Page 59 of 210

Kawan Sofyan

«Tapi siapa yang memberi hak untuk memilih? Sistem kapitalis sekarang tidak adil tuan. Tidak akan pernah adil. Tuan pernah baca buku Naomi Klein yang sampulnya hitam dan judulnya tertulis no logo? Tidak.. tidak.. saya tidak menyalahkan tuan. Saya hanya ikut nyeri saat si rambut kusut menggigit kue sisa bersama laler dan tikus yang ngintip diantara tumpukan sampah. Jadi beruntunglah tuan jika masih bisa memilih. Sebab pilihan, di jaman ini, sangat tergantung berapa kapital yang kita miliki, dalam dompet, bank ataupun bentuk kapital lainnya. Jadi, siapa yang memberi hak untuk memilih.. Oh.. jangan menuduh saya sosialis. Apalagi dengan sufiks kiri.»

Abis menonaktifkan fade2bl.ac, Ahmad Sofyan memilih menggunakan tool weblog rakyat jelata (non-geek), yaitu blogger (yang juga aku pakai untuk weblog ini), dan memilih nama salah satu makanan favoritku untuk nama weblognya. So, kawan-kawan, inilah dia: somay.blogspot.com.

Kalau ada cukup leisure time (lagi langka nih), mungkin kita bisa menelaah (gubrak), kenapa beberapa kawan aku suka bener pakai nama makanan untuk jurnal mereka. Sebelum somay, kita kenal pangsit punya Harry Sufehmi, yang konon dipakai gara2 nama bakso diambil orang duluan. Kelaparan bener sih kalian?

Sekilas sejarah. Kawan Ahmad Sofyan diperkenalkan kawan Harry Sufehmi pada penulis tatkala musim semi mulai mengasuk udara Coventry di tahun 2001. Waaa, bahasanya, kacawww. Itu via mail doank. Trus kita ketemu bareng2 di pengajian Birmingham (sama Harry sekalian, yang ternyata sebelumnya pun belum pernah ketemu di daratan). Malam2, kita menyempatkan diri ngabur dari masjid, cari kebab di … di mana sih Har? Sekitaran Aston gitu bukan?

Last physical meeting dengan Sofyan, kalaw ingatanku tak berkhianat, adalah di Edinburgh. Aku woro2 ke banyak temen, mau jalan ke Skotlandia; tapi yang berminat bergabung cuman Sofyan dari London dan Fajar dari Birmingham. Dan kita ketemu di Edinburgh, sarapan telor sambil cuci muka setengah mandi di McD, dan berkeliling sampai ke sebagian kawasan highland. Lucu ya, selalu triumvirat, dan orang ketiganya harus orang Birmingham :).

So, mumpung Harry di Jakarta, Fajar di Jakarta, dan entah mau impor orang Birmingham yang mana lagi … gimana kalau kita bikin acara, Kawan Sofyan.

Ketidakpastian Heisenberg

18 Desember 1944. Dua puluhan orang mendengarkan presentasi fisikawan Jerman, Werner Heisenberg di Universitas Zurich. Pemenang Nobel Fisika itu memberikan paparan yang mengalir lancar, cepat, sambil mencoret-coret formula nyaris tanpa henti. Hanya dalam beberapa menit, papan tulis sudah penuh dengan formula. Salah satu pendengar, Morris Berg, menjadi gelisah. Dia sudah belajar bermalam-malam untuk mengikuti presentasi ini. Tetapi tetap ada sesuatu yang belum jelas baginya. Ketidakjelasan yang tidak mungkin ditanyakan. Hatinya diliputi ketidakpastian. Tangannya yang berkeringat meraba saku jaketnya, dan merasakan senjata otomatisnya di sana.

Berg adalah anggota OSS (dinas rahasia AS, pendahulu CIA). Tugasnya hari itu adalah menemukan apakah pihak Jerman sudah memiliki teknologi bom atom. Jika itu positif, maka satu-satunya cara menghentikannya adalah dengan menembak Heisenberg di situ juga, tepat di antara kedua mata cemerlangnya.

Misi jorok AS itu bukan semata keputusan para politisi. Ilmuwan sekelas Hans Bethe (yang begitu dikagumi Feynman) turut terlibat dalam upaya ini, dan bahkan mengajukan diri untuk melakukannya.

Lima tahun sebelumnya, tahun 1939, setelah banyak ilmuwan Eropa, termasuk Einstein, Fermi, Szilard, dll, bereksodus ke Inggris, dan kemudian ke AS; Heisenberg melakukan kuliah keliling di AS. Banyak rekan2nya yang mengajaknya pindah ke AS, tetapi Heisenberg menolak. Ia selalu merasa bahwa sebagai ilmuwan terkenal, ia bisa ikut andil meredam keganasan Nazi. Fermi sudah mengingatkan bahwa di Italia ia juga ilmuwan paling terkenal, tetapi fasisme tidak mungkin dilawan akal sehat. Heisenberg tetap kembali.

Kemudian Hahn dan Meitner tak sengaja menemukan teknologi membelah nuklir. Sementara pemerintah AS cuek dengan soal ini, pemerintah Jerman cepat tanggap. Ekspor Uranium dihentikan, impor Radium dilakukan besar2an, dan penyulingan air berat di Norwegia diintensifkan. Baru beberapa tahun kemudian pemerintah AS membentuk proyek Manhattan untuk membangun bom atom.

Heisenberg sempat mamaksa diri ke Kopenhagen untuk bertemu Bohr. Ini langkah yang sangat dicurigai pemerintahnya. Tapi juga dicurigai Bohr yang begitu dikagumi Heisenberg. Yang dilakukan Heisenberg adalah meminta Bohr menjadi mediator, untuk meyakinkan bahwa para ilmuwan sepakat tidak membantu pemerintah masing2 membangun bom atom. Bohr menolak, karena sangat tidak yakin akan niat Heisenberg. Apa jadinya kalau AS berhenti membuat bom atom, misalnya, tapi Jerman terus membuat? Misi pribadi Heisenberg justru dianggap sebagai misi mata-mata untuk menguji apakah pemerintah sekutu benar2 sedang membuat bom atom.

Dan pemerintah sekutu pun memiliki misi tersendiri yang akan dilakukan di Zurich sini. Di sini Berg ragu. Apakah ia sedang menghadapi duta perdamaian, atau antek fasis? Tapi akhirnya ia mengambil sikap di atas ketidakpastian. Ia tidak percaya Heisenberg siap membuat bom atom.

Kebetulan ia benar. Tapi, apakah Berg benar atau salah … hidup memang tidak harus ramah. Dan tentu, hidup memang identik dengan ketidakpastian. Terutama kalau Heisenberg dilibatkan.

Miskonsepsi atas Big Bang

Beberapa miskonsepsi atas Big Bang:

  1. Apa yange meledak dalam big bang?

    Salah: Materi dan energi, dari satu titik, tersebar mengisi seluruh semesta.

    Benar: Ruang (dan waktu); akibatnya, di dalam ruangan tidak ada pusat ledakan, dan densitasnya (mendekati) sama di mana-mana.

  2. Bisakah galaksi saling menjauh dengan kecepatan lebih dari cahaya?

    Salah: Tidak; dilarang oleh relativitas khusus

    Benar: Bisa; menjauhnya galaksi bukan karena gerakan dalam ruangan, tetapi oleh ekspansi ruangan.

  3. Dapatkah kita melihat galaksi yang menjauh dengan kecepatan lebih dari cahaya?

    Salah: Tidak mungkin; cahayanya tidak dapat mendekati kita.

    Benar: Bisa; laju ekspansi dapat berubah. Batas Hubble (yaitu batas di masa galaksi terpisah dengan kita pada kecepatan
    cahaya) bisa berkembang lebih cepat dan menjangkau foton yang seharusnya tidak dapat menjangkau kita.

  4. Kenapa ada “geseran merah?”

    Salah: Efek Doppler, karena sumber cahaya menjauh dari kita akibat ekspansi ruang.

    Benar: Selain efek Doppler, terutama juga karena ekspansi ruang memperpanjang gelombang cahaya.

  5. Berapa besar semesta yang dapat kita amati?

    Salah: Karena usianya kurang lebih 14 miliar tahun, berarti: 14 miliar tahun cahaya.

    Benar: Sekitar 46 miliar tahun cahaya. Yang kita amati sekarang sudah menjauh dengan kecepatan yang meningkat.

  6. Apakah benda-benda angkasa ikut berekspansi

    Salah: Ya. Semua di dalam semesta ikut berkembang.

    Benar: Tidak. Misalnya, antar galaksi terdapat gravitasi yang saling menarik, melawan ekspansi. Terjadi
    keseimbangan akhir dalam bentuk cluster yang jarak antar galaksinya relatif tetap.

Sumber: Scientific American, Maret 2005.

IEEE Stardards

Beberapa standar IEEE yang menghidupi komputer kita:

  1. IEEE 802.3 — Ethernet, yang bisa langsung menyambungkan komputer ke jaringan secara plug-n-play.
  2. IEEE 802.11 — WiFi, yang bisa menyambungkan komputer ke jaringan tanpa plug-n-play, haha.
  3. IEEE 1363 — kriptografi dengan kunci public, enkripsi data dengan kunci berpasangan.
  4. IEEE 1284 — koneksi port paralel, baik untuk printer dan data lain. Bayangkan waktu belum standar.
  5. IEEE 1394 — Firewire, untuk transfer data serial jarak pendek berkecepatan tinggi, termasuk video.
  6. IEEE 1076 — VHDL, digunakan dalam pemrograman dalam chip, dalam bentuk bahasa tingkat tinggi, yang akan diterjemahkan menjadi desain sirkit dan interkoneksi dalam chip.
  7. IEEE 1003.1 — OS. Aplikasi yang dibuat dengan standar ini akan jalan di platform mana saja yang mengikuti standar.
  8. IEEE 754 — aritmatika biner untuk bilangan pecahan. Bayangkan juga waktu belum standar.
  9. IEEE 1484 — online learning, mencakup cara presentasi hingga pelacakan tingkat pembelajaran peserta.

Sumber: The Institute, Maret 2005.

La Vie

Dan hidup tak lain dari tantangan-demi-tantangan;
yang tak lain dari hardikan keras atas sikap hidup yang aku ambil;
atas nilai-nilai yang aku definisikan;
Ke mana kaki ini aku bawa berlari;
kalau mataku sendiri yang menatap tajam pada hatiku
kalau jari-jariku sendiri yang merobek topengku;
kalau kata-kataku sendiri yang tajam menghujam nuraniku.
Reinventer?
Atas apa?

Shio Kucing

Aku dilahirkan dengan Shio Kucing.

Alkisah, pada waktu Sang Buddha memanggil hewan-hewan, berdatanganlah dua belas hewan satu per satu, dan dari urutan kedatangan hewan-hewan itu, dinamailah dua belas shio. Tapi tentu kucing nggak kebagian nama shio. Kucing sibuk bobo, dan terlalu sibuk bobo, mengabaikan panggilan bahkan dari Sang Buddha.

Jadi itulah aku sementara ini, mewakili kaum yang tidak responsif, yang tidak harus melayani stimulus, dan lebih suka menyuarakan apa yang terasakan dari dalam. Wagnerian barangkali, sila. Garfield? Sure!

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorenUp ↑