Apakah kesedihan itu semacam egoisme?
Lima minggu y.l., aku masih bisa memeluk dia, dan ikut optimis bahwa segalanya bisa lebih baik. Pagi ini ternyata dia dipilih untuk lebih dahulu mencapai kehidupan yang sempurna. Aku malah tersentak, dan agak sulit mengendalikan emosi. Anehkah, bahwa saat sahabat kita dipanggil ke hadapan Kasih Yang Agung, lalu kita malah tercekat.
Seharusnya aku bilang: Ah, asik kamu ya, ngeduluin kita.
Tapi nggak, aku malah egois.