Page 61 of 210

Маленький Принц 

Le Petit Prince, dans quelques langues, préparent pour acheter:

Adapoen, oentoek bahasa jang lainnja, dipersilahkan berbondong-bondong mengoendjoengi sitoes Multilingual Books. Atau tentu saja ke web Pangeran Kecil.

Define Humanity!

Nggak ada yang baru dengan plot ini. Aku cuman pingin mengucapkan hal yang sama dengan kalimat terakhir Dilbert itu.

Autentikasi Kartu Memori

Flash drive dan kartu memori lain: siapa sih yang nggak punya sekarang? Mereka berkembang sangat cepat, kerana sifatnya yang praktis. Tinggal colok, langsung dikenali, baik di komputer, di handphone, di kamera, dan entah mau di mana lagi. Masalah yang mulai timbul kemudian adalah masalah keamanan. Siapa pun yang main tancap flash drive, MMC, SD, xD, dst, langsung diakui valid untuk melakukan transaksi data. A.l. untuk mengatasi masalah ini, IEEE menyusun standar baru, bernama IEEE P1667™. Judulnya “Standard Protocol for Authentication in Host Attachments of Transient Storage Devices”. Di dalamnya dibahas validasi identifier dan langkah2 pengamanan lainnya, untuk digunakan baik oleh para pembuat media simpan maupun terminal komputasi (yang mungkin tidak terbatas pada komputer). Diharapkan, standar ini akan mencegah masalah2 keamanan yang dapat timbul di kemudian hari. Sponsornya tak lain adalah IEEE Computer Society.
Kalau memang yang bikin standar udah sekelas IEEE, kenapa nggak sekalian bikin standar untuk kartu memorinya ya. Lagi rada ribet juga. Soalnya kamera Olympus cuma mengenali xD, sementara notebook (HP) dan smartphone (Xphone) mengenali SD dan MMC. Nggak bisa langsung motret langsung dikirim via mail tanpa kabel.

Noni dan Kukuh

Hmmmh, menurut bioritme sih (yang sebenernya nggak aku percayai, gara2 frekuensinya yang dianggap invariabel), tingkat intelektual mencapai -99% dan fisik -99% serta emosi 0%. Wajar kalau terjadi dekandensi, baik di ruang kerja maupun di website ini.

Daripada baca2 site yang lagi dekaden ini, kunjungilah weblog baru dari Noni dan Kukuh. Nggak sekelas Tristan und Isolde (di mana Tristan harus mati) atau Rama dan Shinta (di mana Shinta harus mati) atau Romeo dan Juliet (di mana pembaca harus mati bosan); tapi gabungan antara keluguan dan sarkasme pasti membawa warna tersendiri. Kita doakan kesuksesan bagi mereka.

*hik*

Formula Formula

Kayak apa sih formula relativitas Einstein yang konon sudah menggantikan teori gravitasi Newton itu? Kalau ditulis sih sederhana sebenernya:

Ruas kiri persamaan menyatakan kelengkungan (kurvatur) ruang waktu, yang menunjukkan medan gravitasi. Ruas kanan persamaan menyatakan kerapatan energi dan lain-lain dari materi selain medan gravitasi. Formula yang bagus, selama kita tidak harus jadi fisikawan yang membedah arti dari huruf T dan G dengan indeks mu dan nu itu. Sorry, aku kuliah di elektro, dan nggak kebagian main-main dengan tensor. Skalar, vektor, matriks, stop.

Bukan berarti anak elektro nggak main matematika. Hehe. Abis kalkulus, ada teori medan yang sebenernya lebih mirip cabang kalkulus daripada cabang fisika :). Aku dapat A loh. Tapi waktu kuliah antenna yang sebenernya meneruskan aplikasi teori medan, nilainya jadi C. Doh.

Yang konon paling lucu dari matematika versi teknik elektro adalah kesetiaannya pada bilangan kompleks. Nggak tau dimulai dari mana, tapi di elektro, bilangan imaginer dinotasikan sebagai j, bukan i kayak di matematika. Konon karena i sudah dipakai untuk kuat arus. Tapi lucunya, kenapa bukan notasi kuat arus aja yang diubah.

Balik ke teori medan. Mau nostalgia bentar nih. Di catatan awal tahun 2001, aku nulis cerita tentang Faraday, Maxwell, etc. Maxwell memformulasikan teori yang sudah disusun oleh Coulomb, Ampere, Faraday. Bentuknya, kayak yang ada di buku teori medan untuk mahasiswa elektro, adalah sbb:

Persamaan 1 memaparkan teori Coulomb tentang bagaimana medan litrik dihasilkan dari muatan listrik. Persamaan 2 memaparkan teori Ampere bahwa tidak ada yang disebut muatan magnet, karena magnetisme dibangkitkan oleh arus listrik. Persamaan 3 memaparkan teori Faraday yang menggambarkan perubahan medan listrik akibat perubahan medan magnet. Persamaan 4, kembali ke Ampere, menjelaskan bagaimana arus listrik menghasilkan medan magnet. Setelah disusun seperti itu, Maxwell dapat menyusun prediksi-prediksinya, termasuk tentang gelombang elektromagnetik, tentang spektrumnya yang tersebar, meliputi cahaya; dan membuat Maxwell menjadi salah satu ilmuwan terbesar abad ke-19.

Waktu Maxwell pertama kali menulis persamaan itu, bentuknya tidak sesederhana itu. Rada panjang, nggak pakai tanda del, curl, etc. Kayaknya di buku Hayt ada juga versi panjang ini. Demi kesederhanaan, formulasinya ditulis seperti di atas. Tapi, lebih lanjut, formulasi kayak gitu masih disingkat lagi. Kali ini dengan notasi relativistik mirip persamaan Einstein di atas. Jadinya tinggal dua persamaan:

Persamaan pertama menggabungkan persamaan Maxwell 1 dan 4, sementara persamaan kedua menggabungkan persamaan Maxwell 2 dan 3. Cuman, kayak penyederhaan sebelumnya, semakin sederhana formula ini, semakin dalam orang harus belajar untuk membaca dan menggunakannya. Mau coba? Coba mulai dengan ke http://en.wikipedia.org/wiki/Maxwell’s_equations.

Lagi: Lohengrin Act 1

Robert Horwitz, maintainer site http://www.open-spectrum- international.org, berkirim mail. Mail pertama membahas liberalisasi frekuensi 2.4GHz di Indonesia. Mail kedua menyebut hal yang lebih menarik: Lohengrin. Pembukaan Lohengrin, kata dia, adalah 8 menit terindah dalam musik yang pernah diciptakan. Yang barangkali dia nggak tahu adalah: aku baca mail itu (di Xphone) masih sambil ngedengerin Pembukaan Lohengrin (Act 1). Dan itu bukan kebetulan. Beberapa hari itu, aku memang selalu masang Lohengrin, kadang berderet dengan Tannhauser. Kadang dengan salah satu opera dari Der Ring. Tapi selalu ada Lohengrin tiap hari.

Lohengrin ada di kaset Wagner-ku yang pertama. Sisi B kaset itu berisi Lohengrin, Parsifal, dan Siegfried Idyll. Tapi nggak tau kenapa aku sempat lupa sama nama Lohengrin. Kaset itu aku bawa ke Coventry, tanpa cover. Dan di bulan Februari 2001 aku nulis salah satu kejeniusan Wagner yang bisa memahami sekaligus mewarnai semesta. Aku salah waktu itu, nulis judulnya Parsifal. Padahal justru Pembukaan Act 1 Lohengrin yang waktu itu terasa seperti magic, musik ajaib yang entah diturunkan dari mana ke semesta ini. Aku baru sadar beberapa bulan kemudian, waktu beli CD Lohengrin. Dan waktu sempat nonton Birmingham City Orchestra memainkan Act 1 Lohengrin (Pembukaan dan Elsa’s Dream) di Warwick. Betul-betul musik yang ajaib, biarpun waktu itu yang aku nunggu adalah Tristan und Isolde.

Aku bukan Robert Horvitz yang sudah mendengarkan semua musik yang ads di muka bumi dan bisa menentukan mana yang paling indah. Tapi aku bisa memahami orang yang bisa memiliki pendapat kayak Horvitz. Ini barangkali memang 8 menit terindah dalam sejarah musik.

Bank Niaga Masih Cinta MS

Judul : Re : Sulit Login dengan Desain Baru
Tanggal Kirim : 11-Feb-2005 15:58:05
Pesan :

Yth Bp Kuncoro Wastuwibowo

Terima kasih atas pengggunaan fasilitas layanan kami. Memang untuk tampilan di menu NG@/internet ada perubahan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan variasi baru, tetapi kalau hal tersebut mengakibatkan kesulitan dalam mengakses untuk sumbang saran dari Bapak akan kami sampaikan ke bagian yang terkait.

Demikian informasi dari kami.

Salam
Niaga Access

— KUNCORO WASTUWIBOWO wrote:

Hai Bank Niaga. Saya lihat ada perubahan pada desain site ini. Tapi saya terus terang lebih suka desain yang lama. Pada desain yang lama, saya dapat login menggunakan browser Firefox. Tapi pada desain baru, login tidak dimungkinkan lagi. Terpaksa saya menggunakan MS Internet Explorer yang kuno dan mudah membawa virus dan spy ini. Mohon dilakukan redesign kembali atas site ini agar akrab dengan browser selain MSIE. Terima kasih atas perhatian dan pengertiannya.

Catatan: Perlu waktu mingguan bagi Bank Niaga untuk memutuskan memforward suatu sumbang saran dari satu bagian ke bagian lain. Tapi jelas masih lebih menarik daripada BCA.

Wortel Mencegah Kanker

Wortel mengurangi resiko kanker sampai sepertiga — gitu kata SciAm. Pada wortel terdapat senyawa falcarinol, yang diketahui bisa melindungi sang wortel dari serangan jamur. Kirsten Brandt dari University of Newcastle upon Tyne mencobai pestisida alami ini pada tikus yang tena tumor pra-kanker. Tikus dikelompokkan atas kelompok yang tidak menerima falcarinol, kelompok yang menerima wortel, dan kelompok yang menerima falcarinol sebagai senyawa yang dipisah dari wortel. Dalam laporan yang diterbitkan di Journal of Agricultural and Food Chemistry bulan ini, disebutkan bahwa kelompok kedua dan ketiga mengalami penurunan dalam pengembangan kanker sebesar sepertiga. Tapi memang, dalam jumlah besar, falcarinol bisa jadi racun. Memakan 400kg wortel dipercaya dapat mematikan.

Oh ya, wortel dalam riset ini adalah wortel mentah. Belum jelas apa yang terjadi pada wortel yang sudah dimasak. Dan apa ada perbedaan dengan berbagai varietas wortel yummie yummie itu.

Which HP Kid?

Hmmm, padahal tadinya aku pikir aku lebih cocok jadi Hagrid. Tapi barangkali Hagrid nggak termasuk “Kid” yaa ..


Which HP Kid Are You?

Linux di Mata Ritchie

Yang ini versi Dennis Ritchie, yang diwawancarai oleh Unix.se, tahun 2003. Ritchie menciptakan C, dan menciptakan Unix bersama Thompson.

What do you think about the development of Linux and the BSD variants? Do you think they’ll eventually replace all the proprietary Unix systems?

Dennis Ritchie: As a general phenomenon, I think they’re great, but they suffer from much the same struggles and competition that the proprietary ones did and do. Sun and HP, SGI , IBM, Digital others all have (or had) variants of the same thing– so too do Linux and the BSDs. Their proprietors may have different motivations for producing the variants, of course. And of course each does have its own attractions. There is a kind of brand differentiation, and this is one of the reasons why portability is hard.

Any thoughts about the GNU project? How did you first learn about it?

Dennis Ritchie: I can’t remember when I first learned about it, but a long time ago. The True-GNU philosophy is more extreme than I care for, but it certainly laid a foundation for the current scene, as well as providing real software. The interesting thing is the way that free-software ideas have begun to influence major existing commercial players. At the same time, much of it seems to have to do with recreating things we or others had already done; it seems rather derivative intellectually; is there a dearth of really new ideas? But still, it’s a great satisfaction that so much of it has built on top of a basis we helped to establish.

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorenUp ↑