Sebuah diin tidak diciptakan untuk manusia. Tapi, diin dan manusia dan
semesta diciptakan dari suatu kesatuan. Jadi memang akan selalu harmonik.
Kaum agamawan konservatif dan liberal sama-sama mengira bahwa kemanusiaan tidak sesuai dengan diin. Kaum konservatif jadi percaya bahwa manusia harus dipaksa, didorong, dikejar-kejar untuk melaksanakan nilai-nilai agama; dan sebaliknya kaum liberal jadi percaya bahwa nilai-nilai agama harud didefinisikan ulang agar nyaman bagi manusia dan pola hidup kontemporernya.
Dua-duanya terjebak ke dalam jebakan yang sama yang menimpa kaum psikolog awal abad 20 yang dipimpin Freud.