Category: Computing (Page 3 of 5)

Nonsecret Encryption

Siapa para tokoh di belakang public-key encryption? Orang akan menyebut nama RSA: Rivest, Shamir, Adleman. Atau lebih jauh: Diffie, Hellman, dan Merkle. Tapi beberapa tahun sebelum Diffie, bagian dari dinas rahasia Inggris sudah mengkaji konsep yang serupa. Cheltenham. Nama kota ini mengingatkan ke Ahmad Sofyan yang terus-menerus meyakinkanku bahwa inilah kota tercantik di England. Di sini ada Markas Komunikasi Pemerintah (GCHQ). Di sana John Ellis dulu bekerja, sebagai pegawai yang selalu penuh ide. Separuhnya konyol, dan separuhnya brilian. Sebelum ada kopi instan, ia sudah punya ide mencampur Nescafe dengan gula, dengan alasan efisiensi kerja.

Oh ya, cerita berhenti dulu untuk pesan sponsor. Pagi ini aku minumnya kopi Flores. Jadi agak-agak fly. Kurang banyak kali :).

Sampai mana tadi? Oh ya, di Bell Labs, akhir PD II, ada insinyur iseng membuat catatan bagaimana melakukan scrambling suara analog. Masukkan noise yang banyak dengan noise generator, gitu idenya. Campurkan noise ini ke suara dan kirimkan. Musuh akan menangkap sinyal kita, tetapi tak dapat memisahkan sinyal dari noise. Sementara, lanjut insinyur anonim itu, sekutu di ujung sana, yang punya noise generator yang sama, bisa melakukan pengurangan noise dari sinyal, dan menyisakan sinyal suara yang asli. Sederhana sekali. Tapi tak berguna waktu komunikasi lebih banyak dilakukan secara digital.

Tokoh Ellis kita membaca catatan itu, dan tidak menganggapnya konyol. Dia mulai memikirkan cara agar musuh, biarpun memperoleh sinyal yang sama, dan bahkan mengetahui teknologi enkripsi yang digunakan, tetap kesulitan melakukan dekripsi. Mungkinkah, tanyanya suatu malam. Dan malam itu, di tahun 1969, ia memperoleh jawabannya: bisa! Konsepnya seperti ini, dengan skema Bob mengirim ke Alice tapi diintip Eve. Alice membangkitkan angka yang besar dengan melakukan transformasi matematika dari sebuah bilangan yang dibuatnya. Bilangan yang dibangkitkan dikirimkan ke Bob. Bob mengenkripsi dengan angka yang dikirim Alice. Tapi enkripsi oleh Bob hanya bisa didekripsi oleh bilangan semula yang dibuat Alice. Eve, yang memperoleh baik angka panjang dari Alice mupun data terenkripsi kiriman Bob, tetap tidak bisa melakukan dekripsi. Dia memerlukan angka asli Alice, yang tentu tidak dikirimkan ke mana pun. Bilangan panjang dari Alice boleh dikirimkan melalui jaringan yang tidak aman. Bahkan boleh dipublikasikan :). Dan tetap saja siapa pun akan kesulitan melakukan dekripsi. Ellis menamai skema ini non-secret encryption.

Proyek berlanjut dengan mencari transformasi matematika yang dibutuhkan. Matematikawan Clifford Cocks, yang baru bergabung setelah lulus pascasarjana dari Oxford, memecahkan dalam semalam (juga). Ia melakukannya dengan mengalikan dua bilangan prima yang besar. Mengalikan dua bilangan prima yang besar itu relatif mudah. Yang jauh lebih sulit adalah menguraikan hasil kalinya menjadi dua faktor prima yang benar. Ia menyampaikan laporannya ke mentornya, Nick Patterson, sesama matematikawan. Patterson langsung berteriak di depan pintu: “Ini penemuan kriptografis terbesar sepanjang sejarah!”

Tapi tentu, ini adalah lembaga birokratik, seperti juga agen rahasia di mana pun. Hasil penemuan tersimpan di bawah selimut. Memberikan ruang kepada Diffie cs untuk menemukan kembali penemuan Ellis, dan RSA untuk menemukan kembali pememuan Cocks. Dan seterusnya sampai Zimmerman, PGP, GPG, GPP, EGP, dan semacamnya. Buat yang tidak pernah membaca soal ini, yang GPP dan EGP itu bohong. Tapi kita harus tahu: skema semacam inilah yang kini memungkinkan e-commerce berkembang di Internet.

Ada waktunya rahasia tentang Ellis ini dibocorkan ke Diffie. Whitfield Diffie yang terperanjat ingin menemui tokoh ini. Pertemuan itu terlaksana tahun 1982 di Cheltenham.

“Gimana rasanya menemukan non-secret encryption?” tanya Diffie.
“Siapa bilang?” sahut Ellis.
Diffie menyebutkan nama seorang tokoh NSA.
“Kamu kerja untuk dia?” tanya Ellis.

Percakapan mereka bersahabat, tapi Ellis enggan membahas soal enkripsi :). Ia kemudian hanya menyentil sekali, dengan mengatakan “You did more with it than we did,” lalu meneruskan kerahasiaannya. Cerita lebih lanjut, baca aja buku Crypto.

Optio

Pentax Optio S6Ternyata aku lupa cerita bahwa Olympus-ku menghilang dalam tugas. Ngasih training di Gegerkalong, rehat batin di masjid, dan lenyap gitu aja si Olympus. Lupa nama masjidnya, tapi aku nggak bercita2 menamainya Masjid Olympus. Itu beberapa hari y.l. Tapi ternyata aku juga lupa nggak pernah cerita punya teman bernama Jeffrey. Nah, Jeffrey malam ini bertelepon. Rumahnya baru kebobolan. Notebook hilang. Plus satu set kamera Panasonic. Dan brankas. Ini namanya bukan berlomba dalam kebaikan, Jeff.

Tapi yang hilang biarlah tidak lagi disebut2. Ini cuman hal duniawi, bukan urusan hati. Jadi aku mulai lirik2 lagi nih. Hmmm, Optio S6, cukup elegan nggak, untuk pemakaian sehari2?

Amazon menceritakan dengan ringkas: “Dans la lignée des appareils bijoux, ll Pentax Optio S6 tient ses promesses. Doté d’un capteur 6,0 Mégapixels, d’un zoom optique 3x rétractable, d’un écran 2,5″ opérationnel même en plein soleil, il répondra à tous vos besoins photographiques. Ajoutez à cela une vidéo illimitée au format DivX, une interface USB 2.0 High Speed, il sera votre compagnon idéal pour des photos de qualité.” Heh, barangkali seharusnya aku ke Amazon negara lain :). Tapi fitur intinya udah ditulis di situ.

Well, abis pernah punya Fuji, Canon, dan Olympus (plus pernah minjem Nikon dalam waktu cukup lama), kayaknya layak deh mencobai Pentax. Wish me luck :).

IEEE Stardards

Beberapa standar IEEE yang menghidupi komputer kita:

  1. IEEE 802.3 — Ethernet, yang bisa langsung menyambungkan komputer ke jaringan secara plug-n-play.
  2. IEEE 802.11 — WiFi, yang bisa menyambungkan komputer ke jaringan tanpa plug-n-play, haha.
  3. IEEE 1363 — kriptografi dengan kunci public, enkripsi data dengan kunci berpasangan.
  4. IEEE 1284 — koneksi port paralel, baik untuk printer dan data lain. Bayangkan waktu belum standar.
  5. IEEE 1394 — Firewire, untuk transfer data serial jarak pendek berkecepatan tinggi, termasuk video.
  6. IEEE 1076 — VHDL, digunakan dalam pemrograman dalam chip, dalam bentuk bahasa tingkat tinggi, yang akan diterjemahkan menjadi desain sirkit dan interkoneksi dalam chip.
  7. IEEE 1003.1 — OS. Aplikasi yang dibuat dengan standar ini akan jalan di platform mana saja yang mengikuti standar.
  8. IEEE 754 — aritmatika biner untuk bilangan pecahan. Bayangkan juga waktu belum standar.
  9. IEEE 1484 — online learning, mencakup cara presentasi hingga pelacakan tingkat pembelajaran peserta.

Sumber: The Institute, Maret 2005.

Hukum Empirik Komputer

Nerusin yang kemaren. Ada hukum yang juga menarik dan patut diobservasi. Namanya Hukum Sturgeon, diambil dari nama penulis fiksi ilmiah Theodore Sturgeon: 90% or everything is crud. Jangan lupa juga hukum yang sangat terkenal itu, Hukum Murphy, diturunkan dari ucapan Edward Murphy di tahun 1949, bahwa Kalau ada dua (atau lebih) cara untuk melakukan sesuatu, dan salah satu cara menimbulkan bencana, maka akan ada orang yang melakukannya., yang kemudian disingkat orang dengan … ya tau sendiri lah.

Di dunia elektronika dengan spesialisasi di teknologi informasi, terkenal lima hukum empirik, yang umumnya berkaitan dengan perkembangan teknologi dan waktu. Hukum-hukum itu:

  • Hk Moore: Jumlah transistor dalam sebuah chip meningkat dua kali setiap tahun, ditulis pada tahun 1965, lima tahun sebelum Intel 4004 diciptakan. Setelah 38 tahun, ternyata bukan melipat setiap tahun, tapi setiap 18 bulan. Kata Moore: eksponensial takkan berlangsung selamanya, tapi akhirnya selalu bisa ditunda.
  • Hk Rock: Harga perangkat semikonduktor meningkat dua kali setiap empat tahun
  • Hk Machrone: Kapan pun juga, harga PC yang ada dan kita inginkan selalu sekitar $5000. Altair 8800 (prosesor Intel 8080) berharga $5000 di tahun 1976, sama dengan Mac-G5 2GHz dengan semua asesorinya termasuk layar datar ukuran besar tahun 2003.
  • Hk Metcalfe: Nilai sebuah network meningkat sebanding dengan kuadrat jumlah pemakainya
  • Hk Wirth: Perangkat lunak melambat lebih cepat daripada percepatan perangkat keras. Ini udah ditulis kemaren.

Groves giveth, Gates taketh away

«Groves giveth, and Gates taketh away» kata seorang industriawan. Intel, dipimpin Andew Grove terus menerus meningkatkan kapasitas prosesor untuk memperkuat dan mempercepat perangkat keras komputer kita (Hk Moore). Tapi berkat Microsoft, pimpinan Bill Gates, perangkat lunak makin haus sumberdaya, terus menyedot kekuatan perangkat keras, dan membuat kenyamanan kita berkomputer tidak berubah. Barangkali kenyamanan kita sekarang pakai Word nggak jauh beda dengan pakai WordPerfect dengan DOS di tahun 1992 dengan prosesor 386 dan memori 2M.

Anomali ini bukan kesalahan Gates seorang, sayangnya. Niklaus Wirth, kalau masih ingat nama ini (selain yang sedang belajar pemrograman), merumuskan hukum yang kemudian disebut sebagai Hk Wirth, di tahun 1995: Software is slowing faster than hardware is accelerating, yang akhirnya membuat Hk Moore tidak terlalu terasa bagi pemakai komputer ;). Yang jelas sih, dia terasa bagi berbagai bidang lain. Telepon dengan CDMA misalnya, atau setidaknya PDA, yang dulunya tidak mungkin ada, setidaknya dengan dimensi yang sekarang, sekarang dimungkinkan.

Pusdata

Abis berputar-putar di berbagai BBS-BBS Bemo, aku ketemu sebuah BBS yang rada beda: Pusdata. Dengan sopan aku ngedaftar ke SysOp-nya, dengan id koen. Dan mulailah cerita2 panjang dengan Pusdata.

Sekarang Pusdata masih diabadikan di Internet di http://pusdata.dprin.go.id. Ke sana, gatel juga aku liat form login. Iseng diisi dengan login dan password terakhir yang nggak tau kenapa masih bisa keinget. Boom, login berhasil. Huh. Dan Pusdata menampakkan tanggal pertama aku jadi member: 9 Desember 1995.

Huh, tepat 8 tahun lalu?

Di Pusdata ini aku pertama kali bisa baca e-mail Internet dari BBS. Alamatnya, tentu saja, koen¤pusdata·dprin·go·id — kayaknya ini satu2nya alamatku yang pakai go·id. Waktu itu aku udah punya west¤ibm.net sih, tapi Pusdata masih terasa istimewa.

Lebih istimewa lagi, ternyata alamat di Pusdata ini masih valid sampai sekarang, waktu west@ibm.net udah mati, disusul koen@bitsmart.com, k.wastu@ieee.org, dan alamat2 antik lainnya.

Borland Enterprise Studio for C++

Launched on Monday: Borland Enterprise Studio for C++, includes the C++ BuilderX IDE and the new Together Edition for the IDE. Together provides design and modeling tools for C++ developers. C++BuilderX includes tools for building applications for mobile and embedded computing, as well as support for widely used standards-based C++ compilers, including GCC, Intel, Metrowerks, Microsoft Visual C++ and Sun Forte C++.

Enterprise Studio of C++ sells for $5,000, with a mobile edition selling for $6,999. The C++ BuilderX IDE alone comes in three editions: enterprise for $2,500, developer for $1,000 and personal, which is available at no charge.

« Older posts Newer posts »

© 2024 Kuncoro++

Theme by Anders NorénUp ↑