Page 159 of 210

5722817

Juga dibahas dalam pengajian ini mengenai upaya pemberdayaan kembali masyarakat di Poso. Mereka masih trauma setelah kehilangan keluarga yang disayangi. Tapi para ibu-ibu di Poso itu (bapak-bapaknya sudah dipunahkan oleh pasukan merah) masih mau memiliki semangat hidup. Alam Poso masih kaya, tapi kehidupan masyarakat sudah hancur sama sekali.
BTW, hmmm, bukan cuma bapak-bapak yang dibunuhi pasukan merah di Poso. Sekumpulan foto menunjukkan para ibu dan anak-anak yang disiksa dan dihancurkan badannya sampai meninggal. Syahidlah kalian semua, menghadap Yang Maha Kasih Maha Sayang di syurga-Nya.

Kibar Nottingham

Nottingham University, pengajian bulanan Kibar. Yang jadi pokok bahasan adalah soal ekonomi Islam. Ada banyak perbedaan gagasan mengenai konsep ekonomi Islam ini. Yang pertama adalah formalisasi hukum Islam untuk sebagai dasar penyusunan prinsip-prinsip ekonomi. Kedua, dengan memandang dasar Islam adalah ayat kauliah (Al-Quran dan hadist) dan ayat kauniah (sistem semesta), maka ekonomi Islam merupakan sistem ekonomi yang bersifat efektif dan fair, yang dengan demikian telah menggunakan prinsip Islami. Ketiga, barangkali adalah memperluas prinsip kedua dengan aspek-aspek yang terpinggirkan oleh sistem ekonomi masa kini. Dalam semua hal, norma-norma Islami harus diterapkan dalam kegiatan-kegiatan ekonomi.

Nottingham

Ke Nottingham. Kota ini sebenernya menarik sekali, biarpun suhu udara nggak terlalu nyaman. Di mana-mana orang menyajikan legenda Robin Hood dan dunia kesatrian sebagai penarik pengunjung.
Tapi ini bukan kota wisata. Lebih banyak penduduk setempat yang sibuk dengan pekerjaan sehari-hari mereka. Barangkali ini contoh kota aktif yang optimal.

5673081

Beresin KTPDI bentar, sebelum persoalan-persoalan kecil mulai melebar lagi ke mana-mana. Dikit lagi. Trus bisa mundur dengan tenang.

5661267

On the Bombings by Noam Chomsky

The terrorist attacks were major atrocities. In scale they may not reach the
level of many others, for example, Clinton’s bombing of the Sudan with no
credible pretext, destroying half its pharmaceutical supplies and killing
unknown numbers of people (no one knows, because the US blocked an inquiry
at the UN and no one cares to pursue it). Not to speak of much worse cases,
which easily come to mind. But that this was a horrendous crime is not in
doubt. The primary victims, as usual, were working people: janitors,
secretaries, firemen, etc. It is likely to prove to be a crushing blow to
Palestinians and other poor and oppressed people. It is also likely to lead
to harsh security controls, with many possible ramifications for undermining
civil liberties and internal freedom.

The events reveal, dramatically, the foolishness of the project of “missile
defense.” As has been obvious all along, and pointed out repeatedly by
strategic analysts, if anyone wants to cause immense damage in the US,
including weapons of mass destruction, they are highly unlikely to launch a
missile attack, thus guaranteeing their immediate destruction. There are
innumerable easier ways that are basically unstoppable. But today’s events
will, very likely, be exploited to increase the pressure to develop these
systems and put them into place. “Defense” is a thin cover for plans for
militarization of space, and with good PR, even the flimsiest arguments will
carry some weight among a frightened public.

In short, the crime is a gift to the hard jingoist right, those who hope to
use force to control their domains. That is even putting aside the likely US
actions, and what they will trigger — possibly more attacks like this one,
or worse. The prospects ahead are even more ominous than they appeared to be
before the latest atrocities.

As to how to react, we have a choice. We can express justified horror; we
can seek to understand what may have led to the crimes, which means making
an effort to enter the minds of the likely perpetrators. If we choose the
latter course, we can do no better, I think, than to listen to the words of
Robert Fisk, whose direct knowledge and insight into affairs of the region
is unmatched after many years of distinguished reporting. Describing “The
wickedness and awesome cruelty of a crushed and humiliated people,” he
writes that “this is not the war of democracy versus terror that the world
will be asked to believe in the coming days. It is also about American
missiles smashing into Palestinian homes and US helicopters firing missiles
into a Lebanese ambulance in 1996 and American shells crashing into a
village called Qana and about a Lebanese militia – paid and uniformed by
America’s Israeli ally – hacking and raping and murdering their way through
refugee camps.” And much more. Again, we have a choice: we may try to
understand, or refuse to do so, contributing to the likelihood that much
worse lies ahead.

5660689

Good news: O’Reilly akan menerbitkan buku Ruby Essentials bulan November.

(Hmmm, baru ditulis di sini, trus nama bukunya diganti jadi Ruby in a Nutshell dan covernya diganti, jadi ilang dari site ini.)

5647190

Keliling ke De Telegraaf, Der Spiegel, Guardian, Svenska, Le Monde, Ananova. Eit, ada berita bahwa polisi telah menemukan jejak awal tentang pelaku pembajakan. Salah satu titik indikasi adalah sebuah mobil yang disewa orang (mirip) Arab, di dalamnya ada panduan penerbangan dalam bahasa Arab, dan Al-Quran. Kerjanya FBI mirip Polri juga ternyata. Jadi kita disuruh
membayangkan pembajak yang ketepatan serangnya konon berpresisi militer itu sampai saat terakhir masih harus baca buku panduan pesawat, dan belum fasih berbahasa Inggris. Juga bawa Al-Qur’an ke mana-mana. Hercule Poirot bakal nanya sinis: kenapa dia nggak ninggalin KTP sekalian?

Kalau Poirot bukan makhluk khayalan, saya bayangkan dia tidak berkeliling mencari sorban atau Al-Quran di dalam taksi di Boston. Dia cukup berpikir, siapa yang diuntungkan ? Siapa yang tadinya dipojokkan di mata dunia (misalnya di Durban) dan sekarang berada di atas angin tanpa harus ikut rugi ?

Bush, Powell, dll, cuman membicarakan soal punishment, soal revenge. Mereka sebetulnya cuma marah gara-gara malu aja. Mereka nggak merasa kehilangan sesuatu selain harga diri.

Teroris Zionis


Orang-orang Palestina “katanya” malah berbahagia dalam tragedi WTC ini. Namun kita tahu, mereka dibomi setiap hari. Syarafnya sudah tak peka lagi pada ledakan. Masa mereka disuruh meratap?

Di berita-berita santer disebut orang-orang Palestina yang “katanya” tertawa-tawa. Lihat di CNN, BBC, Skynews, ITV, NBC. Namun ternyata gambarnya segelintir orang yang itu-itu juga. Sengaja menyesatkan.

Dengan memanfaatkan perhatian dunia ke Manhattan, pasukan zionist meningkatkan serangan berdarah ke kawasan Palestina di Jenin. Sumber di rumah sakit setempat menyebutkan bahwa tank-tank zionist membomi kota dan desa di Jenin, membunuhi penduduk, termasuk anak-anak.

5620165

Kita selalu menyaksikan rakyat yang selalu ditimpa kemalangan. Pertama, mereka memiliki pimpinan yang bodoh. Kedua, akibat dari kebodohan pemimpinnya itu mengorbankan rakyat lagi rakyat lagi. Bush malah lagi sibuk menuding-nuding pihak mana saja di luar sana. Powell mengutuk dipakainya kekerasan untuk tujuan politik.

Di belahan lain dunia, tank-tank dan kendaraan lapis baja kaum zionist sejak kemarin menyerbu kota Jenin di kawasan Tepi Barat di Palestina. Para penembak menembaki penduduk yang tambak. Dalam 24 jam, 11 orang Palestina meninggal tertembak.

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorenUp ↑