Di keramaian, tiba-tiba Sayiddina Abu Bakar dimaki-maki orang. Ia kaget,
tapi berusaha diam menahan diri. Tapi si kalap masih terus berkata-kata
kasar. Gelisah, Abu Bakar melihat berkeliling, dan tampak Rasulullâh
melihatnya, sambil tersenyum. Ia mencoba bersabar. Tapi si kalap tak
kunjung berhenti, padahal Abu Bakar ingin menemui Rasulullâh. Maka
Abu Bakar menghardik dengan kasar agar ia menghentikan bicaranya.
Lalu Abu Bakar menengok ke Rasulullâh, tapi kaget ia mendapati bahwa
Rasulullâh justru berlalu. Ia pun mengejar Rasulullâh.

“Apa yang terjadi, Yaa Rasulullâh?”

Rasulullâh bersabda, “Pada saat kau bersabar menerima cobaan,
malaikat menemanimu dan menguatkanmu. Tapi pada saat kesabaranmu habis,
dan kau membalas kejahatan dengan kejahatan, maka setanlah yang
menemanimu.”

Aku yang kalibernya jauh dari Abu Bakar, bisakah mempertahankan kebeningan
jiwa?