Orang mengakui jasa Arthur Eddington, astronom senior Inggris yang membuktikan teori relativitas (umum) Einstein. Yang kita tahu, Eintein mengatakan bahwa ruang melengkung akibat adanya materi; dan akibatnya bahkan cahaya yang tidak memiliki massa pun akan berbelok jika berada dekat materi yang memiliki massa besar. Yang kita umumnya belum tahu, pada ilmuwan yang masih berpegang pada fisika Newtonian juga memiliki pendapat yang nyaris sama: cahaya akan dibelokkan oleh benda bermassa besar, karena Newton memandang cahaya sebagai materi (korpuskel, bukan foton) yang dalam batas tertentu memiliki massa tertentu.
Waktu Eddington akan mengukur posisi suatu bintang di balik matahari, pada suatu peristiwa gerhana matahari, model Newton meramalkan terjadinya pembelokan cahaya sebesar 0.88 detik derajat, jadi 88 per 100 per 3600 derajat. Model Einstein meramalkan pembelokan 1.75″. Melihat kecilnya angka itu, kita bisa membayangkan kerja keras yang harus dilakukan Eddington. Eddington melakukan pengukuran dengan beberapa teleskop di Brasil dan Principe, dan angka2 hasilnya menunjukkan varian yang luar biasa. Tapi akhirnya Eddington menyimpulkan bahwa prediksi Einstein lah yang benar.
Kalau tulisan Einstein nyaris disambut sepi, hasil penelitian Eddington ini disambut luar biasa oleh berbagai media di seluruh dunia. Revolusi. Newton dijatuhkan. Einstein jadi pahlawan.