui memiliki potensi yang terus berkembang, yang artinya bahwa logika
masa kini belum merupakan logika yang paling valid (seperti juga logika masa
lalu telah terbukti tidak valid di masa kini), sehingga hukum-hukum kadang
tidak bisa dijelaskan secara sederhana dengan logika masa kini? Kalau ini
diakui, ini namanya sudah memiliki iman, padahal yang mau dilakukan adalah
menjelaskan ke orang yang tidak memiliki iman.