Keasikan ngedengerin Der Fliegende Hollander, malah dikirimin tiket KLM lagi sama British Council. Masih lama sih (tanggal dirahasiakan, masih inget Benigno Aquino). Tapi jadi udah pingin siap-siap pulang aja.
Di luar beberapa cercah awan putih saling berpacu. Aku mau ikutan terbaaaaaaaaang.
Page 162 of 210
Pernah, di Russia, setiap buku ilmiah harus mencuplik sesuatu dari Lenin. Lenin yang
maha cerdas, dan tanpa dia tidak ada sistem sosial yang mendukung jalannya wacana
ilmiah yang jujur dan progresif. Tapi Russia bukan yang pertama. Di Eropa abad
pertengahan, wacana ilmu harus disesuaikan dengan wacana Vatikan. Di alkitab
tidak disebutkan bahwa bumi adalah pusat semesta. Itu cuman asumsi manusia.
Tapi Mikolaj Kopernik merasa harus menyembunyikan bukti-bukti bahwa bumi
mengelilingi matahari. Galileo dihukum paksa bertobat karena membuka ilmu yang
diajukan Kopernik. Bukan karena melawan alkitab, tapi karena ilmu tentang astronomi
non geocentrik itu beroleh pengaruh dari musuh Vatikan, yaitu Turki Utsmani.
Soal politik itu membuat wacana ilmiah harus mengalah.
Balik ke Coventry. Baru kerasa otot-otot kaki kelelahan. Tapi masih nekat jalan keliling kota yang lagi sepi ini, buat cari kartu telepon. Tapi semuanya tutup. Hari apa sih ini. Apa mogok massal? Malah burung-burung merpati di West Orchard pun ikutan libur. Sepiii sekali. Nggak kenal menyerah, lompat pula sampai ke Warwick Univ. Tutup juga.
Mudah-mudahan bener-bener pasukan Romawi menyerbu tempat ini hari Minggu. Tapi kalo pasukan Romawi menguasai tempat ini lagi, mereka nggak bisa beli kartu telepon juga hari Minggu gini. Pada homesick ntar, trus pulang lagi.
Kelelahan. Istirahat dulu. Minggu depan ini banyak yang harus dikerjakan.
Heathrow. Liat pesawat-pesawat berlompatan naik turun. Jadi pingin pulang. Kangen.

Kerkahan dan runtuhan di muka bumi barangkali belum cukup untuk mengingatkan manusia akan kefanaan. Kita masih suka mengumpulkan tanda-tanda kemegahan di ruang-ruang terkungkung batu-batu tebal. Seolah kekuatan mekanik mampu mempertahankan kemegahan semu kita. Buckingham Palace, warna warni yang menyilaukan mata dan membutakan mata hati. Bukan kejayaan yang berumur panjang yang tampak, tapi justru pendeknya umur manusia-manusia yang konon pernah merasa tinggi di masa hidupnya dulu.
Sekali lagi menjenguk kota London. Masih selalu hiruk pikuk di atas dan di bawah tanah. Cari Asian food di Picadilly (langganan nih lama-lama), terlempar hujan ke Regent street. Kayak sering denger nama ini :). Campur aduk keringat manusia dan air hujan di antara fashion, souvenir, bank, dan pernik-pernik entah apa namanya, di bawah arsitektur yang memang elegant.
Bukan pertama kali sih ke daerah ini, cuman memang baru kali ini ke sini siang-siang dan mengamati arsitektur gedung bagian ini. Sebetulnya keindahan itu bukan di keseragaman atau keanekaragaman, tapi di paduan yang serasi antara keseragaman dan keanekaragaman. Barangkali :).
Kalau 14 Juli aja dibahas, kenapa 17 Agustus nggak dibahas? Yaw, soalnya waktu 17 Agustus 1945 memang kita merdeka. Tapi abis itu dari masa ke masa yang terjadi adalah Soekarno merdeka, Soehato/Tommy/Ari merdeka, Gusdur merdeka, dan seterusnya. Kapan donk kita bisa merdeka?
Nunggu aja, nunggu kemerdekaan didefinisikan sebagai paduan liberte-egalite-fraternite. Ada persamaan yang diakui, bukan saja oleh struktur, tetapi oleh masyarakat sendiri. Justru yang terakhir yang barangkali lebih sulit. Kapan terakhir kali kita merasa bersaudara? Kapan kita pernah saling mendengarkan, dan menahan diri untuk tidak meninggikan diri? Kalau kita tidak berhasil menanamkan semangat kemerdekaan-persamaan-persaudaraan dalam jiwa kita, kenapa kita berharap orang lain bisa melakukannya? Kenapa waktu kita diinjak-injak, kita jadi marah?
Kapan kita berhenti berharap orang lain akan menyelesaikan pekerjaan kita?
Hmmm, server isnet.org down lagi. Kita masih pada tenang-tenang aja sih waktu servernya agak bermasalah. Sekarang mati beneran. Ehr, ada hubungannya nggak ya. Aku males juga kontak KATI. Rasanya jadi nggak terlalu dekat lagi sih, abis lama dicuekin :). Mendingan nunggu aja. Tapi aktivitas KKOI kan terganggu juga. Temen-temen sih usul kita bikin mail list temporer di egroups. Cuman aku nggak terlalu yakin sama kerahasiaan pesan di egroups, khususnya abis dibeli yahoo.
Hasil suatu penelitian di Belanda menunjukkan bahwa catechin, yaitu senyawaan di dalam teh hitam, apel dan cokelat, dapat melindungi tubuh dari penyakit jantung. Menurut penelitian yang dipublikasikan American Journal of Clinical Nutrition, para pengkonsumsi catechin, memiliki resiko 51 persen lebih rendah mengalami kematian akibat penyakit jantung ischemic dalam kurun waktu 10 tahun, dibanding dengan yang lebih sedikit mengkonsumsinya.
Sip deh. Teh hitam, cokelat, dan apel. Tiga-tiganya doyananku. Yummie …
Anisi nggak inget kemaren nelepon aku, hehe :). Yang dia inget cuman bahwa dia bingung: kenapa bangun tidur di kamarnya U Ko Ko ? Si Jonas juga pakai topi seharian. Kepalanya benjol, dan dia nggak inget di mana dia jatuh. Emang sih, yang namanya arak mah arak aja, biarpun dikasih label mewah-mewah. Pipis kucing lebih berharga daripada minuman gituan :). Meow !