Month: April 2003 (Page 1 of 3)

LKTI Politikus

LKTI dimulai gara-gara Ziggyt pingin bikin prototip kegiatan untuk workshop elektroteknik yang waktu itu baru kita bikin di Unibraw. Kita ikut LKIP (lomba karya inovatif produktif), memanfaatkan hobby main-main interface dan programming pakai bahasa C. Sebenernya di tingkat FT kita udah menang sih, dan dimodalin untuk terus. Tapi kita keasyikan bereksperimen yang nggak-nggak. Jadi prototipenya nggak pernah jadi. Trus sama dekan disarankan diubah jadi LKTI, dan diajukan ke Univ. Jadi deh.

Aku masih inget bener waktu kita harus presentasi. Ziggyt lagi ke Bandung kayaknya waktu itu. Jadi aku sama Hakim aja yang maju. Kuota waktu 15 menit. Sebagai politisi, Hakim memulai dengan kata pengantar. Dan sebagai politisi yang baik, dia menghabiskan 11 menit untuk pembukaan, dan 30 detik untuk mengestafet pembicaraan ke aku. Aku cuman punya 3,5 menit untuk membahas seluruh aspek teknis: platform, hardware, program, dari keseluruhan sistem. Dan aku berhasil menyelesaikan tepat tiga setengah menit. Kalau kita baca blog ini, kita tahu kenapa aku bisa :). Tapi apa audiens ngerti? Kita tahu jawabannya kayaknya :).

Lumayan juga, masih masuk 3 besar. Tapi itu proyek ilmiah terakhir dengan Hakim. Abis itu aku kerja praktek dan bikin skripsi bareng Ziggyt.

Dan aku masih bangga punya temen politikus sekelas Hakim :).

Insiden Yogya

Sering nggak sih, punya harapan (atau doa kali ya) yang langsung terjadi? Kayak waktu aku ngajak Ziggyt berdoa di KA itu — tapi nggak harus sehebat itu, biarpun boleh selucu itu.

Cerita di KA aja ah, bentar.

Ini cerita zaman di Yogya. Aku masih sering balik ke Bandung (istilah yang nggak bener-bener amat, soalnya aku waktu itu resminya warga kota Malang). Biasanya naik kereta entah apa namanya itu, zweite klasse, berangkat sekitar 9.30.

Di salah satu sesi kereta itu, waktu baru masuk ke kereta, aku mikir rada aneh: sesekali temen duduknya cewek kek, daripada bapak-bapak lagi bapak-bapak lagi. Mahasiswi gitu, biar rada bervariasi. Duduk. Trus aku sempat bikin kriteria: enaknya sih mahasiswi yang doyan
ngobrol, tapi rada-rada berselera ilmiah (gile nggak sih). Nah, pas gitu, dateng deh cewek beneran, pakai jaket putih. Naruh tas di kursi di sebelah aku, terus jalan balik. Sekilas aku intip kertas yang menyembul di luar tas: LKTI (lomba karya tulis ilmiah). Nah lo, kok bisa sih?

Trus aku baru inget bahwa aku orangnya susah mulai pembicaraan. Ha-ha :). Mudah-mudahan aja dia yang ngajak ngobrol duluan.

Trus balik deh si mahasiswi ilmiah itu. Dan … biar lebih lucu … beneran dia yang mulai pembicaraan.

Katanya: «Mas, saya baru ketemu temen. Boleh tukeran tempat duduk nggak?»

Well … saat itu terbukti Hk Kuncoro nomor VIII: Jangan pernah merancang skenario — kalau skenario itu terjadi tepat seperti rancangan kita, hasilnya tidak akan sama dengan bayangan kita.

OK, aku pindah. Nggak jauh, cuman sekitar 4 kursi. Dan dari situ, masih kedengeran dua mahasiswi itu asyik bener ngobrol semaleman. Seat di sebelahku kosong. Bisa berbaring, sambil ngebayangin zaman bikin LKTI bareng Hakim dan Ziggyt.

CDMA Network Planning

Minggu ini jadi penghuni Gegerkalong. Kapan ya terakhir aku nulis nama ini di sini? Gegerkalong, di pojok utara Bandung, adalah tempat yang hawanya masih menyisakan rasa Bandung masa lalu: sejuk, juga di tengah hari.

Di Gerlong yang berhawa segar ini aku lagi ikut training lagi. Cihuy. Abis masa puncak penjajahan Ariawest, kayaknya baru sekali aku beneran dapet training di sini. Judulnya CDMA Network Planning.

Isinya?

Ya … CDMA … network planning …. obviously …

Koala

Kebayangnya, sebentar lagi aku bakal mewarisi semangat koala: bobo 18 jam sehari, dan menghabiskan 6 jam sisanya untuk bergerak lambat. Kalau koala bisa bobo sambil pegangan di pohon, aku kali-kali bisa bobo sambil duduk manis di depan komputer.

Zzzzzzzzzzz.

Buku Koala

Jangan menilai buku dari kovernya. Katanya. Ha-ha :).

Suka-suka kita atuh. Boleh kita beli buku karena isinya, kalau kita sempat baca isinya di toko buku atau di rak buku teman. Boleh juga gara-gara percaya keandalan penulis, penerbit, atau pengulasnya. Boleh juga gara-gara tak kunjung sua buku lain dari tema yang kita cari. Namun tak dilarang pula beli buku gara-gara kovernya.

Belum pernah? Coba deh.

Ada beberapa pocket reference dari O’Reilly di atas meja — dih, aku nggak cukup edan untuk bawa semua pocket reference di dalam pocket. Ada Perl, PHP, Javascript. Trus jalan-jalan ke O’Reilly, liat HTML Pocket Reference. Lah, ngapain beli HTML Pocket Reference coba? Bisa sih bikin alasan: soalnya aku pelupa, dan nggak pernah inget caranya bikin radio button secara manual. Tapi banyak cara lain selain harus beli buku itu.

Akhirnya terpaksa keluar jawaban jujur: soalnya kovernya koala. Lucu aja kalau ada buku bergambar koala di atas meja. Biar dia menemani koleksi badak, burung, dan onta, plus poster berang-berang.

93171883

Lompat ke Garut.

Judulnya merancang sistem organisasi kantor Divre 3 dan kandatel-kandatel.

Nggak hobby sih cerita pekerjaan. Cerita apa ya? Tempat ini menarik, rapat dikelilingi gunung-gunung, jadi kesannya semua gunung itu jadi pagar yang tinggi besar. Tapi bentuknya nggak seragam: ada yang halus sekali, ada yang tajam-tajam patah meruncing. Ada yang penuh berpohon, ada yang udah dibudidayakan jadi kebun dan sawah, dan ada yang bekas terbakar hebat.

Pekerjaan yang menarik. Print kertas buat job valuation, bikin secangkir kopi, bawa ke meja di luar, dan mulai kerja sambil menikmati pemandangan dan hawa segar dan kopi hangat.

93077640

Believe it or not: aku tulis alamat web ini dalam bentuk
sub-poster di kubikelku. Dan — as far as I reckon — nggak ada yang
bener-bener coba masuk ke web ini gara-gara baca poster
itu.

Nggak ada yang percaya kalau ini nama domain beneran.

To Stop or Not To Stop

Kayaknya aku udah kehilangan hubungan batin sama catatan ini, dan mungkin juga sama website ini. Nggak ada kebutuhan sama sekali, rasanya, buat nulis di sini. Tapi suka kesel juga liat website nggak terupdate. Jadi … terpaksa dah nulis lagi :).

Aku juga masih suka merasa lucu bahwa aku bisa punya lisensi domain yang kayak gini. Memang nggak orisinil, kalau kita liat bahwa Steven Haryanto (atau barangkali Ronny) pernah punya domain haryan.to. Tapi beda sih. Pertama, aku yakin bahwa haryanto bukanlah nama panggilan dua anak muda kreatif itu. Kedua, nggak ada perimbangan kayak har.yan.to :). Ketiga, Romania sebenernya nggak secara resmi menerbitkan co.ro di bawah TLD .ro — ada orang Jerman iseng yang melakukan kerjasama untuk ini. I’m just lucky.

92992918

Si telmi :). Baru hari ini aku tahu kalo BBC punya site berita dalam bahasa Indonesia juga: www.bbc.co.uk/indonesian. Biasanya langsung tembak ke news.bbc.co.uk sih, dan nggak mau repot-repot eksplorasi ke mana-mana.

92976092

Jadi kita memberikan sumbangan besar kepada kaum papa. Sumbangan besar yang sebenarnya kecil dibanding apa yang telah dikaruniakan Allah kepada kita. Lalu kita menuntut diterimakasihi?

Ha-ha :). Kita tidak memiliki sepicing hak pun untuk memperoleh terima kasih. Kalau kita memiliki nilai-nilai yang menuntut kita untuk peka pada sesama, kita sedang memenuhi nilai-nilai kita sendiri. Kalau ada yang mau berterima kasih, entah secara tulus, entah cuma basa-basi, itu karena mereka menjalankan nilai-nilai mereka sendiri. Kalau mereka membalas ‘pemberian’ dengan acuh, dengan makian, atau dengan menggunakannya tidak seperti yang kita bayangkan, itu adalah realita milik mereka.

Kita sendiri, menerima ilmu dan bimbingan dari ortu dan guru dan rekan-rekan, tapi tidak pernah mau menghargai mereka. Kita sendiri, menerima limpahan nikmat yang luar biasa, tapi sangat jarang mensyukurinya.

OK, nilai-nilai. Nilai-nilai. Jadi jalankan hidup kita seperti bagaimana kita menghendaki hidup kita dijalankan. Peduli apa kita pada terima kasih, penghargaan, penghormatan.

Yang penting dapat pahala.

Gitu?

Ha-ha :). Kita tidak memiliki secuil hak pun untuk menuntut pahala :). Mengharapkan ridla Allah atas hidup kita. Tidak lebih dari doa dan harapan. Bukan tuntutan, bukan permintaan.

« Older posts

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorenUp ↑