What problem sih ?
Good question :).
Nggak ada masalah serius kok. Dan, keselnya, itulah masalahnya. Aku lagi nggak peka sama masalah. Jadi mencoba menyelesaikan segalanya nyaris tanpa emosi. Just like technical stuff. You see, technical stuff, hal-hal yang — seserius apa pun — bisa dipecahkan sambil bersenandung. Kadang kalau masalahnya terlalu berat, aku cuman mikir yeah, this is agak serious trus mencoba memecahkan kayak lagi bikin pe-er kalkulus. Siapa sih yang nggak pernah punya masalah ? Justru itu yang bikin hidup jadi punya arti. Kadang memang berat, tapi bukannya tak terpecahkan. Kadang terasa rumit, tapi sebenernya nggak unik. Selalu ada di masa lalu waktu kita menghadapi masalah yang mirip, atau setidaknya ada orang lain yang punya masalah yang mirip. Bukan berarti manusia tidak unik. Bisa dimarahin khalayak nih kalau bilang gitu. Pakai bahasa diplomatik aja: manusia itu unik seperti juga waktu juga unik. Kalau ada orang merasa terasing dan merasa masuk dunia yang salah, hummm, ada ribuan orang lain yang juga sedang merasa terasing dan masuk dunia yang salah. Yeah, memang rasanya lain. Karena itu dinamai unik. Kesannya jahat yah? Toujour comme ça :).
So what’s the problem ?
I’ve told you: it’s a good question.