Author: Koen (Page 37 of 87)

Taqwa

Berpuasa mentransformasikan iman menjadi taqwa. Mengunjungi salah satu weblog BR, aku ingat pernah mengkompilasi tulisan tentang taqwa, dan dipasang di sebagai Materi Tarbiyah di website KTPDI. Di bawah ini adalah cuplikannya, diambil tanpa izin pengurus Isnet masa kini. Artikel lengkapnya ada pada link ini: Taqwa (Materi Tarbiyah).

Taqwa adalah salah satu istilah kunci dalam Al-Qur`an. Namun tidak terlalu mudah untuk memaparkan arti taqwa. Umumnya taqwa didefinisikan sebagai takut pada Allah (atau God-fearing) yang ditandai dengan menjauhi segala larangan-Nya dan menjalankan semua perintah-Nya. Namun dalam Al-Qur`an, kata takut telah memiliki padanan, yaitu khasyiya dan khawf. “Dan hendaklah orang-orang takut (khasyyah) seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS. 4:9)

Nampak bahwa ada nuansa perbedaan antara takut dan taqwa. Taqwa lebih cenderung kepada suatu sikap etika. Orang-orang yang beriman dan mengikuti petunjuk Allah justru akan dijauhkan dari ketakutan atau suasana ketakutan. “… Sesungguhnya akan datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, akan lenyap segala ketakutan (khawf), dan ada pula kesusahan.” (QS. 2:38)

“Sesunguhnya orang-orang yang mengatakan: Rabb kami ialah Allah, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.” (QS. 46:13)

Kurang tepat jika taqwa diterjemahkan dengan sesuatu yang mengandung kata fearing. Hamka justru menyatakan bahwa kata taqwa justru mengandung kesan berani dan melawan takut. Maka akan lebih tepat untuk menafsirkan taqwa sebagai lurus. Mutaqqin, orang yang bertaqwa, orang yang lurus (righteous) pada jalan Allah. Orang yang tidak menyimpang dari jalan Allah.

Di dalamnya, kita akan mendapati sikap menghindari kerusakan, menangkal kejahatan, dan kehati-hatian. Orang yang bertaqwa adalah orang yang memiliki mekanisme atau daya tangkal terhadap penyimpangan yang merusak diri sendiri dan orang lain. Sikap taqwa dibentuk dengan mensucikan diri dan pikiran, seperti yang ditegaskan dalam QS. 91 (As-Syams) berikut :

  1. Demi matahari dan kilaunya,
  2. dan bulan apabila mengiringinya,
  3. dan siang apabila menampakkannya,
  4. dan malam apabila menutupinya,
  5. dan langit serta pembinaannya,
  6. dan bumi serta penghamparannya,
  7. dan jiwa serta Ia (Allah) yang menyempurnakannya,
  8. dan mengilhamkan padanya kefasikan dan ketaqwaan,
  9. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
  10. dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.

Cimahi

GajahmadaC4.jpg

Ada Jalan Gajahmada di Cimahi. Dulu. Mudah2an sekarang belum diubah namanya. Ada lapangan luas di sana. Dulu. Sekarang sebuah masjid anggun bertahta di atasnya. Ada bocah bandel yang suka berlarian di atas lapangan. Menangkap ulat dan cacing. Menunggui kakaknya pulang sekolah. Atau bahkan berkeliling naik becak tanpa izin ortu. Dulu. Sekarang ia sedang mencari dirinya di atas genangan kenangan.

Cimahi.

Aku sedang mencari lagi diriku. Dimulai dari sebuah kenangan yang menguat jadi kekangenan. Dan ziarah. Makam itu sudah bercungkup. Nama yang begitu aku kagumi terukir di atasnya. Kusentuh halus nama itu, dan kubiarkan tangan berdebu itu kemudian mengusap kepalaku. Dan hatiku.

Maafkan aku. Ternyata masih cengeng. Berhasil menahan tangis. Tapi sambil tersendat juga doa. Doa melaju antara hentak hati, dan kerinduan yang masih juga dalam. Besok Ramadhan. Dua Ramadhan yang lalu …

Besok Ramadhan. Aku harus melangkah lagi. Adakah langkahku menuju ridlaNya? Atau sekali lagi hanya bermain dalam teka teki indahNya? Apa pun. Yang aku tahu: aku harus melangkah. Dan esok ada langkah baru.

Saroyan Lagi

Dan kuda putih lagi. Yang ditunggangi pagi itu oleh sepasang kakak beradik di negeri Armenia itu. Tercekat si adik melihat seorang tetangganya memergoki mereka bersama kuda putih itu. Tapi si kakak menenangkan.

Tapi tentu, si tetangga lebih tercekat lagi. Dihampirinya kuda itu. Benar-benar mirip kudanya yang hilang bulan sebelumnya. “Kalau aku tak mengenal kalian, tentu aku berani bersumpah bahwa ini kudaku yang hilang bulan lalu. Duhai, betapa miripnya.” Ia membuka mulut si kuda, dan mengamati giginya. “Bahkan gigi-giginya pun serupa benar. Aku hampir berani bersumpah.

Tapi aku mengenal keluarga kalian. Aku lebih mempercayai hatiku daripada mataku. Barangkali saja kuda itu memiliki saudara kembar juga. Selamat jalan, sahabat-sahabat mudaku.” Lalu ia berlalu. Kuda yang dicuri itu akhirnya kembali di suatu pagi yang lain. Lebih sehat dan lebih jinak.

Cerita yang aku baca dari zaman SMA ini (zaman ketika seorang guru mengatakan bahwa pandangan mataku selalu tajam) terlalu lama membekas. Tentu aku tak bisa mengharapkan punya sahabat yang lebih mempercayai hatinya daripada matanya. Sahabatku manusia, bukan malaikat :). Tapi setidaknya, untuk sahabat-sahabatku, aku masih akan lebih mempercayai hatiku daripada mataku. Setajam apa pun mataku kata pak guru itu. Ke mana ya beliau?

Feynman dan Feminis

Astronom itu, Arthur Eddington, menikmati sebuah malam dengan pasangannya. Menatap bintang, si wanita menyatakan kekagumannya akan cercah cahaya bintang gemintang itu. Dan Eddington menanggapi, “Sayangnya, saat ini, akulah satu2nya manusia yang tahu bagaimana bintang itu bisa bercahaya.” Apa kesan kita baca kisah semacam ini? Empati akan kesepian seorang ilmuwan yang belum berhasil berbagi ilmu ke masyarakat? Tak semua orang punya kesan yang sama. Sekelompok kaum feminis menuding kisah ini sebagai penghinaan, seolah2 kaum wanita tidak bisa memahami fisika nuklir.

Kisah di atas, dan satu kisah lain dipasang Richard Feynman di sebuah buku kuliahnya. Kisah satunya adalah tentang seorang wanita pengemudi yang dihentikan seorang polisi karena melanggar batas kecepatan. Si pengemudi berkelit dengan menanyakan definisi kecepatan (velocity), yang tentu tidak bisa absolut. Kisah ini sebetulnya menggambarkan bahwa wanita pengemudi ini memahami fisika. Tapi kaum feminis menuding kisah ini sebagai penghinaan bahwa wanita tak dapat mengemudi dengan baik.

Surat kritik atas tema2 itu dibalas Feynman dengan surat pendek: “Don’t bug me, man.”

Bulan berikutnya, Feynman menerima penghargaan dari Persatuan Guru Fisika. Feynman datang ke acara itu diantar adiknya, Joan, serta disambut unjuk rasa kaum feminis yang memasang poster “Feynman sexist pig” disertai surat kritik dan surat balasan Feynman itu. Joan turun dan meminta salah satu poster dan surat untuk dibaca. Ke tempat acara, penyelenggara (seorang fisikawan wanita) melihat Feynman didampingi seorang wanita yang membawa poster protes, dan langsung memberi pertanyaan: “Apa Anda tahu bahwa Pak Feynman punya adik perempuan yang didorongnya menjadi PhD dan ilmuwan di bidang fisika juga?” yang langsung dijawab Joan dengan “Ya donk. Sayalah si adik itu.”

Feynman berpidato dikelilingi para pemrotes (yang ternyata dipimpin seorang pria). Ia menyaluti para pemrotes, dan mengatakan bahwa memang sesungguhnya masih ada diskriminasi gender dalam bidang fisika yang harus diatasi bersama. Lalu ia memulai pidato dengan suatu tema yang diyakininya menarik minat para hadirin wanita, yaitu tentang struktur proton. Para pemrotes langsung terdiam. Pidato (tentang struktur proton) berlangsung tertib.

Selesai pidato, seorang pemrotes masih mendekati Feynman.
“Anda masih harus dipersalahkan. Kenapa pengemudinya harus wanita?”
“Kenapa bukan simpati pada si polisi, yang dipecundangi si pengemudi?”
“Siapa peduli? Di mana-mana polisi memang seenaknya saja.”
“Anda seharusnya peduli. Polisinya juga wanita.”

Kopi Indonesia

sbux2006.jpgSalah satu yang bikin negeri Indonesia kesohor adalah … kopi :). Duh, kirain kejutan. Setelah edisi khusus Kopi Kampung yang 100% asli Sulawesi, Starbucks kembali meluncurkan edisi khusus. Edisi Ulang Tahun. Di covernya tertulis bahwa edisi ini merupakan paduan antara kopi2 Asia Pasifik dan kopi2 Indonesia yang langka. Rada menarik, biarpun pasti nggak semenarik Kopi Kampung.

Tapi, di rumah, kopi2 udah aku tata rapi: Kopi Aceh, Kopi Toraja, Kopi Malang Sidomulyo, Kopi Flores, Kopi Bali. Kayaknya belum perlu cari Edisi Ulang Tahun ini :).

Yang aku perlu dari Starbucks paling Kopi Decaf. Buat nemenin kerja malam, biar tetap segar, tapi abdominal pain tak perlu terjadi. Starbucks biasanya menawarkan dua macam: Sumatra Decaf yang extra bold atau House-Blend Decaf yang medium. Sumatra Decaf lebih menarik dan berkarakter. Pun seandainya aku bukan chauvinist (dan memang aku bukan chauvinist).

Dan, menjelang Ramadhan, kira2 kopi apa yang paling pas buat sahur dan buat buka puasa?

NGN Conference

NGN-conf.jpg

Atau NGNGN — Next Generation NGN. Kita memperbincangkan soal ini akhir abad lalu di Bid Network Divre III, dalam bentuk protocol bernama Megaco. Dan kemudian nama yang agak fancy di awal abad ini: Softswitch. Akhirnya mereka menemukan bentuk bernama NGN, dan diulas secara teknis di jurnal-jurnal IEEE, dan sempat aku bikin whitepapernya. Whitepaper ini kemudian dibuat versi non-Telkom dan dipasang di IlmuKomputer.com. Namun setelah itu NGN berevolusi. Ia kemudian distandarkan oleh ITU-T. Konferensi TPE (Telkom Pre-Eminence) tahun 2003 khusus membahas NGN. Waktu itu titik beratnya lebih pada hal2 teknis, seperti standardisasi, interoperabilitas. Kemudian forum yang lebih kecil, yang aku lupa namanya. Dan tahun ini, Telkom menyelenggarakan Konferensi NGN.

Atau NGNGN itu. Karena pengkajiannya sudah selangkah ke arah implementasi nyata.

Yang dibahas bukan lagi soal standardisasi, tetapi bagaimana Telkom bersama bangsa ini akan memulai langkah2 awal menyusun service dan network masa depan, yang diharapkan benar2 akan merevolusi service infokom yang ada saat ini. Service diharapkan akan lebih efisien dan fleksibel, yang artinya adalah aneka ragam layanan efektif dengan harga yang jauh lebih rendah daripada jaringan saat ini. Jangkauan layanan akan meliputi juga layanan mobile dan wireless. Everything Telkom 3G lah.

NGN-mug.jpgKerjasama disusun dengan berbagai vendor, konsultan, dan operator lain yang lebih dahulu melangkah. Mudah2an sih, industri dan kalangan akademi bangsa ini mau mulai bangun. Agak susah bikin segalanya murah kalau kita masih segalanya impor. Nggak perlu kelas dunia dalam arti gemerlap. ZTE yang acak2an itu saja sudah berani, dan diterima dengan baik, dengan improvement yang sambil jalan. Masa kita yang lebih beradab ini nggak berani? Cumab perlu kemauan untuk mulai terjun, aku kira, daripada sibuk bikin forum sana sini.

Di luar konferensi, ada pameran. Menarik juga. NGN dan non NGN. Telkom sendiri, selain memiliki booth Telkom bernuansa NGN, juga punya booth Flexi dan Speedy yang bernuansa network masa kini. Masa kini gitu loh. Padahal di Network Divre III, kita udah mendiskusikan ADSL ini jauh di pelosok tahun 1996. 10 years bo! Makasih buat temen di Siemens/Juniper, Softrecom, untuk diskusinya yang hangat. Dan makasih sekali untuk Alcatel untuk perbincangan yang tak kalah panasnya dengan hidangan kopi panas dan donatnya mantap!

Nowt

It’s me, the only thing that’s comparable to you.
The only thing, my Lord, that’s greater than you.
And I’m feared by your knights.
But I belong to the poor.

Cuz I’m nothing.

Nothing is greater than you.
Nothing is feared by your knights.
Nothing is posessed by the poor.

Cuz I’m nothing.

Let me live my life, My Lord.
Life of nothing.

Bulan Malam Tadi

Gerhana-260908.jpgDia tersenyum lagi padaku, seperti yang selalu dia lakukan bertahun2, tanpa pernah jemu. Hati turut hangat saat merah semu wajahnya mencapaiku 1,3 detik kemudian. Seperti biasa juga, dia membuatku mengingat lagi segala khayalan kanak2ku. Dingin senja itu tak ada artinya dibanding cerianya hati saat berbincang dengannya.

Lewat tengah malam, alarm dari mesin Flexi ini membangunkanku. Enggan bangun, tapi tak sengaja kaki menganjak, dan tangan membuka pintu. Udara tak terlalu dingin. Kutatap dia. Ada bercak di salah satu ujungnya. Masih tampak ceria ia. Sedikit demi sedikit, bercak itu membentuk irisan lingkaran. Binarnya mulai tertutup bayang tanahku. Bukan bayangku, karena aku sedang menatapnya dari tengah sini.

Pentax bermain. Beberapa mode. Mengabadikan keunikannya malam ini. Dan keceriaannya yang tak pernah pudar. Dan kehangatan yang selalu disisipkannya dalam hatiku. Sejuk, sekaligus hangat.

Grisha

Grisha (Grigori Yakovlevich Perelman), apa yang terjadi padanya? Hadiah Field tahun 2006 ini, yang konon merupakan salah satu hadiah paling bergengsi bagi matematikawan, telah ditolaknya. Bersama dengan hadiah Clay dan beberapa hadiah lain yang juga telah ditolaknya, maka ia telah menolak jutaan dollar. Barangkali itu sekedar angka yang tak menarik, bagi manusia eksentrik ini. Konon ia tak mau lagi disebut matematikawan, dan memilih tinggal bersama (dan dihidupi dengan uang pensiun) ibunya.

Wikipedia mengulas tentang Grisha sabagai matematikawan Rusia yang membuat sumbangan kunci atas geometri Riemann dan topologi geometrik. Secara khusus, ia telah membuktikan konjektur geometrisasi Thurston. Konjektur ini berkaitan dengan struktur geometrik pada obyek matematika yang disebut manifold, dan merupakan perluasan atas konjektur Poincaré. Karena konjektur Poincaré merupakan kasus khusus pada konjektur Thurston, maka artinya Grisha juga telah membuktikan kebenaran konjektur Poincaré, yang selama 100 tahun terakhir ini dianggap sebagai salah satu masalah matematika terpenting dan tersulit.

winks.jpg

Hadiah Field, diberikan setiap empat tahun dalam Kongres Matematikawan Internasional. Hadiah ini sering disetarakan dengan Hadiah Nobel, yang memang tak diberikan untuk bidang matematika. Hadiah Field diberikan untuk performance terbaik dalam matematika, dengan syarat bahwa penerima harus berusia di bawah 40 tahun. Hadiah lain yang juga bergengsi adalah Hadiah Abel.

Sayangnya Hadiah Field ini diberikan setelah Grisha mulai mengasingkan diri dari komunitas matematikawan, yang disebutnya jorok dan penuh kebohongan. Ia merasa tersakiti oleh para matematikawan yang disebutnya tidak ikut menentang kebohongan. Dan hidup tidak dimaksudkan sebagai kumpulan cerita2 indah. Dan membahas soal2 gini lebih lanjut bakal jadi klise dan cengeng. Jadi … kita jalani hidup saja yuk, dengan kejujuran, ketulusan, dan tentu integritas pribadi kita masing2.

Hawking dan Medali Copley

Stephen Hawking (satu2nya dari empat Wagnerian yang dibahas di site ini yang masih hidup) dianugerahi Medali Copley, atas sumbangannya di dunia fisika dan kosmologi teoretis. Eh, ada ya kosmologi yang nggak teoretis? Ada kali, misalnya ilmuwan yang meneliti data primer dari Hubble. Jadi, apa anehnya seorang Hawking menerima satu lagi medali? Medali ini adalah penghargaan ilmiah tertua, diberikan oleh Royal Society, sejak 170 tahun sebelum Hadiah Nobel. Penerima medali sebelumnya a.l. adalah Darwin, Faraday, Einstein, dan Pasteur. Tentu, seperti kita yakini, bukan medali itu yang bikin orang2 itu tampak berharga, tapi justru medali ini jadi berharga karena diberikan pada orang2 itu. Jadi apa anehnya? Yang berbeda adalah bahwa sebelum diberikan kepada Hawking, medali ini dibawa terlebih dahulu oleh astronot Piers Sellers ke luar angkasa, dalam misi STS-121 ke ISS, pada JUli 2006. Ini untuk menguatkan kekosmologian Hawking :). Diumumkan 24 Agustus 2006, medali ini akan dianugerahkan pada November 2006.

Jadi, apa anehnya?

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorénUp ↑