Filosofi Dilbert

Ntar catatan harian isinya jadi koleksi kisah Dilbert, Dogbert, Wally, etc ;).

Abis beberes paket, rak buku dikonfigurasi ulang. Satu baris buku khusus berisi buku-buku philosophy (atau setidaknya yang aku pikir gitu). Tapi jumlah baris hanya enam. Banyak buku yang nggak bisa masuk kategori. Buku-buku Dilbert akhirnya dimasukkan ke baris philosophy.

Bukan gara-gara aku mengakui kepiawaian Scott Adams sebagai filsuf amatir. Tapi gara-gara paragraf pembuka salah satu buku Dilbert yang pernah aku bahas di sini juga.

“Banyak orang yang gila dan bodoh tapi merasa benar dan bahkan merasa canggih. Itu membuat saya berpikir, jangan-jangan sebenarnya saya yang gila dan bodoh tapi merasa benar dan canggih.”