How true it is. Aku mulai membayangkan pikiranku sebagai pikiran orang lain
yang diceritakan ke aku. Mengganggu sekali, bahkan merusak struktur mimpi.
Humm, di pihak lain, ini sesuatu yang jarang bener terjadi. Barangkali aku
bisa manfaatin dengan jadi pengamat diri sendiri dari luar. Ekstropeksi oleh
diri yang terpisahkan.
Page 136 of 210
Biasanya aku pura-pura punya teman di kantor :). Tapi kayaknya aku
selalu perlu support dari teman-teman kantor itu pada saat yang salah.
Paradigma ketidakpercayaan di kantor udah melebihi ambang Dilbert :).
Heh, pingin rasanya megang kepala semua orang terus bilang “Mendung …
pergi … mendung … pergi.”
Bahkan di kamp konsentrasi Nazi pun masih bisa ada seorang Victor
Frankl (eh, lama juga nggak nulis nama ini), yang di tengah siksaan
dan kehancuran kemanusiaan itu masih mencoba menyusun risalah-risalah
atas kebesaran kemanusiaan. Frankl waktu itu menulis, “Di tengah
tekanan yang hebat, saat hampir semua nilai kemanusiaan runtuh, selalu
ada yang tidak mau ikut runtuh, dan sebaliknya justru nilai kemanusiaannya
berkembang pesat.” Aku pikir Frankl pasti salah satu di antaranya.
Pingin bener rasanya cari orang yang masih agak bisa kayak gitu. Nggak
perlu jadi bintang yang bersinar, tapi cukup jadi batu yang tetap mengasah
kilau dirinya. Aku perlu support orang semacam itu untuk menjaga nilai
kemanusiaanku sendiri. Aku bukan Frankl. Aku bisa surut juga. Aku perlu
support juga.
Tapi nggak. Di saat kayak gini, justru orang-orang sibuk bertanya, “Kenapa
kamu kembali ke sini?”
Berbulan-bulan dengan situasi gini, barangkali aku mulai teralienasi dengan
diri sendiri.
Mail aneh hari ini.
Selamat !!!
Situs anda telah terpilih dalam kategori situs korporat dari puluhan ribu situs di SearchIndonesia.com untuk diikutsertakan dalam pemilihan situs corporate terbaik versi BuBu Awards 2002.
Kategori korporat yang dipertandingkan untuk tahun ini adalah:
- Commerce (company profile, product profile, static website, dll)
- E-Commerce (situs berkemampuan transaksi online)
- Government (situs pemerintah, daerah, politik, dll)
- Education (Sekolah Menengah Atas, Universitas, Pasca Sarjana, dll)
- News & Entertainment (Portal Berita, Komunitas, Web-based Email, dll)
Selain kelas korporat diatas, juga dipertandingkan kelas Individu yang ditujukan untuk para desainer secara individu atau tim, yang akan diberikan tema dan waktu tertentu untuk menyelesaikan karyanya.
Yang dia maksud site yang mana sih? Trus kenapa mailnya dibuka dengan ucapan selamat dengan tiga tanda seru ?
Akhirnya si SK keliatan juga. Tapi belum turun. Ouch.
Beneran alih profesi. Bukan ke wireless communications tapi. Malah ke Internet business. Whew, jadi nih bekerja sambil memuaskan hobby ?
Setidaknya dengan SK ini aku bisa kerja dengan tenang. Nggak harus ngejawab pertanyaan yang itu-itu lagi: “Kenapa kok kamu mau kerja tanpa SK dan tanpa gaji?” Itu pertanyaan yang belum pernah bisa aku jawab. Usually I laugh at things that don’t make sense *heh-heh-heh*
Calvin memulai, “Isn’t it strange that evolution would give us a sense of humor?”
Terus, “When you think about it, it’s weird that we have a physiological response to absurdity. We laugh at nonsense. We like it. We think it’s funny.”
Abis itu dia berpaling ke Hobbes, “Don’t you think it’s odd that we appreciate absurdity? Why would we develop that way? How does it benefit us?”
“I suppose if we couldn’t laugh at things that don’t make sense, we couldn’t react to a lot of life,” kata Hobbes.
Calvin berhenti.
“I can’t tell if that’s funny or really scary,” katanya, akhirnya.
Di komputer ini (Tristan & Isolde) aku ketemu lagi catatan-catatan dari tahun 1980-an yang sudah diketikkan di komputer awal 1990-an dulu. Apa sih yang dulu aku pikirin, waktu masih teenager? Curious sendiri kadang-kadang. Tapi lucunya ada beberapa hal yang tak berubah. Salah satunya gaya bahasa. Yang lain adalah soal pergeseran diskursus (yang dulu istilahnya lucu-lucu bener).
Kali-kali kita perlu keliling juga ke blog teenager Indonesia masa kini.
Banyak yang bener-bener smart loh.
Kenapa sih manusia masih harus saling mengutuk ?
Dari kecil kita dipropagandai bahwa manusia punya bakat jahat. Di sekolah kita diajari bahwa penjajah Belanda dan PKI itu tak punya hati, lebih jahat dari setan. Di perpustakaan sekolah, kita disuruh baca Karl May yang dengan sok sekali memamerkan kejahatan bangsa Indian, Arab, dan Balkan. Di TV kita belajar dari Chuck Norris, bahkan Superman dan James Bond, tentang para prime evil. Bahkan sejarah agama pun dipenuhi dengan kisah-kisah sepihak yang meragukan tentang itikad jahat manusia-manusia.
Barangkali kita harus balik ke cerita-cerita Astérix. Jenderal dan tentara Romawi yang konon kejam itu tak lebih dari sekumpulan penakut yang saling menyelamatkan diri. Kartun memang. Tapi barangkali memang akar kejahatan manusia itu tak lebih dari ketakutan, yang dibesar-besarkan, dan dilampiaskan dengan menghancurkan. Bukan dari jiwa gelap manusia.
Tidakkah cukup bahwa syaythan diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk membenci, mengutuk, memprasangkai, menuding. Terlalu banyak masalah yang tidak terpecahkan hanya gara-gara urusan saling membenci.
Dan saling takut.
Pelléeas et Mélisande. Dari Arnold Schoenberg. Nggak ngerti juga jalan
ceritanya. Tapi pas bener buat mengisi sore ini. Merencah jalan ke angkasa yang
bintang gemintangnya tampak sayup menembus kabut tipis, tanpa jejakan kaki ke
bumi.
Terlalu harfiah kali ya.