Author: koen (Page 8 of 123)

Miskonsepsi atas Big Bang

Beberapa miskonsepsi atas Big Bang:

  1. Apa yange meledak dalam big bang?

    Salah: Materi dan energi, dari satu titik, tersebar mengisi seluruh semesta.

    Benar: Ruang (dan waktu); akibatnya, di dalam ruangan tidak ada pusat ledakan, dan densitasnya (mendekati) sama di mana-mana.

  2. Bisakah galaksi saling menjauh dengan kecepatan lebih dari cahaya?

    Salah: Tidak; dilarang oleh relativitas khusus

    Benar: Bisa; menjauhnya galaksi bukan karena gerakan dalam ruangan, tetapi oleh ekspansi ruangan.

  3. Dapatkah kita melihat galaksi yang menjauh dengan kecepatan lebih dari cahaya?

    Salah: Tidak mungkin; cahayanya tidak dapat mendekati kita.

    Benar: Bisa; laju ekspansi dapat berubah. Batas Hubble (yaitu batas di masa galaksi terpisah dengan kita pada kecepatan
    cahaya) bisa berkembang lebih cepat dan menjangkau foton yang seharusnya tidak dapat menjangkau kita.

  4. Kenapa ada “geseran merah?”

    Salah: Efek Doppler, karena sumber cahaya menjauh dari kita akibat ekspansi ruang.

    Benar: Selain efek Doppler, terutama juga karena ekspansi ruang memperpanjang gelombang cahaya.

  5. Berapa besar semesta yang dapat kita amati?

    Salah: Karena usianya kurang lebih 14 miliar tahun, berarti: 14 miliar tahun cahaya.

    Benar: Sekitar 46 miliar tahun cahaya. Yang kita amati sekarang sudah menjauh dengan kecepatan yang meningkat.

  6. Apakah benda-benda angkasa ikut berekspansi

    Salah: Ya. Semua di dalam semesta ikut berkembang.

    Benar: Tidak. Misalnya, antar galaksi terdapat gravitasi yang saling menarik, melawan ekspansi. Terjadi
    keseimbangan akhir dalam bentuk cluster yang jarak antar galaksinya relatif tetap.

Sumber: Scientific American, Maret 2005.

IEEE Stardards

Beberapa standar IEEE yang menghidupi komputer kita:

  1. IEEE 802.3 — Ethernet, yang bisa langsung menyambungkan komputer ke jaringan secara plug-n-play.
  2. IEEE 802.11 — WiFi, yang bisa menyambungkan komputer ke jaringan tanpa plug-n-play, haha.
  3. IEEE 1363 — kriptografi dengan kunci public, enkripsi data dengan kunci berpasangan.
  4. IEEE 1284 — koneksi port paralel, baik untuk printer dan data lain. Bayangkan waktu belum standar.
  5. IEEE 1394 — Firewire, untuk transfer data serial jarak pendek berkecepatan tinggi, termasuk video.
  6. IEEE 1076 — VHDL, digunakan dalam pemrograman dalam chip, dalam bentuk bahasa tingkat tinggi, yang akan diterjemahkan menjadi desain sirkit dan interkoneksi dalam chip.
  7. IEEE 1003.1 — OS. Aplikasi yang dibuat dengan standar ini akan jalan di platform mana saja yang mengikuti standar.
  8. IEEE 754 — aritmatika biner untuk bilangan pecahan. Bayangkan juga waktu belum standar.
  9. IEEE 1484 — online learning, mencakup cara presentasi hingga pelacakan tingkat pembelajaran peserta.

Sumber: The Institute, Maret 2005.

Shio Kucing

Aku dilahirkan dengan Shio Kucing.

Alkisah, pada waktu Sang Buddha memanggil hewan-hewan, berdatanganlah dua belas hewan satu per satu, dan dari urutan kedatangan hewan-hewan itu, dinamailah dua belas shio. Tapi tentu kucing nggak kebagian nama shio. Kucing sibuk bobo, dan terlalu sibuk bobo, mengabaikan panggilan bahkan dari Sang Buddha.

Jadi itulah aku sementara ini, mewakili kaum yang tidak responsif, yang tidak harus melayani stimulus, dan lebih suka menyuarakan apa yang terasakan dari dalam. Wagnerian barangkali, sila. Garfield? Sure!

As Easy As My Phone

Bjarne Stroustrup, si pencipta C++ itu, pernah berujar, “I have always wished that my computer would be as easy to use as my telephone. My wish has come true. I no longer know how to use my telephone.”

Tapi, sebenernya, apa sih bedanya telepon dengan komputer? Dulu kalau kita bilang “OS” berarti kita lagi ngomongin komputer meja dan notebook. Setelah zaman konvergensi, PDA punya kemampuan telefonik, dan HP punya kemampuan komputasi aplikatif, sehingga kita terbiasa memperbincangkan OS sebuah telepon. Dan jam tangan juga sekarang punya OS. Kemudian TV dan lemari es. Dan lain kali juga buku dan CD.

Loh, CD kan data storage? Apalagi buku? Tuh kan, suka nulis sambil tanya2 sendiri. Suatu hari aku harus cari temen psikolog untuk memperbintjangkan kebiasaan boeroek jang seroepa dengan itoe. Meanwhile, data storage juga akhirnya punya kemampuan komputasi. Aku nggak lagi cerita tentang SAN atau NAS. Itu bukan porsi web ini. Web ini lebih suka memberi contoh flash drive yang berevolusi jadi MP3 payer, photo storage dengan display, dan jang sematjam itoe.

Akhirnya: Ambalat Juga

Trus, ada apa dengan Ambalat?

Ah, business as usual aja. Beda interpretasi. Lebih jauh soal ini, bisa lihat di ribuan weblog lain, baik milik bangsa Indonesia, maupun orang Malays™ (begitu sehari-hari orang Indonesia menyebut nama negeri tetangganya ini)

Tapi kenapa harus ikut pasang banner?

Orang Malays suka sekali pakai kekerasan. Mengejar pekerja Warga Negara Indonesia berupah minimal saja, tidak cukup pakai Polisi Dirajam Alaysia™, tapi harus pakai Relawan Meraja Lela. Menghalau kapal nelayan Indonesia di wilayah Indonesia saja, harus pakai tembakan. Menghentikan pembangunan suar di wilayah Indonesia yang sah saja, harus pakai penyiksaan para pekerja. Apa setiap masalah interpretasi harus menggunakan kekejaman? Sikap2 kayak gitu nggak bisa dibiarkan.

Terus kenapa nggak ikut demo di jalan?

Gué sibuk. Sumpah deh.

Tapi mendukung para demonstran?

Pemerintah kita kadang perlu terus-terusan diingatkan untuk bekerja keras, bekerja serius. Itu sebenernya fungsi para demonstran. Aku nggak yakin mereka bener2 berminat perang. UAN aja pada nyontek, kok mau perang.

London Mayor: Ariel Sharon is a War Criminal

«Today the Israeli government continues seizures of Palestinian land for settlements, military incursions into surrounding countries and denial of the right of Palestinians expelled by terror to return. Ariel Sharon, Israel’s prime minister, is a war criminal who should be in prison, not in office. Israel’s own Kahan commission found that Sharon shared responsibility for the Sabra and Shatila massacres.»

Ini bukan tulisan semacam tokoh MMI di media semacam EraMuslim (kalau media ini masih ada — nggak mau repot2 checking). Ini adalah artikel yang ditulis Ken Livingstone, Walikota London, di Guardian, tanggal 4 kemarin. Perlu membangunkan berapa orang lagi sih?

Epilog

Aku terbangun dengan terkejut. Mantel mandi di sisi tempat tidur itu bermonogram Hotel Ritz Paris. Lampu meredup menyelinap dari balik tirai. Ini sore atau fajar?

Mungkinkah itu?

Dua puluh menit kemudian, turun ke lobi hotel, coba cari sedikit kopi. Tapi kaku langsung membawa ke lalu lintas Paris. Ke timur, ke Rue des Petits Champs. Ke selatan, ke Rue Richelieu. Taman Palais Royal. Ke utara, tampak gang beratap yang megah dan terkenal itu. Masuk. Menatap ke bawah, tampak medali perunggu ditanam membentuk garis lurus sempurna. Ini adalah meridian utama bumi yang asli; bujur nol pertama di dunia; garis mawar kuno Paris. Ikuti garis itu, berlari kecil, masuk terowongan panjang Passage Richelieu, dan di ujungnya ada halaman yang pernah kukenal. Dan ditengahnya: Piramid Louvre, berkilauan. Dan di bawahnya, piramid yang dibalik. Louvre … Da Vinci … Boticelli …

Aku harus turun ke sana.

Di dasar, adalah ruangan besar. Tergantung dari atas, berkilauanlah piramid terbalik berbentuk V dari kaca. Ujungnya hanya enam kaki dari bawah lantai. Tepat di bawahnya berdiri sebuah struktur kecil. Sebuah miniatur piramid.

Dan sampai sini kita tahu bahwa dalam mimpiku, aku mencampuradukkan epilog buku “The Da Vinci Code” dengan sebuah kenangan akan piramid kaca yang pernah terasa jadi misteri.

Pindah Host dan Penyanderaan

So, ladies, gentlemen, and bots (dari 300-an visit per hari ke sini, berapa persen ya yang dilakukan kaum robot ini), kalau Anda bisa membaca teks ini, berarti Anda sudah membaca site ini di host yang baru. Host telah pindah dari gegar.biz ke serversatu.com, disusul upload file-file sambil mendengarkan detik-detik pembebasan Meutya Hafidz dan Budiyanto dari penyanderaan Iraq, baru kemudian set name server di nic.ro.

Ah ya, mengenai pembebasan Meutya, syukurlah akhirnya melegakan buat kita semua. Tapi aku nggak puas dengan akhir yang semacam ini. Aku lebih suka kalau orang-orang yang menamai diri sebagai Tentara Mujahiddin itu memberikan pernyataan bahwa mereka akan menghentikan segala macam penculikan dan penyanderaan. Tidak mungkin mencampuradukkan kejahatan (penculikan, pembunuhan pekerja sipil) dengan kebaikan (persaudaraan, keramahan). Itu tidak kompatibel. Tidak lama lagi agen Intel akan disusupkan sebagai muslim Indonesia yang ramah, untuk diculik dan menyusup, dan dengan satu atau lain cara menghancurkan so called Tentara Mujahiddin itu dari dalam. Jadi, kalau benar di dalam hati kalian masih ada kebaikan dan persaudaraan, jangan cuma melepaskan umat Islam dan bangsa Indonesia. Hentikan segala macam penculikan, penyanderaan, pembunuhan. Berbaur kembali dengan rakyat Iraq untuk membentuk Iraq yang baru, yang bebas dari penjajahan, kekejaman, dan keterpurukan.

Meanwhile, kayaknya cepat juga broadcast IP baru domain kun.co.ro ini. Kayaknya sebenernya dia bukan domain, tapi cuma subdomain kun dari domain co.ro. Sekilas nggak kelihatan bedanya kan antara domain tingkat tiga kun.co.ro dengan subdomain kun dari domain tingkat dua co.ro. Tapi kecepatan broadcast ini bikin aku curiga bahwa sebenernya tidak terjadi broadcast info baru. Mereka masih menunjuk ke domain co.ro yang lama. Anyway, bagus juga.

« Older posts Newer posts »

© 2024 Kuncoro++

Theme by Anders NorĂ©nUp ↑