Category: Life (Page 10 of 29)

Basra

Berita dari BBC: Pasukan Inggris mulai memasuki kota Basra. Tapi mereka heran. Tak seperti di beberapa kecamatan kecil di selatan Irak, kali ini tidak ada penyambutan yang meriah dari masyarakat. Sepi, dan cenderung menghindar. Kenapa sih?

Paul Wolfowitz berkilah: orang-orang Basra masih takut pada intel-intel Saddam. Tahun 1991 mereka menyambut pasukan sekutu. Dan waktu kedaulatan Irak dikembalikan, pasukan Saddam menghabisi mereka. Tapi BBC menganggap itu alasan yang terlalu dangkal — khas Wolfowitz.

Orang-orang Basra, katanya, tidak bisa lagi bersimpati pada pasukan asing yang beberapa saat sebelumnya asyik menghujani kota mereka dengan ledakan-ledakan yang meluluhlantakkan fasilitas umum dan membunuhi saudara-saudara mereka tanpa ampun.

Orang Basra sudah melihat bahwa serangan sekutu yang katanya selektif itu cuman mitos. Jangankan orang Basra — kita juga disuguhi berita bahwa rudal-rudal AS bisa meleset ke Syria, ke Iran, bahkan ke pesawat tornado pasukan Inggris.

Media-media barat tidak seperti media di Indonesia yang suka memasang gambar kepala dipotong atau semacamnya demi recehan bagi pimred. Waktu foto seorang bapak di Irak menggendong anak perempuannya yang terluka kena bom dipampangkan, tidak ada yang melihat bahwa kaki anak itu sudah lepas dari badannya. Kekejaman semacam itu diketahui orang-orang Basra, tapi tidak diketahui orang yang hanya melihat TV. Orang-orang US dan Eropa lebih tercekat pada tayangan tawanan perang Irak yang sehat-sehat saja itu.

Kebencian orang-orang Basra pada si tiran Saddam Hussein, tidak mempu membuat mereka bersimpati pada agressor asing.

Hari Pi

Para geek memperingati hari ini sebagai hari π. Nggak ada hubungannya dengan penemuan angka π ini, yang udah diutak-atik manusia bahkan sebelum kitab-kitab suci dituliskan. Sampai akhir abad ke-20, orang sudah bisa menuliskan bilangan π sampai jutaan digit, jauh di luar kebutuhan praktis sehari-hari.

Yang tetap menarik buat aku sih formula cantik dari Euler: e = -1 — sebuah bilangan transendental bisa dihitung secara sederhana, menggunakan bilangan transendental lain yang ditemukan untuk urusan lainnya.

Jadi berapa tuh nilai π ?

ln(-1)/√(-1) ?

Oh ya, kenapa hari ini diperingati sebagai hari π ?

Soalnya di beberapa negara, hari ini dinotasikan sebagai 3,14.

Katak Hijau di Tembok

Katak bisa lompat ke tembok? Itu sih cerita biasa. Banyak gambarnya di buku-buku dan di Internet.

Tapi aku baru tahu kalo katak kayak gini bisa ada di Bandung. Di Griya Caraka. Di dalam rumahku!

Bentuknya memang rada lucu. Ramping. Warnanya juga bersih bener. Waktu aku deketin, eh dia lompat ke pintu. Nempel pula. Ketawa aja aku. Aku kejar lagi, lompat dia ke tembok. Kaget aku sekarang: kok bisa nempel di tembok. Trus lompat jauh lagi dia dan menghilang.

Hari ini dia keliatan, masuk kamar mandi. Lompat ke tembok, sampai akhirnya lompat ke atap. Kebayang nggak sih, mandi sambil ada katak lucu di atas kita. Kebayang aja kalau dia tau-tau jatuh ke punggung. Atau dia iseng ber-ekskresi memperkaya shampoo. Haha :).

Itu katak jenis apa sih, yang bisa ada di Indonesia bagian Bandung?

Apel Newton

Newton kejatuhan apel sebelum menuliskan hukum gravitasi? Cerita palsu!

Newton menemukan deretan hukum yang luar biasa. Tapi idenya jelas melampaui zamannya. Jadi ia memutuskan untuk menuliskan hukumnya di dalam point-point. Hukum pertama, hukum kedua, hukum ketiga, hukum keempat. Ia tersenyum riang membayangkan menulis karya besar yang mencakup hingga relativitas umum hingga gravitasi kuantum. Tapi ia memutuskan beristirahat sebentar. Cari udara segar di luar. Di luar ia kejatuhan apel tepat di kepala.

Trus kena amnesia.

Belajar Melupakan

Memoriku kacau. Padahal pekerjaan lagi pada titik-titik kritis. Memang akhirnya nggak ikut kacau sih, pekerjaan. Tapi aku yang jadi kacau: berpacu melawan waktu dengan efisiensi yang turun drastik. Ujungnya: weekend terpaksa diluangkan sepenuhnya untuk istirahat. Total.

Barangkali kekacauan memori bukan terjadi hanya karena memori tidak menyimpan apa yang seharusnya tersimpan; tapi justru karena ia menyimpan hal-hal yang seharusnya terbuang dan terlupakan. Jadi ada ruang yang kembali dapat digunakan untuk informasi-informasi lainnya.

Kayaknya aku mau coba yang satu ini: belajar melupakan.

Mephisto Bagi Irak

Lebih dari setengah penduduk Inggris menolak keikutsertaan Inggris di dalam perang Bush melawan Irak. Di Amerika sendiri, banyak rakyat yang lebih suka mendukung policy yang diambil Perancis dalam soal Irak. Tapi Bush terlalu malu hati untuk mundur. Juga Blair.

Soalnya memang bukan hanya menyerang Irak atau tidak. Tapi apa yang akan terjadi pada rakyat Irak. Kita berdemo menentang serbuan AS ke Irak. Tapi seandainya AS tidak jadi menyerbu Irak, apa yang akan kita lakukan? Berteriak gembira karena berhasil mengalahkan AS secara moril? Apa yang kemudian terjadi pada Irak adalah: terus menerus dipimpin dan dihancurkan oleh Saddam Hussein dan kawanan perampoknya.

Kita kayak lupa betapa seramnya hidup di bawah Soeharto, yang sisa-sisanya masih ada saat ini. Tidak mustahil rezim Megawati akan mengarah ke hal yang sama, dan mulai terasa saat ini. Saddam Hussein, kita tahu, bukan tipe penjahat yang bersembunyi di balik kesantunan, tapi tipe yang terang-terangan membasmi rakyatnya sendiri.

AS memang bukan tipe penjaga keadilan yang bisa dipercaya. Kalau ia punya hati nurani, atau nilai keadilan dan kemanusiaan setitip debu saja, ia bisa membubarkan Israel lebih dahulu sebelum mengutak-atik negara-negara lain. Tapi bagi sebagian rakyat Irak, barangkali AS mirip Mephisto yang datang kepada Faust waktu tidak ada jalan lain yang bisa dilihat untuk keluar dari kemandegan. Rakyat Irak seperti dipaksa memilih satu dari dua macam setan.

Pada saat seperti ini barangkali cuma dapat memohon keajaiban dari seorang Ibrahim yang pernah tumbuh di tanah itu. Setidaknya seorang Abu Nawas, kalau Ibrahim dipandang terlalu mulia untuk bangsa itu. Orang-orang yang mau menampik kebodohan dari bangsa-bangsa yang bernafsu menyerbu Irak dan sekaligus kebodohan dari orang yang menolak menyerbu Irak.

Edy Liu

«Life is hard. Get used to it.»

Gitu ditulis Edy Liu beberapa tahun lalu. Nggak tau di mana itu anak sekarang. Di-SMS juga nggak pernah jawab.

Tentang Nol

Kelihatannya rekan-rekan kamu kehilangan integritas.

Lalu?

Dan kompetensi.

Masih ada. Aku lihat masih ada.

Apa yang masih ada.

Dua-duanya. Kompetensi, ya, integritas, juga.

Kayaknya kita bakal mengulangi diskusi lama: apakah nol sebuah bilangan.

Pajak Kebodohan

Di suatu negara, pemerintah betul-betul ingin rakyatnya mengerti matematika. Tujuannya, tentu, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Menteri pendidikan mengajukan berbagai rancangan pendidikan matematika bagi masyarakat. Menteri kebudayaan merancang berbagai kegiatan masyarakat yang membutuhkan kegiatan kognitif matematis. Menteri keuangan melihat peluang untuk mencari dana dengan mendenda orang yang tidak bisa matematika dalam bentuk pajak.

«Bagaimana mekanisme pemungutan pajak bagi orang yang tidak bisa matematika?» tanya menteri lain.

«Saya sudah mempertimbangkan segalanya. Setiap orang dewasa yang tidak bisa matematika akan secara sukarela membayar pajak kepada negara, sesuai tingkat kebodohan masing-masing.» jawab menteri keuangan.

«Secara praktis, bagaimana caranya?» kejar menteri lain.

Menteri keuangan menjawab: «Pajak itu akan saya namai lotere»

Nazaruddin Mengajar Hakikat

Seorang pemuda mendatangi Nazaruddin. Mau mempelajari hakikat, katanya. Ugh, kok ke Nazaruddin ya …

«Berapa lama saya bisa mempelajari hakikat, ya Mullah.»

Nazaruddin memandanginya sejenak. Lalu … «Sepuluh tahun.» katanya

«Selama itu? Saya ingin menguasainya secepat mungkin. Tolonglah. Saya akan belajar sepanjang waktu, mengurangi istirahat, makan minum. Saya akan menyepi untuk belajar, untuk merenung, untuk menjalankan tugas-tugas yang Anda berikan. Saya akan berusaha sekeras mungkin. Berapa waktu yang akan saya perlukan?»

Nazaruddin memandanginya sejenak. Lalu katanya, «Dalam kondisi semacam itu, setidaknya dua puluh tahun.»

Cobalah belajar hidup sambil menghindari kehidupan. Kehidupan adalah kefanaan. Tidak berguna menciptakan kefanaan lain di atas kefanaan.

« Older posts Newer posts »

© 2024 Kuncoro++

Theme by Anders NorénUp ↑