Lalu yang ada bukan debat panjang. Tapi kesunyian.
Kesepian, baik bagi Nietzsche maupun buat Iqbal, adalah hal yang melekat pada diri manusia. Bagi Nietzsche, kesepian bersifat esensial bagi manusia. Manusia mewujud dalam keadaan sepi, dan mengembangkan ketinggian manusiawinya tetap dalam keadaan sunyi, sunyi yang asali, sunyi yang asasi.

Tapi buat Iqbal kesepian bukan bersifat final. Ia bisa terhindarkan oleh kehangatan kekeluargaan, persaudaraan, dan kemasyarakatan ? oleh kegiatan-kegiatan yang merupakan nilai manusiawinya.

Berbincang tentang kesepian ? alangkah sepinya.