Category: Book (Page 8 of 10)

Eastern Chipmunk

Eastern chipmunk, a striped ground squirrel found mostly in eastern North America. Eastern chipmunks have five dark and two light stripes on their backs, extending from head to rump, and two stripes on their long, bushy tails. They are distinguished from other ground squirrels by the white stripes above and below their eyes.

Chipmunks often make their homes in sparse forests or farms, where they can build the entrances to their lodges in stone walls, broken trees, or thick underbrush. A lodge consists of a maze of tunnels leading to a large, leaf-lined nest. Chipmunks spend most of the daylight hours outdoors but head for their lodges before nightfall. Although they are excellent climbers, chipmunks live primarily on the ground.

Chipmunks eat nuts, seeds, insects, and occasionally birds’ eggs. Like all ground squirrels, they have large cheek pouches, sometimes extending as far back as their shoulders, in which they can store food. They collect and store nuts and seeds through the summer and fall. When the weather starts to get cool, all the chipmunks in a region suddenly disappear into their lodges, where they begin hibernation. On warm winter days one can often see chipmunk pawprints in the snow, as they will sometimes wake up and leave their lodges for brief periods when the temperature rises.

Mating season for Eastern chipmunks is mid-March to early April. The gestation period is 31 days, after which a litter of three to six is born. Baby chipmunks leave the lodge after one month and are mature by July.

The chipmunk most likely got its name from the noise it makes, which sounds like a loud “cheep.” You can occasionally see a chipmunk hanging upside down from a tree branch “cheeping” its call.

Source: C++ in a Nutshell, O’Reilly & Associates, Inc

Einstein Aja Gak Tau

Pada binatang berdarah dingin, metabolisme tubuh harus diatur sesuai dengan suhu lingkungan di sekitarnya. Cengkerik misalnya, mengeluarkan suara kerikan dengan frekuensi sebanding dengan suhu udara di sekitarnya. Ini frekuensi kerikan, bukan frekuensi suara yang dihitung dalam Hertz itu. Kita namai saja kekerapan deh.

Di Amerika Utara, suhu udara bisa diperkirakan dengan mendengarkan kekerapan bunyi cengkerik. Kita ukur berapa kali cengkerik mengkerik dalam 15 detik. Hasilnya kita tambahkan 40, dan kita peroleh perkiraan suhu udara dalam derajat Fahrenheit. Tapi tentu ini suhu udara menurut laporan cengkerik, yang artinya suhu udara pada semak-semak di sekitar rumah kita, bukan suhu di dalam rumah.

Di negara-negara yang lebih beradab, cengkerik menyesuaikan diri dengan satuan metrik. Maka suhu diukur dengan menghitung jumlah kerikan dalam 8 detik, lalu ditambahkan lima, dan hasilnya adalah suhu dalam derajat Celcius. Tambahkan 273, kalau mau mengukur hasil dalam Kelvin.

Cerita ini, dan ratusan hal-hal menarik lainnya, bisa dibaca pada buku terjemahan di samping ini: Einstein Aja Gak Tau. Terjemahannya memang banyak yang lucu, termasuk judulnya yang ngasal bener. Tapi dengan mengabaikan hal-hal kecil macam gini, isi buku ini adalah ratusan mutiara. Dianjurkan buat orang yang suka memikirkan sebab akibat dari hal-hal sehari-hari, dan untuk yang punya anak yang tak henti-henti bertanya tentang hal-hal semacam ini. (Jadi inget Yani).

Paradox Farnon Lagi

Darrowby, setting menjelang PD II.

Si tua Bailey dari T’Council House berjalan tertatih-tatih ke Skeldale House, membawa anjingnya. James Herriot mempersilakannya meletakkan anjingnya di meja praktek, tapi akhirnya James harus mengangkatnya sendiri. Si tua terkena arthritis, dan tidak kuat lagi mengangkat beban. Anjingnya juga sudah tua, terus terbatuk-batuk. “Kena bronkitis,” analisis James, “Dan kelihatannya nggak bisa sembuh. Tapi perlu diberi obat kalau situasi memburuk.”

James menyuntik si anjing dan memberi 20 tablet.

“Bayar berapa?” tanya Pak Tua. Tepat pada saat itu James melihat celana panjang Pak Tua yang sudah berlubang. “Nggak usah bayar,” kata James, “Yang penting berikan obatnya secara teratur.”

Kasus selesai. Tapi Siegfried ada di situ, dan kita ingat dia manusia paling logical yang ada di muka bumi bagian Darrowby. “Kenapa sih, pakai kerja cuma-cuma, katanya.” Dan alasan Siegfried bukan soal kepelitan. Situasi ekonomi masa itu memang kurang baik. Dan harga obat mahal. Kalau terus mengasihani orang, usaha akan ambruk, dan tak seorangpun lagi yang dapat tertolong. Argumen logik yang khas, dan sering terdengar bahkan sampai hari ini di korporate-korporate raksasa sekalipun. James cuma bisa memendam kejengkelan.

Tapi Bailey datang lagi minggu berikutnya, dan James mendapati Siegfried sedang menyuntik anjingnya lagi.
“Pak Herriot benar, Pak Bailey,” gitu terdengar, “Batuknya bisa seumur hidup. Tapi kalau memburuk, Anda harus membawanya ke sini lagi.”
“Terima kasih Pak. Berapa biayanya?”
“Ehm … errrh … iya … biayanya … errr …nggak usah lah.”
“Jangan gratis lagi, Pak Farnon.”
“Sssh, jangan dibahas lagi. Dan bawa tas ini. Ada 100 tablet di dalamnya. Kayaknya anjing itu perlu banyak obat juga.”
Pada saat itu Siegfried kita melihat lutut Pak Tua. “Tunggu,” katanya. Lalu terjadi ritual khas, lengkap dengan suara koin berjatuhan, dan gunting bergesekan dengan termometer, pembuka botol, dan benang-benang, yang selalu terjadi kalau Siegfried berusaha mengambil uang kertas, diakhiri dengan teriakan kemenangan.

“Ambillah.” katanya. Bailey sudah paham sekarang bahwa perlawanan itu mustahil. Jadi diterimanya uang itu. “Sekarang pulanglah,” kata Siegfried. Di pintu, Siegfried baru sadar bahwa Pak Tua itu kena arthritis. Dan di ujung session ini, Siegfried mengeluarkan mobilnya buat mengantar si Pak Tua pulang.

Apa kalau kita punya perasaan, trus segalanya runtuh? Sampai kedua dokter pensiun kemudian meninggal di tahun 1990-an, usaha praktek dokter hewan mereka tidak pernah runtuh. Cuman memang jadi penuh paradox ajaib versi Siegfried Farnon.

Gudang Amazon

Lagi asyik-asyik window-shopping di Amazon, tau-tau seorang rekan nyeletuk: Amazon kan bukan toko beneran — nggak punya gedung, nggak punya gudang.

Nah lo, abis baca majalah loakan di mana tuh?

Waktu Jeff Bezos mendirikan Amazon, dia memang cuma modal notebook dan uang secukupnya. Istrinya nyetir mobil kayak para pionir penjajah Amerika mengejar harapan di dunia baru di barat, sementara Jeff terus-menerus merancang business case di notebooknya. Dengan business case itu, dia memulai toko buku yang barangkali jadi toko buku pertama di web-world. Sejarah dimulai.

Tapi dengan jumlah customer yang mencapai puluhan juta sekarang, dari seluruh pelosok dunia, udah nggak mungkin Amazon beroperasi tanpa gedung. Ada beberapa gudang buku Amazon di beberapa negara di AS aja, belum yang di cabang-cabang Eropa dan Jepang.

A Short History of Nearly Everything

Buat orang-orang yang bukan ilmuwan, tapi suka penasaran: bagaimana alam semesta ini bekerja, bagaimana mekanisme semesta yang kompleks ini tercipta, dan bagaimana manusia melakukan penelitian untuk mengetahuinya, juga bagaimana proses evolusi membentuk berbagai makhluk hidup, dan bagaimana manusia tumbuh dan berkembang. Bill Bryson, penulis yang suka jalan-jalan, menanyai banyak kelompok-kelompok ilmuwan, dan menyajikannya kepada masyarakat non ilmuwan dalam bahasa yang bukan bahasa ilmiah formal: A Short History of Nearly Everything.

Buku ini dinyatakan sebagai Book of The Month bulan ini di Waterstone’s. Di Amazon Inggris, buku ini menempati ranking penjualan ketiga, padahal baru diterbitkan 2 Juni lalu. Di Amazon Amerika, dia menempati ranking keenam, setelah diterbitkan bulan lalu. Masih edisi hardcover, tapi harganya tidak terlalu mahal, soalnya Amazon memberikan discount 50% di UK dan 40% di US.

Banyak yang memperkirakan buku ini akan menandingi kesuksesan buku Stephen Hawking A Brief History of Time. Masa sih?

C++ Maunya

Bikin buku tentang C++ ah, lengkap dengan STL, dan generic programming. Siapa ya yang mau nerbitin? Hmmm … online aja dulu kali ya. And free.

C++ dari O’Reilly


Serial C++ dari O’Reilly (oh, really?), minus buku pertama yang berjudul Core C++. Practical C++ adalah buku panduan mempelajari C++ dengan sedikit referensi. Nutshell berisi referensi dengan sedikit panduan. Pocket reference berisi referensi sangat singkat dalam kemasan kecil. Inget waktu kirim mail tahun 2001 ke O’Reilly nanyain buku C++, dan keliatannya waktu itu mereka nggak terlalu menseriusi C++. Udah merasa kalah sama serial C++ dari Addison Wesley kali.

The Real James Herriot

Kali-kali aku belum cerita di sini. Sebenernya, James Herriot adalah pemain bola dari Birmingham. Namanya diculik oleh dokter hewan bernama Alf Wight, waktu dia lagi cari-cari nama samaran buat bukunya. Alf, lahir di Sunderland, trus sekolah kedokteran hewan di Glasgow, dan bekerja di kota kecil di Yorkshire bernama Thirsk. Dia jadi asisten
dan kemudian partner seorang dokter hewan nyentrik abis bernama Donald Sinclair. Dia menikah dengan Joan, dan punya anak bernama Jim.

Gitu deh. Memang dia kreatif, dia suka nulis-nulis pengalamannya, tapi diubah sedikit-sedikit. Beberapa didramatisir, dan beberapa dikurangi tingkat keajaibannya. Kata Jim, yang sering dikurangi adalah tingkat keanehan perikalu Donald — kelakuannya yang asli jauh lebih ajaib daripada kelakuan Siegfried yang ditulis di buku.

Nah, RCVS melarang dokter hewan mengiklankan diri. Jadi buku dengan nama asli gitu bisa dianggap iklan. Maka si Alf harus bersusah payah cari nama palsu buat dirinya, keluarganya, partnernya, kota tempat kerjanya, dsb. Kebeneran dia suka bola … jadilah dia menculik nama James Herriot. Dan jadilah Herriot jadi nama yang mendunia, membuat Alf menerima penghargaan dari pemerintah Inggris, plus royalti yang besar (dikurangi pajak 80%).

Nah, kalau Alf pakai nama samaran, darimana kita tahu Alf yang sebenernya? Rumah di Thirsk memang akhirnya dijadikan obyek wisata, jadi banyak yang tahu. Tapi ada hal lain. Abis Alf meninggal (dimakamkan di York), Jim memutuskan menulis biografi bapaknya, dengan judul “The Real James Herriot“. Buku tulisan Jim ini banyak dipuji. Memang bagus sih: dia bukan saja jadi anak Alf, tapi juga jadi partner kerja sebagai dokter hewan di Thirsk.

Seandainya Mereka Bisa

Siapa sih Herriot yang dibahas di bagian awal weblog ini? Ada buku terjemahan dari Gramedia, judulnya «Seandainya Mereka Bisa Bicara» karangan seorang dokter hewan dari Skot dengan nama samaran James Herriot — dia kerja di kota kecil bernama Darrowby.

Cerita Herriot ini inspiring bener, dari waktu ke waktu, sampai buku Herriot rusak — keseringan dibaca. Nah, ada makhluk antik yang masuk ke website ini gara-gara cari tulisan yang membahas Herriot, dalam bahasa Indonesia. Tapi kecewa beliau, soalnya aku nggak punya informasi di mana bisa cari buku itu lagi, dan kapan ada yang mau nerbitin sekuelnya. Setidaknya ada 6 buku serial Herriot ini. Trus dijilid dua-dua jadi 3 buku. Buku pertama dan kedua jadi «All Creatures Great and Small».

Abis «Seandainya Mereka Bisa Bicara» berakhir, separuh bagian «All Creatures Great and Small» membahas bagaimana James kita bisa naksir putri seorang petani. Namanya Helen. Cuman James ini culun asli, jadi kerjanya serba salah melulu, dan bikin malu melulu. Tapi ujug-ujug, dapet juga dia akhirnya. Happy end. Tapi waktu mau nikah, Siegfried bikin ulah — dia ngasih order pemeriksaan TB untuk ternak. The show must go on. Abis pernikahan yang sederhana, pasangan baru itu mengawali hidupnya, berbulan madu di peternakan orang, memeriksa ternak satu-satu, dan Helen setia jadi asisten Harry Sufehmi, eh si James.

Errr … kalau ceritanya salah jangan protes yach. Aku nulisnya nggak sambil pegang bukunya sih.

Yet Another Visit to Books

Yet another visit to Pesta Buku Jakarta.
Yet another visit to Click ‘n’ Drag di Mangga Doea.
Yet another visit to QB-World, kali ini di Plaza Senayan.

Dan pulangnya masih sempat ngintip buku-buku di Amazon.
Sebenernya apa sih yang menarik dari buku. Sebenernya buku-buku itu udah nggak mempesona lagi, selain sebagai sumber informasi intensif (compared to majalah atau Internet yang menyajikan info sepotong-sepotong). Kayaknya kita lagi dikejar-kejar rasa bersalah aja, soalnya kita telanjur mengharuskan diri selalu lebih advanced setiap harinya.

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorenUp ↑