Page 164 of 210

4876656


Buku di sebelah ini bisa dipakai meneruskan perbincangan soal gravitasi. Para ilmuwan abad 21 memulai riset atas gravitasi dari tiga jalur. Jalur pertama adalah asas termodinamika dan teori informasi pada black hole :). Yang kedua teori superstring (atau sekarang disebut string saja). Yang ketiga, dan yang paling didalami di buku ini, adalah quantum loops.

Pada skala Planck, node-node dan loop-loop (matematis) terus berubah bentuk, saling berkait. Dan perubahan-perubahan bentuk serta kaitan-kaitan ini yang menentukan bentuk dari dimensi, yang berikutnya juga menentukan karakteristik materi-energi yang dibentuk.

Setelah materi-energi dikuantumkan dalam teori kuantum, sekarang dimensi ruang-waktu juga dikuantumkan. Definisi tentang realitas juga digeser. Umumnya kita mengamati entitas-entitas, dan mengamati relasi-relasi antar entitas. Kini kita harus mulai belajar bahwa justru relasi-relasi itu yang membentuk entitas, dan dengan demikian merupakan elemen paling dasar dari realitas.

Dalam diskusi di Isnet (?) dulu: formulasi matematika yang valid akan mewujudkan dirinya menjadi fisika :).

4856577

The intellectual is an individual endowed with a faculty to for representing, embodying, articulating a message, a view, an attitude, philosophy or opinion to, as well as for a public. An this role has an edge to it, and cannot be played without a sense of being someone whose place it is publicly to raise embarrassing questions, to confront orthodoxy and dogma (rather than to produce them), to be someone who cannot easily be co-opted by governments or corporations, and whose raison d’être is to represent all those people and issues that are routinely forgotten or swept under the rug. The intellectual does so on the basis of universal principles: that all human beings are entitled to expect decent standards of behavior concerning freedom and justice from worldly powers or nations and that deliberate or inadvertent violations of these standards need to be testified and fought against courageously.

Edward Said’s “Representation of the Intellectual”, kiriman dari Sita di milis chevindo-2000

4809284

Balik ke Coventry. Perjalanan pendek yang terasa panjang sekali. Matahari kayak lagi tanpa ampun menganugerahi kita dengan godaan buat mengeluh. Ah, syukurlah mental baru dicharge, jadi bisa menghadapi segalanya dengan optimis. Mudah-mudahan selalu selamanya bisa seperti ini :).

Park @ Birmingham


Park itu penuh pohon yang rindang. Mirip oasis di tengah Birmingham yang sedang disengat matahari tanpa ampun. Manusia-manusia berbagi cerita, di samping danau kecil dengan ratusan angsa hitam dan bebek mungil. Ada Mas Sony dan Mas Arisman dari New Castle yang sibuk jadi provokator buat kegiatan beasiswa dan penyaluran buku. Ada Mas Yusron yang lagi kampanye PPI UK. Ustadz Cholid berbincang asyik dengan Bambang Widjoyanto dari LBH. Ahmad Sofyan (a.k.a. Fade2black) malu-malu jadi konsultan web designing. Teh Nizma berkeliling ambil foto (kali-kali kita mirip pengungsi). Harry Sufehmi … duh kemana sih itu anak …

4799647

Ustadz Cholid, antara lain mengkaji penerapan hukum Islam. Hukum, sekali lagi, adalah utilitas yang dipakai untuk menjaga tatanan masyarakat. Hukum tidak membentuk masyarakat, melainkan menjaga tatanan yang telah terbentuk. Tidak mungkin misalnya menerapkan hukum potong tangan dan rajam di tengah masyarakat yang berbudaya mencuri, berzina, dan minum wine. Masyarakat ditata dengan pendidikan yang menselaraskan diskursus. Dan pendidikan dalam hal ini berarti perbaikan yang menyeluruh atas nilai-nilai masyarakat, yang harus meliputi juga perbaikan tata ekonomi. Akhirnya, setelah masyarakat ditata sesuai nilai kemanusiaan (yang memang memerlukan waktu panjang dan sumberdaya yang luar biasa), baru hukum diberlakukan sebagai pagar yang efektif. Setelah masyarakat sadar bahwa mencuri itu kejam, hukum potong tangan diberlakukan. Setelah masyarakat sadar bahwa zina itu jahat, rajam diberlakukan. Setelah masyarakat sadar bahwa wine dan rokok itu menjijikkan, hukum cambuk diberlakukan. Dan semuanya selaras sepenuhnya dengan kemanusiaan.

Konsep Rizki Ustadz Lukman

Ustadz Lukman mengajak kita mengingat kembali ide tentang tauhid dalam kaitan dengan penyerahan diri sepenuhnya kepada ketetapan Allah. Lalu bagaimana dengan usaha manusia? Manusia diperintahkan melakukan usaha-usaha untuk memakmurkan bumi, bukan untuk mencari rizki masing-masing. Bagaimanapun secara logika akhirnya rizki tergantung pada ketetapan Allah, alih-alih sebagai hasil usaha kita.

Tentu bukan berarti kita tidak dapat melakukan perubahan apa pun. Setiap usaha kita, dan doa kita, lebih ditujukan untuk meningkatkan nilai kemanusiaan kita sebagai makhluk Allah. Kita bisa berlomba-lomba untuk memperbaiki diri masing-masing.

Tidak ada yang harus diirikan dari orang yang lebih cerdas, lebih tangkas, lebih punya banyak teman, dan sebagainya; tetapi ada yang harus diirikan dari orang yang lebih sabar, lebih lembut, dan lebih dekat pada Tuhannya. Dan kita punya kekuasaan untuk mengubah diri kita.

Memang terbalik dengan sebagian orang yang bilang bahwa “watak itu bawaan, nggak bisa diubah” dan sebaliknya “rejeki nggak datang sendiri, harus diupayakan”. Sebaliknya, rejeki itu bawaan, nggak perlu diubah; dan sebaliknya, kepribadian itu tidak akan terbentuk sendiri, melaikan harus dibentuk dengan upaya terus-menerus. Dan itulah nilai kemanusiaan kita.

Coventry–Birmingham

Bis kota nomor 900 melaju dari Pool Meadow, melintasi jalan-jalan kecil dan berliku di sekitar Meriden (dan tugu titik tengah England), melaju ke Birmingham Airport, berbelok ke arah Birmingham city centre.

Bis nomor 50 dan 35 bergantian mengantar ke Belgrave Road. Di central mosque, muka-muka ramah menyambut.

Peace be upon you. Sekali lagi makhluk-makhluk virtual :) mewujud jadi manusia nyata :) :). Suara-suara ceria dari orang-orang yang seling merindukan, juga teriakan riang anak-anak dalam campuran bahasa Indonesia dan slank Inggris yang aneh-aneh.

Summer Gathering Kibar 2001 dimulai …

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorenUp ↑