“Perpisahan dulu,” pesan Surya sebelumnya. Jadi kita ke Claycroft lagi. Berhubung
masih kekenyangan dari tempat Mas Luthfi, aku cuma ambil nasi sepiring dengan
ayam goreng dengan kue dengan … eh, judulnya “cuma” tadi ya. Kali ini suasananya
Idul Fitri ala Inggris, dengan beberapa bahasa pengantar (Indonesian, British
English, Birmingham English, Fajarian English, dan beberapa slank).
Tapi, seperti biasa, matahari cepat sekali turun. “Hampir maghrib,” kata aku,
“Buka puasa di mana nih kita?”
Pura-pura lupa bahwa hari ini masih kekenyangan makan enak.
Di Westwood, aku menolak makan malam. Di hari Idul Fitri pun ada waktu yang
harus diluangkan untuk mengingat orang-orang yang sedang lapar.