Page 89 of 210

Tanpa Harapan

Apa yang tersisa dari hidup kalau kita kehilangan harapan?
Apa yang tersisa kalau kita tidak lagi mengharapkan apa-apa?
Ya tidak perlu ada yang diharapkan tersisa juga sih :).

Sebenarnya tak ada yang salah kalau kita kehilangan harapan. Ada apa kalau kehilangan harapan? Mau berhenti melakukan segalanya? Diam pun  membosankan — kayak masuk neraka sebelum waktunya. Ada atau tanpa harapan, manusia punya kecenderungan untuk terus aktif. Kita boleh kerja demi nilai-nilai kita, dengan penuh kesungguhan, biarpun tanpa harapan bahwa akan ada sesuatu yang bisa diwujudkan.

Dan kalau kita bekerja tanpa mengharapkan apa-apa, bukankah kita bisa jadi lebih jujur dan lugas? Bukankah kita bisa bekerja sepenuhnya demi nilai-nilai kita tanpa khawatir pada apa yang bisa menimpa kita?

Siegfried’s Funeral

Bawa hasil foto x-ray siang ini. Masih cakep juga paru-parunya. Tapi dokternya masih memaksakan istirahat. Sekaligus ngasih valium buat maksain istirahat kalau bener-bener nggak bisa istirahat. Errh, kayaknya aku nggak mau cari masalah baru dah. Dokternya memang canggih, tapi kan manusia juga :).

Masalahnya, memang dokternya bener. Pikiran masih lincah berkeliaran di antara kotak-kotak berwarna bersusun, dan nomor-nomor RFC, plus mainan-mainan lain. Hmmh :). Gimana bisa bobo yang lama dengan pikiran kayak gini?

Heh, trus inget: kayaknya udah lama juga nggak masang serial “Der Ring”.

Kayaknya Siegfried bisa pas buat malam ini.

Coba deh menemani Siegfried merenungi kekuatan besar manusia yang tersimpan rapi dalam kelemahan esensialnya di depan formulasi takdir. Mudah-mudahan cukup buat bikin bobo. Asal ntar nggak berisik angkat-angkat pedan “Notung”-nya aja. Hmmmm :). Jadi ragu nih. Apa langsung pasang Götterdammerung aja ya, biar Siegfriednya cepet mati, trus musik pemakamannya bisa menghantar tidur yang pulas, mengantar seorang manusia dalam kompleksitas kelemahan dan kekuatannya, sekedar menjalankan apa yang harus dijalaninya dalam hidup.

92279311

Bukan cuma TELKOM yang sedang sibuk dengan pensiun dini karyawan-karyawannya. BT juga sedang mempensiunkan Piper, si peniup terompet yang baru 12 tahun bekerja sebagai logo BT. Abad berganti, BT nggak merasa sreg lagi dicitrakan sebagai manusia polos yang harus menggunakan terompet (teknologi suara) untuk berkomunikasi. Komunikasi sekarang lebih beraneka raga, terdiferensiasi dengan cantik, penuh warna, penuh gaya.

TELKOM, yang suka nggak sengaja berkiblat ke BT, kira-kira bakal ganti logo nggak ya.

92216570

Emang kamu nggak pernah nyontek, West?

Ha-ha :). Aku udah lama ngambil resiko dicap jadi makhluk aneh
dan menyebalkan. Aku nggak pernah nyontek di ujian, di kuis,
dan di tempat-tempat legal. Biariiiiinnnnnn!

Fyi: aku nggak pinter-pinter amat, jadi IP-nya nggak
bagus-bagus amat. Aku boleh nyalahin dosen sialan yang nggak
bisa ngajar dan berani-beraninya ngelamar jadi dosen, atau tugas
yang kebanyakan yang dirancang tanpa strategi yang bikin aku nggak
sempat belajar, atau sakit panjang (kayak sekarang) yang mengurangi
waktu dan intensitas belajar, atau sistem penilaian yang nggak adil.
Salahin aja yang memang salah. Tapi nggak ada satu pun yang bisa
jadi pembenaran buat cheating. Kesalahan sistem, kesalahan orang
lain, kesalahan takdir, nggak pernah bisa jadi alasan untuk ikut
melakukan kesalahan.

92203492

Bayangkan kalau kita bukan jadi tipikal pelajar dan mahasiswa Indonesia!

Percayalah, kita akan muak melihat pelajar dan mahasiswa Indonesia
melakukan perbuatan curang dalam ujian: mencontek! Muak sekali, percayalah.
Mereka sebal melihat mahasiswa Amerika melakukan pergaulan bebas, tapi
mahasiswa Amerika dijamin bakal jijik dan mual melihat betapa liberalnya
mahasiswa Indonesia melakukan pencontekan, tanpa rasa dosa sama sekali,
baik dosa transendental maupun dosa sosial.

Menurut Anda mencontek itu dosa kecil? Haha :). Lalu setelah mencontek,
Anda berani melawan para koruptor yang menurut Anda melakukan dosa besar?
Hahaaaaa :). Kalau Anda tipe mahasiswa kayak gitu, Anda benar-benar bikin mual.

Coba lihat, apa yang dipakai berbagai perusahaan untuk menyaring kandidat
karyawan baru dari ribuan pelamar yang lain? IP! IP palsu Anda telah memungkinkan
Anda memperoleh gaji dengan merampas hak orang lain.

Apa yang dipakai project menager untuk memilih rekanan? Kualifikasi pendidikan
para profesionalnya! Dan kualifikasi palsu Anda telah memungkinkan terjadinya
manipulasi nyata bagi proyek miliaran rupiah.

Empati Pada Para Tiran

Sebenernya aku nggak adil juga selalu mencaci maki Saddam Hussein dan George Warcrime Bush. Barangkali aku udah larut dengan pikiran Dogbert yang dengan senang hati menganggap semua makhluk memiliki pengalaman yang sama dengan dirinya, dan artinya memiliki diskursus yang sama, dan artinya kalau ada yang berbeda pendapat selalu ada yang bisa disalahkan. Well, cakep kan?

Coba bayangkan kalau kita jadi Saddam, dari kecil dicekoki dengan kisah kepahlawanan padang pasir, dari sejak peradaban manusia, sampai masa masa kenabian, dan masa-masa kekhalifahan, yang semuanya penuh tragedi dan kehendak untuk menegakkan kekuasaan dan nilai-nilai dengan segala kekuatan.

Seperti diktator ngetop lain, Saddam mulai sebagai pemuda pejuang yang mengorbankan masa muda dan mempertaruhkan nyawa untuk perjuangan. Dan apa artinya kediktatoran Saddam dibandingkan banyak kekejian dalam sejarah peradaban manusia di sepanjang jazirah Arab.

Bayangkan juga kalau kita jadi Bush, yang seperti orang AS lainnya dicekoki kisah patriotisme AS membebaskan dunia dan menyebarkan nilai-nilai Americanism ke seluruh penjuru dunia.

Bush adalah manusia yang berhati lembut, kalau dibandingkan dengan Truman yang melelehkan dua kota besar di Jepang plus jutaan penduduknya dengan bom nuklir cuma untuk mendeaktivasi pusat kesenjataan Jepang, atau dibandingkan serial Kennedy hingga Nixon yang menghabisi jutaan keluarga di Vietnam dengan berbagai senjata pedih yang tak masuk akal digunakan di bumi (senjata kimia, senjata biologi, bom napalm, ranjau darat, racun makanan dan air, dan segalanya).

Trus bayangkan kalau kita jadi supporter Persib. Eh kok …

91888064

I Stand for Peace and Justice

  • I stand for democracy and autonomy. I don?t think the U.S. or any other country should ignore the popular will and violate and weaken international law, seeking to bully and bribe votes in the Security Council.
  • I stand for internationalism. I oppose any nation spreading an ever expanding network of military bases around the world and producing an arsenal unparalleled in the world.
  • I stand for equity. I don?t think the U.S. or any other country should seek empire. I don?t think the U.S. ought to control Middle Eastern oil on behalf of U.S. corporations and as a wedge to gain political control over other countries.
  • I stand for freedom. I oppose brutal regimes in Iraq and elsewhere but I also oppose the new doctrine of “preventive war,” which guarantees permanent and very dangerous conflict, and is the reason why the U.S. is now regarded as the major threat to peace in much of the world. I stand for a democratic foreign policy that supports popular opposition to imperialism, dictatorship, and political fundamentalism in all its forms.
  • I stand for solidarity. I stand for and with all the poor and the excluded. Despite massive disinformation millions oppose unjust, illegal, immoral war, and I want to add my voice to theirs. I stand with moral leaders all over the world, with world labor, and with the huge majority of the populations of countries throughout the world.
  • I stand for diversity. I stand for an end to racism directed against immigrants and people of color. I stand for an end to repression at home and abroad.
  • I stand for peace. I stand against this war and against the conditions, mentalities, and institutions that breed and nurture war and injustice.
  • I stand for sustainability. I stand against the destruction of forests, soil, water, environmental resources, and biodiversity on which all life depends.
  • I stand for justice. I stand against economic, political, and cultural institutions that promote a rat race mentality, huge economic and power inequalities, corporate domination even unto sweatshop and slave labor, racism, and gender and sexual hierarchies.
  • I stand for a policy that redirects the money used for war and military spending to provide healthcare, education, housing, and jobs.
  • I stand for a world whose political, economic, and social institutions foster solidarity, promote equity, maximize participation, celebrate diversity, and encourage full democracy.
  • I stand for peace and justice and, more, I pledge to work for peace and justice.

To sign the statement, click here: http://www.zmag.org/wspj.

91843336

Peter Arnett, wartawan kesohor yang pernah meliput dari Perang Vietnam (sebagai wartawan AP) sampai Perang Irak I (sebagai wartawan CNN), diwawancarai TV Irak (sebagai wartawan NBC). Dalam wawancara itu, Arnett menyatakan bahwa strategi pemerintah US telah gagal, dan mereka harus menyusun strategi lagi. Dia juga menceritakan bahwa pemerintah US terus menutupi fakta bahwa mereka telah menjadi pembunuh massal dengan mengebomi sasaran sipil. Alih-alih, mereka menuduh bahwa pihak Iraq lah yang mengebomi instalasi sipil — hal yang kemudian terbukti bohong lagi.

Untuk wawancara ini, direktur NBC dan National Geographic menghadiahi Arnett dengan pernyataan pemecatan. Ini Amerika bung. Pers misti patriotik. Boro-boro wawancara: weblog aja mesti disensor, haha. Arnett cuma bilang: There’s a small island in the South Pacific I’ll try to swim to — I’ll leave.

Nggak lama, Arnett udah dapat pekerjaan lagi. Kali ini di Daily Mirror, di UK. Dengan bangga, Mirror memberi tajuk untuk bergabungnya Arnett ini: Fired by America for telling the truth — Hired by to carry on telling it.

91466321

Sesi-sesi soal softswitch nyaris selalu melibatkan pihak-pihak luar. Abis Tritronik, Siemens, Risti, dan hari ini Alcatel. Kali ini pihak Alcatel Indonesia yang jadi pengundang, bertempat di Hyatt. Dan presenternya … Robby Santoso. Nah lo … Surprise!

Robby, si anak hilang, terakhir kedengeran kerja di Ericsson di pertengahan tahun 1990-an. Ternyata dia pindah ke Astra Graphia, trus ngabur buat kuliah ke Toulouse di tahun 2000, balik tahun 2001, dan terdampat di Alcatel. Uuuh, kalau aku tahu bahwa aku punya temen di Toulouse tahun 2001, kan aku bisa liburan gratis ke sana, bayar tiket dan visa only. Informasi yang baik selalu datang terlambat, huuuuuh.

OK, chummie dari Bhawikarsu. Kalau ada yang cari info tentang Robby, kirim mail aja ke aku. Nggak mungkin kan aku tulis alamat mail official atau nomor teleponnya di sini. Tapi aku nggak bawa kamera euh. Mestinya bisa mamerin style Robby abad 21.

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorenUp ↑