Wagner pernah berpendapat bahwa opera, yaitu teater yang terpadu sepenuhnya dengan musik, adalah puncak dari seni. Tentu, ini pendapat yang terpaku ke diri sendiri, seperti juga umumnya pendapat kita. Tapi waktu di langit awan kembali berlapis-lapis dengan semua nuansa kelabu, dan pohon memadukan warna kelabu dengan warnanya yang biru, hijau, jingga, coklat, merah bata, dan semuanya bergerak lamat-lamat di antara bangunan dan tiang yang kaku, aku selalu tergoda untuk memasang iringan musik yang setengah sayup. Hasilnya mirip opera para awan dan dedaunan. Plus beberapa burung yang melintas di sana sini.
Seperti musik yang memerlukan visualisasi, seni visual pun memerlukan musik. Tidak harus jadi opera seperti bayangan Wagner. Apa sajalah. Manusia kan makhluk yang lengkap dan kompleks.
Udah ah, ngeliatin awan aja. Bukannya nyelesaiin tesis.