Stanley Lippman, penulis buku C++ Primer, selalu membanggakan buku tulisannya sebagai buku yang bersifat esensial bagi siapa pun yang mau mulai belajar C++. Memang kitab utama bagi programmer C++ masih buku Bjarne Stroustrup The C++ Programming Language. Tapi Stroustrup menulis untuk programmer, bahkan bisa kita bilang untuk programmer C++, bukan untuk novice yang masih meraba-raba pingin tahu kenapa ada tanda plus dua kali di belakang nama besar bahasa C.
Lippman tapi memiliki kelemahan yang sama dengan Stroustrup. Bukunya tebal tak alang kepalang. Tak nyaman buat generasi masa kini yang baca buku di KA dan bis kota sambil ngobrol renyah dengan teman-teman. Dia baru menyadari soal itu di Disney.
Lippman memperoleh proyek di Disney. Animasi sesuatu di film Fantasia 2000. Zaman dulu sih, waktu orang gampang dibikin kagum sama Star Wars, animasi dibuat dalam bahasa C. Sekarang C++ yang keren dan kokoh itu. Maunya. Tapi di proyek di Disney itu, mereka telanjur pakai Perl. Emang bisa sih konversi program Perl ke C++, tapi artinya kerja cukup lama untuk melakukan hal yang udah dilakukan. Jadi mendingan si expert aja, Lippman, yang dipaksa belajar Perl.
Waktunya? Nggak lebih dari satu hari.
Beruntung dia. Ada buku Learning Perl dari Randal Schwartz. Kita ingat, kitab utama Perl bukan buku Schwartz yang ini, tapi buku Programming Perl tulisan Larry Wall, yaitu Stroustrupnya Perl. Untuk yang baru belajar, memang lebih dianjurkan baca buku Schwartz. Dan buku ini tipis, simpel. Buat orang yang niat baca, semalam pun jadi. Jadi lah Lippman programmer Perl.
Tapi Lippman jadi mikir: sial bener ya orang kayak aku yang suatu hari terpaksa harus belajar bahasa C++ dalam waktu singkat. Buku buat pemulanya sama seremnya sama buku babonnya.
Dengan ide itu, dia mulai menulis versi Learning Perl untuk C++. Dan namanya adalah Essential C++, diterbitkan Addison Wesley. Bukan, bukan Additional Weasel. Itu mah Dilbert.