Page 147 of 210

7223149

Akhirnya Mr Bídgood ngasih respons juga untuk final tesis. Cuman sebaris well done, tapi itu udah cukup.
Makhluk satu ini menarik. Waktu orang-orang menulis ratusan halaman untuk tesis, dia menyarankan nulis sekitar 50 halaman. Menulis panjang itu gampang, gitu katanya. Menulis singkat itu sulit. Memang sulit sih, bikin panik aja. Tapi bukan itu aja. Dia juga menyarankan untuk sering jalan-jalan dan nggak terpaku pada tesis. Jadi kalau aku akhirnya ngabur ke York, atau bahkan Edinburgh, itu sekedar memenuhi saran dia (cari alasan maksa amat).
Untuk presentasi, dia ngasih arahan ajaib satu lagi: jumlah tampilan tidak lebih dari lima. Hidup Mr Bídgood !

7214717

Beresin website Komunikasi. Motivasinya, menyediakan ruang horisontal yang lebih besar, untuk ilustrasi tulisan-tulisan baru.
Ada satu spin-off kecil lagi dari site itu. Tapi itu soal lain.

7199027

Di Q39, semua orang lagi sibuk. Please Q kata salah satu staff. Antri sama siapa, pikirku, aku cuman sendirian aja kok :). Mungkin antri sama kesibukan mereka. Aku duduk aja. Indrejít Mánn, asisten Prof Ashráf Jawaïd, masuk ruangan, dan menawarkan bantuan dengan ramah. Saya cuma mau submit thesis, kata aku. Are you from MSc programme?, tanya Bu Mánn. Yeah, sure, kata aku, dan aku tambahin OT. OT! kata dia dengan wajah heran. Ada apa sih? tanya aku. Dan dia cuman ketawa, sambil bilang You look like a teen.

Yeah, aku juga heran, kenapa rambut lagi susah diatur, pada berjatuhan ke mana-mana. Nggak kayak peserta program OT kali. Tapi kayak teen juga … jauh deh. Misalnya … misalnya apa ya … lain kali aja deh.

Submit Thesis

Submit thesis ke kampus. Pikiran masih ketinggalan entah di ketinggian berapa, belum membumi.

Kota Coventry sendiri memaksakan diri untuk ceria. Udara berkabut tipis, dan suhu di bawah 10ºC. Tapi orang bertaburan di daerah pejalan kaki, orang-orang tua antri panjang di kasir Marks & Spencer buat menemaniku  yang lagi cari bekal sahur, pedagang kaki lima menjual barang-barang imut sambil berteriak-teriak (mirip di buku Herriot), anak-anak sekolah bercakap riuh di perhentian bis, kayak belum rela melepas kenangan kehangatan musim panas. Tapi waktu tak mau dilawan. Gelap cepat sekali datang.

Di bis no 81 (yang cuma ada di siang hari), aku berbuka dengan sebungkus cokelat Skot (memang, buat jaga-jaga, selalu ada cokelat di tas). Di daerah Tile Hill ada yang asing. Aku baru sekali ini lihat rumah-rumah di sana dengan lampu menyala. Jam masih menunjukkan 16.50, tapi langit gelap mirip tengah malam di musim panas.

Di Faraday 125, pertahanan berakhir.

7167593

Hikmah Ramadhan yang pertama adalah … thesis selesai !
Terima kasih, Ya Allâh, atas karunia-Mu yang tak pernah ada hentinya, dan atas kasih sayang-Mu yang tak pernah terputus sekejabpun.

7157038

Buat para perantau, yang biasanya shalatnya nggak pakai lihat jam, tapi sekarang terpaksa cari waktu shalat (dan jadwal puasa), ada file jadwal shalat yang agak akurat, peninggalan zaman msdos dulu. Tempatnya di kun·co·ro|wagner|prayer-time·zip.

7156696

Marhaban ya Ramadhan. Akan terbayarkan sebagian kerinduan ?

Sekali lagi ada selisih pendapat antara Muhammadiyah dengan pemerintah Indonesia. Kayak tahun 1998 dulu, Muhammadiyah menetapkan awal bulan 1 hari lebih cepat. Sambil nunggu berita dari Birmingham, sementara ini aku ngikut Muhammadiyah aja, yang memilih awal Ramadhan tanggal 16. Udah kangen sih, pingin cepet-cepet Ramadhan :).

7133266

What problem sih ?

Good question :).

Nggak ada masalah serius kok. Dan, keselnya, itulah masalahnya. Aku lagi nggak peka sama masalah. Jadi mencoba menyelesaikan segalanya nyaris tanpa emosi. Just like technical stuff. You see, technical stuff, hal-hal yang — seserius apa pun — bisa dipecahkan sambil bersenandung. Kadang kalau masalahnya terlalu berat, aku cuman mikir yeah, this is agak serious trus mencoba memecahkan kayak lagi bikin pe-er kalkulus. Siapa sih yang nggak pernah punya masalah ? Justru itu yang bikin hidup jadi punya arti. Kadang memang berat, tapi bukannya tak terpecahkan. Kadang terasa rumit, tapi sebenernya nggak unik. Selalu ada di masa lalu waktu kita menghadapi masalah yang mirip, atau setidaknya ada orang lain yang punya masalah yang mirip. Bukan berarti manusia tidak unik. Bisa dimarahin khalayak nih kalau bilang gitu. Pakai bahasa diplomatik aja: manusia itu unik seperti juga waktu juga unik. Kalau ada orang merasa terasing dan merasa masuk dunia yang salah, hummm, ada ribuan orang lain yang juga sedang merasa terasing dan masuk dunia yang salah. Yeah, memang rasanya lain. Karena itu dinamai unik. Kesannya jahat yah? Toujour comme ça :).

So what’s the problem ?

I’ve told you: it’s a good question.

7122859

Tumben ruang perpustakaan ini rasanya lebih cerah dan lebih hangat malam ini. Abdoulkarim of Niger yang nggak suka gelap masang semua lampu. Aku pikir, sip deh, malam ini nggak sendirian. Eh, abis itu naiklah delegasi Maladewa, Palestina, dan Komoro. Jadi lebih hangat lagi. Terakhir Adnan of Maroko naik, dan langsung nanya “Is this a kind of muslim community?”
Heh, dia memang primordial kok. Tapi kok bisa ya? Yang laen emang lagi apa di mana ya ? Sekalian deh, sambil antri printer, kita ngobrolin tentang awal Ramadhan. Kayaknya di negara-negara mereka udah ditentukan 16 November. Trus ngobrolin topik yang nggak menarik, misalnya tesis.
Memang kayaknya aku lagi perlu obrolan hangat. Rasanya kayak lagi di pengasingan, I think I’ve lost my personality. Mail-mail masih terus mengisi mailbox di Visto. Manusia-manusia ramah dari seluruh penjuru dunia, mengajukan masalah masing-masing.
Dear friends, if only you knew I have a problem too :).

Mr Trouble

Tumben si koki ketawa aja ngeliat aku. Ada apa sih? Dia nggak bilang. Cuman terus mencetus sepatah kata, “Trouble.” Hey! Satu lagi?

Kisah ini harus berawal dari si Alan — pelan-pelan saja bacanya, jangan buru-buru. Si Alan ini driver yang dialek Inggrisnya bikin belajar di British Council terasa sia-sia. Waktu bulan-bulan awal, aku nggak pernah bisa paham ucapan dia, jadi aku pelesetin semua obrolannya dia. Waktu akhirnya dia tak bisa menahan diri lagi, dia akhirnya mengancam, “Someday, you’ll get a trouble.” Dan aku dengan muka dibikin tercengang cuma membalas, “How come? I’m the trouble!” Terus kita ketawa bareng-bareng.

Aku memang ditakdirkan untuk tidak bisa formal dan tidak pernah tahan menahan diri dari sifat usil. Latihan tinju sama security. Melanggar jam malam. Minta kunci perpustakaan jam 5 pagi. Pasang orkestra tengah malam. Pasti security diam-diam suka rasan-rasan juga. Tak lama lama mereka ikut panggil aku “trouble”. Termasuk salah satu security yang tek pernah tampak bisa becanda.

Aku lebih heran lagi waktu Mr Burns, kepala rumah tangga college ini, ikutan senyum-senyum liat aku lagi makan. Waduh, reputasi aku menyebar cepat sekali. Ntar bisa kalah ngetop nih Mr Bean. Dan waktu koki jadi ikutan pakai nama aneh itu, aku jadi percaya ada konspirasi.

Ada sih yang sampai kini belum pernah ikut menyebut nama ajaib itu. Namanya Jim, security dari Skotlandia. Jim itu periang, suka aja ngobrol di perpustakaan sampai nyaris tengah malam. Dan menghabiskan waktu untuk melafalkan nama aku dengan benar. Kalaupun pernah ngasih julukan, dia ngasih sebutan “the most cheerful”, bukan “trouble” :).

Tapi waktu cuaca makin dingin, Jim juga mulai kehilangan keriangan. Ada apa sih?
“How’s you project?” dia balik nanya.
Yeah — bagaimanapun ada waktunya untuk berhenti.
“And you’ll go home soon,” katanya sedih.

Duh, selain bikin kacau, ternyata aku bisa bikin sedih juga.

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorenUp ↑