Page 150 of 210

Highlander

Menjelajah Skotlandia, melintas Glasgow, ke kawasan highland, sampai ke kastil Stirling. Bukit-bukit yang sejuk saling menyusul, dengan belasan danau (loch) di batas bukit, dan bangunan klasik di tepi-tepi danau. Cuaca yang maunya tidak bersahabat justru memperkuat kesan misterius kawasan ini. Hutan-hutan menampakkan semua warna yang bisa kita bayangkan. Di luar hutan, peternakan luas dengan ribuan domba dan sapi berbulu tebal, dengan pagar-pagar batu yang pendek.

Kastil Stirling adalah lambang perjuangan rakyat Skot yang keras. Dan kita tahu bahwa mereka memang punya sesuatu yang patut diperjuangkan.

Edinburgh

Edinburgh, ibukota Skotlandia, dibangun di atas tujuh buah bukit. Di atas puncak tertinggi, dibangun kastil Edinburgh yang dipenuhi meriam-meriam dan dikelilingi karang-karang terjal. Yang jadi indah memang bukan kastilnya :), tapi pemandangan dari atas kastil. Edinburgh tampak mungil, namun ingin menampilkan kemegahan sebuah ibukota. Bukit yang gelap ditaburi cahaya, dan gedung-gedung tampak bersinar dari pagi sampai malam. Banyak cara dipakai untuk menampilkan kecantikan kota ini. Selain dari kastil, bisa juga dari kamera obscura tempat mengintai seluruh penjuru kota, atau cukup dengan menyusuri jalan-jalan yang tertata apik dan selalu bersih. Termasuk masjidnya yang apik, asri, dan bikin betah.

Skotlandia

Skotlandia memang bukan Inggris. Dibanding kesesakan kota-kota industri di kawasan Midlands, Skotlandia bener-bener boleh dinamai luar negeri. Barangkali semacam kawasan Eropa yang salah dipasang di Britania. Bukan hanya alamnya dan penataan lingkungannya yang berbeda, tapi gaya hidup masyarakatnya juga berbeda. Bank-bank di Skotlandia (setiap bank) juga ternyata menerbitkan mata uang poundsterling mereka sendiri, tanpa gambar ratu Inggris. Bahkan lambang negara UK di sini merupakan kebalikan dari di Inggris: unicorn di kiri dan singa di kanan.

Keramahan orang Skotlandia adalah keramahan dengan antusiasme. Ciri lain adalah kebanggaan yang hangat sebagai orang Skot, dan usaha mereka untuk membagikan kebanggaan itu.

v f p

Tahun-tahun sebelum LEN, kita jadi asisten Pak Bambang di Lab Elektronika. Dan masih hobby saling ngerjain juga. Aku juga lupa, kita lagi test apa sih di lab. Trus Ziggyt minta nilai v diubah. Aku naikin amplitudonya. Trus kata Ziggyt, bukan f tapi v. Aku jadi bingung, v bukannya tegangan ?

Ziggyt bilang lagi: bukan v yang itu, tapi v yang fase. Oh my. Itu mah p, bukan f dan v. Persinyalan real cuman punya tiga besaran: v (voltage), f (frequency), dan p (phase). Dan kalau ngikutin stylenya Ziggyt, tiga-tiganya bisa dinamai v. Mestinya namanya diganti jadi v, v satunya, dan v yang satunya lagi.
Memang, kerja tanpa Ziggyt jadi nggak seru …

Memutar VR

Tahun 1993, LEN. Aku dan Ziggyt lagi testing jaringan telepon radio kami. Biasanya kita simulasi perangkat masing-masing, tapi hari itu kita coba koneksikan perangkat kami. Mas Didit jadi pengamat. Kayaknya sih semuanya lancar. Agak. Ada trouble dikit di perangkat sentral.

Aku baca lagi kode assembly di mikrokontrolernya. Nggak ada algoritma yang salah. Kayaknya beberapa variabel di timing bisa dicoba diubah. Aku ganti-ganti aja angkanya, dengan catatan. Dicoba lagi, jalan.

Mas Didit nanya, “Apa tadi yang diganti?”.
“Angkanya aja, Mas.”
“Koen, mikrokontroler itu isinya angka semua. Jadi angka mana yang tadi diganti?”
Dih, kena deh :).

Tapi Ziggyt kurang puas dengan kualitas suaranya. Jadi dia ambil obeng, terus unit pelanggan diutak-atik. Dicoba lagi, sekarang semuanya sempurna.

Mas Didit nanya lagi, “Apa tadi yang diputar?”
Dan Ziggyt menjawab dengan valid sekali “VR-nya aja kok, Mas.”
Kali ini Mas Didit kehilangan kesabarannya. “Saya juga tahu, yang diputar itu VR. Mana ada IC diputar ? Jadi VR yang mana yang diputar ?”

Satu sama deh.

Smolin vs Bohm

Bukan berarti fisikawan jadi bahagia dengan teori Bohm. Teori ini, kata Lee Smolin, tidak bisa dibuktikan (dengan eksperimen). Fakta bahwa von Neumann salah tidak menunjukkan bahwa Bohm benar. Memang, kata Bohm. Tapi teori superstring juga perlu waktu beberapa dekade lagi untuk bisa diuji dengan eksperimen.

Jadi di buku Smolin (yang kita jadikan acuan untuk fisika awal abad 21), teori holografi ini nggak disebut-sebut. Dianggap hanya merupakan varian dari teori sum-over-histories dari Feynman.

Kalau Feynman mengatakan bahwa cahaya merambat dengan segala cara dan jurusan untuk mencapai mata kita, Bohm bisa kita peralat untuk mengatakan bahwa gelombang pilot lah yang merasakan seluruh ruang-waktu dan menyuruh partikel cahaya mengambil arah ke mata kita.

Kayaknya sih, Bohm mencoba merelativitaskan partikel-energi bersama ruang-waktu, sementara Smolin mencoba mengkuantumkan ruang-waktu bersama partikel-energi.

Holografi Semesta

David Bohm lebih jauh menjajaki teori de Broglie. Gelombang pilot itu, katanya, bergabungan satu dengan yang lain. Dengan kata lain, bukan hanya sepasang foton dan sepasang elektron-positron yang memiliki hubungan, tapi seluruh partikel dan energi di semesta. Tapi Bohm tidak berhenti di sana. Semesta, lanjutnya kemudian, berisi hanya gelombang-gelombang yang bertumpukan. Semuanya membentuk satu kesatuan. Riak-riak itu tampak seperti partikel dan energi lokal, tapi sebenarnya mereka (kita) semua adalah satu kesatuan dalam arti fisik. Setiap partikel mengerti posisi dan kondisi semua partikel lain di dalam semesta.

Jika suatu partikel diamati (dengan partikel lain, misalnya foton), maka ada usikan pada gelombang pilot, dan usikan ini mempengaruhi kondisi partikel-partikel lain bahkan dalam jarak berapa pun. Tidak perlu ada yang kolaps. Hanya satu perubahan mengubah banyak hal lain. Dan (ini dia), biarpun partikel dan lain-lain bersifat lokal (artinya mengikuti kaidah Einstein), si gelombang pilot tidak harus bersifat lokal.

Bohm kemudian membandingkan semesta dengan holografi. Setiap sel sebenarnya memiliki sebagian info dari setiap titik lain di dalam semesta, biarpun tidak lengkap.

BTW, ini soal fisika loh. Nggak ada hubungannya dengan alam ghaib. Juga
nggak ada hubungannya dengan yang “ada di sini tapi juga ada di mana-mana”.
Memang kemudian Bohm juga membahas soal itu juga. Tapi dia bilang, ini
memerlukan sebuah hidden variable lagi di bawah hidden variable itu :).

6594353

Alain Aspect mengulang eksperimen Einstein. Eksperimen Einstein itu
sebenernya khayalan, dan rumit. Aspect membawa ke realitas. Dua foton
kembar yang diciptakan dalam sebuah reaksi dilontarkan ke arah yang
berlawanan (mirip amplop berisi foto kucing itu). Kedua foton kemudian
diukur polaritasnya secara bersamaan. Nyarislah. Tapi sedekat apa pun
hasil pengukurannya, kedua detektor menghasilkan kesetujuan. Mengikuti
Bohr, artinya kedua foton itu, waktu diamati, kolaps ke keadaan yang
sama. Mereka berkomunikasi dengan sesuatu yang lebih cepat dari cahaya.
Kemungkinannya (1) ada komunikasi yang lebih cepat dari cahaya atau
(2) kondisi alam semesta tak terpengaruh oleh pengamatan. Alt 1 = Einstein
salah; alt 2 = Bohr salah. Tapi kalau Bohr, salah bukan berarti mekanika
kuantum harus salah. Maka mereka menanyakan, kenapa nggak kembali ke de
Broglie.

6594126

Ilmuwan kuantum yang pertama menentang interpretasi Bohr adalah de Broglie.
Padahal, de Broglie juga yang mula-mula mengusulkan formulasi partikel
sebagai gelombang. Tapi waktu Bohr menginterpretasikan bahwa elektron,
misalnya, adalah gelombang yang kolaps menjadi partikel waktu diamati,
de Broglie menolak.

Ide dasar de Broglie adalah bahwa setiap ‘partikel’ adalah partikel :).
Tapi karakteristiknya tergantung dari pilot wave yang menjalankannya.
Ini adalah ide pertama tentang variabel tersembunyi di abad 20.

Ide de Broglie kemudian dijatuhkan oleh persamaan von Neumann. Sayangnya
persamaan von Neumann ini baru terbukti salah sekian puluh tahun
kemudian, oleh John Bell.

6565636

Bagaimanapun, soal kucing ini cuman candaan lama. Lama sebelum Feynman bermain dengan foton yang melaju dalam waktu maju mundur, lebih lama sebelum QED, dan jauh lebih lama sebelum teori string dan gravitasi kuantum.
Berlalunya waktu, kata Bob si Dinosaurus, bukan memecahkan masalah, tetapi membuat masalah jadi bukan masalah lagi. Setiap zaman punya masalah tersendiri ;) ;) ;).

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorĂ©nUp ↑