Page 108 of 210

84518411

“Konsepnya udah lama jadi. Soalnya tinggal masalah dana.” Trus kita ketawa renyah dan riang, dengan nada yang bakal bikin setiap orang mengira kita lagi nggak puasa. Terlalu klasik. Doku, ojir, fulus, l’argent, apa lagi lah. Heh. Bakal terlalu klasik, sampai jangan-jangan kita terbiasa berpikir bahwa itu bener: titik kemacetan kita beneran ada di soal uang. Emang sih, uang itu benda ekonomi yang paling likuid, dan mirip oli: dia jadi pelumas yang baik. Tapi di dunia yang udah kita bikin kompleks dengan manis ini, uang tidak lebih dari konsep aja: sesuatu yang virtual. Satu dari banyak hal.

Dalam praktek di sejarah kita: bener gitu kita pernah mensolusikan masalah dengan uang?

Atau dibalik: bener gitu datangnya uang pernah memecahkan masalah kita?

Ada miliaran penduduk di dunia, dan ada jauh lebih banyak kemungkinan jawaban untuk dua pertanyaan itu (bukan cuma empat). Tapi kebeneran buat aku jawaban empiriknya terlalu jelas, biarpun alasannya bikin aku bingung juga.

Jadi solusinya apa? Solusinya antara lain: tidak mencari solusi singkat. Belajar menerima hidup sebagai proses mencerdaskan dan mengarifkan diri (dan aku nggak lagi cerita tentang sekolah dan buku sama sekali). Kita baru memakai kurang dari 10% potensi yang ada di diri kita. Sisanya macet karena pola pandang kita terlalu mudah macet. Itu yang perlu dilicinkan, di-likuid-kan.

Dan yang jelas, kita perlu interdependensi — kata yang aku culik semena-mena dari Covey. Kerja bersama, saling membantu, saling memperbaiki.

84463123

“Why of course the people don’t want war. Why should some poor slob on a farm want to risk his life in a war when the best he can get out of it is to come back to his farm in one piece? Naturally the common people don’t want war neither in Russia, nor in England, nor for that matter in Germany. That is understood. But, after all, it is the leaders of the country who determine the policy and it is always a simple matter to drag the people along, whether it is a democracy, or a fascist dictatorship, or a parliament, or a communist dictatorship. Voice or no voice, the people can always be brought to the bidding of the leaders. That is easy. All you have to do is tell them they are being attacked, and denounce the peacemakers for lack of patriotism and exposing the country to danger. It works the same in any country.” – Hermann Goering

84451148

Parade buku-buku C++ yang sebentar lagi terbit (Nggak termasuk C++ in a Nutshell yang covernya belum ketemu). Dengan templates yang semakin ajaib, C++ ternyata berlum berhenti berkembang. Standardisasi tidak menghentikan perkembangan — cuma mengarahkan.

84404116

Arsenal buku C++ (excl teman sebangsanya: C, C#, Perl) . Lagi rada snob, haha :). Nggak dink, lagi happy aja, soalnya baru dapet buku Exceptional C++ itu. Kinda engineering puzzle in C++.

84355309

Tensi turun lagi. Duh, masa sih aku harus hidup dengan bergantung sama makanan dan minuman. All too human!

Ditemenin Tristan und Isolde dari Bayreuther Festpiele. Nggak terlalu peduli sama isi ceritanya. Tapi yang jelas sih musiknya sama kromatiknya sama otakku yang jalan pikirannya lagi melintas ke sana ke sini tanpa batas.

Lama juga yah nggak ngedengerin yang kayak gini. Bukan Tristan-nya. Tapi ngedengerin simfoni dengan paduan kelembutan yang menggelegar, dipasang keras di tengah hutan kubikel yang lagi sepi. Tristan jadi satu-satunya suara di lantai yang luas ini.

Oh ya, yang ini menarik buat dibaca: weblog seorang calon pendeta anglikan yang sedang mencoba ikut berpuasa Ramadhan. Herannya, aku malah nggak terlalu banyak cerita tentang proses puasa sendiri. Tau kenapa. Lagi males buat nulis tentang keseharian kali. All too human?

84273700

Rasmus Lerdorf nulis paper PHP Tips and Tricks, presentasi PDF dari PHPCon2002 tanggal 24 Oktober 2002. Isinya a.l. soal optimisation, sessions, security, dynamic image/flash/PDF generation, dan penggunaan replikasi MySQL untuk optimasi pada trafik tinggi.

84273686

Seseorang berinisial HM mengalami kecelakaan parah waktu bersepeda.
Sebagian otaknya harus dibuang :(. Setelah itu ia selamat. Ia
bisa mempelajari banyak hal, bisa menyimpan apa yang ia pelajari,
tetapi terlalu mudah kehilangan info bahwa ia pernah mempelajarinya.

Apa ini berarti ingatan atas cara terpisah dengan ingatan akan fakta?

Kalau dalam C++: ‘fungsi’ terpisah dengan ‘deklarasi’.

Aku jadi ingat Anisi (yang membuktikan bahwa ingatanku baik-baik saja,
kecuali kalau — jangan-jangan — sebenernya Anisi nggak pernah ada).
Abis menenggak beberapa botol wine bau pipis kucing itu, dia nelepon
aku, ketawa-ketawa sambil bilang bahwa dia lupa namaku. Waktu dia
berkicau panjang lebar di telepon, aku sibuk mikirin gimana caranya
dia lupa namaku tapi ingat nomor teleponku.

Ugh, udah di mana Anisi sekarang? Mudah-mudahan bener jadi menparpostel di Tuvalu. Di negara dengan penduduk sekitar 3000 keluarga itu, seorang MSc bidang telekomunikasi yang doyan seni kayaknya udah pantes jadi menparpostel.

Kalau penasaran pingin liat yang namanya Anisi, klik di halaman Desember 2001, trus cari foto orang yang gede bener dan bermuka ramah

Hikmah Lupa

Barangkali kita bisa bayangkan dengan aritmatika sederhana. Misalnya,
kita punya memori yang kuat luar biasa. Kita bisa menghafalkan apa pun
juga. Dengan kekuatan seperti ini, kita tidak pernah memiliki susunan
angka desimal seperti sekarang. Kalau ada sekian trilyun bilangan,
kita bisa memberikan sekian trilyun nama untuk setiap bilangan. Manusia
tidak lagi memerlukan mekanisme abstraksi angka, kemudian tidak perlu
ada juga operasi aritmatika dalam bentuk yang kita kenal sekarang. Descartes
tidak pernah mensubstitusikan angka dengan huruf x, y, z. Kalkulator,
komputer, dan segala bentuk otomatisasi tidak pernah ditemukan.

Tambahkan dengan fakta bahwa karena manusia tidak pernah lupa maka ia
tidak pernah menulis. Maka ilmu manusia hanya bersifat lokal. Ilmu
hanya didapat dari pengalaman lokal dan info yang didengar. Padahal
waktu manusia terbatas, jadi kemampuannya tidak pernah mencapai level
advance.

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorenUp ↑