Barangkali ini candaan terakhir tentang angka hasil survey.
Survey di AS menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah anak lelaki di dalam sebuah keluarga, semakin tinggi kemungkinan bahwa salah satu dari mereka akan menjadi homoseks. Korelasi angka-nya cukup meyakinkan.
Lalu alkisah salah satu pengamat matematika memberikan ulasan: kenapa harus berhenti pada soal homoseksualitas? Kalau survey yang sama diteruskan, seharusnya kita bisa mengamati bahwa semakin banyak jumlah anak lelaki di dalam sebuah keluarga, semakin tinggi kemungkinan bahwa salah satu dari mereka akan menjadi homoseks, atau salesman mobil, atau juara kelas, atau dikirim ke perang teluk, atau kejatuhan meteor, atau apa sajalah. Soalnya barangkali hanya … “semakin banyak”