Tinggal di Kota Wagner

Dengan sebuah kata “pliizzzz,” aku minta Dian untuk menulis kisah satu hari hidup di Bayreuth, kota Wagner. Waktu nulis email itu, aku belum melakukan pre-research terhadap Dian. Tapi coba ke Google misalnya, kita bisa lihat visi menarik yang melingkupi kehidupan Dian. Dan seurieus pula :). Hasil pre-research ini aku pikir nggak salah-salah amat. Dian bukannya mengirimkan tiga empat paragraf, melainkan tak kurang dari enam halaman A4. “Untukku satu hari bisa berupa kumpulan ingatan tentang tahun-tahun sebelumnya, tentang hari ini dan juga khayalanku tentang nanti,”, gitu tulisnya. Dan sangat berharga buat dibaca, terutama buat yang lagi emotionally-collapse kayak aku ;).

Jadi, tulisan Dian aku pasang di halaman Wagner di site ini, dengan ucapan terima kasih setulusnya, dan harapan agar tidak berhenti di sini berbagi hal-hal yang menarik dalam hidup kita ini.

Again, Dian, je vous remercie.


Tinggal di Kota Wagner — Dian Ekawati

One Reply to “Tinggal di Kota Wagner”

Comments are closed.