Feynman mencuri pintu. Paginya orang-orang sibuk mencari pintu.
Ketua himpunan pun bertanya: “Siapa yang mengambil pintu?”
Feynman menjawab: “Saya, tadi pagi.”
Ketua marah: “Jangan becanda. Ini serius.”
Pintu itu tak ditemukan hingga beberapa minggu, dan ruang belajar jadi berisik gara-gara tak ada pintunya. Akhirnya diadakan rapat khusus. Feynman usul agar pencuri pintu diminta menulis pesan anonim untuk menyebutkan di mana pintu itu disembunyikan, dan semua orang akan mengakuinya sebagai jenius yang bisa menyembunyikan pintu tanpa ketahuan.
Si ketua memilih cara lain. Atas nama kehormatan persaudaraan, satu per satu ditanya dan harus menjawab jujur.
Ketua: “Maurice, apa kamu mencuri pintu?”
Maurice: “Tidak, saya tidak mencuri pintu.”
Ketua: “Feynman, apa kamu mencuri pintu?”
Feynman: “Ya, saya yang mencuri pintu.”
Ketua: “Jangan becanda. Ini serius.”
Satu per satu ditanya, namun tidak ada lagi yang mengaku mencuri pintu. Semua kaget, merasa ada pembohong di persaudaraan mereka.
Malam itu Feynman menulis surat anonim, menyebutkan di mana pintu itu disembunyikan. Besoknya semua menemukan surat itu, menemukan pintunya, dan memasangnya kembali.
Kasus ditutup.