Setiap hari ada demostrasi pro Taliban di Pakistan. Kayaknya itu para karyawan yang menghindari kerja, tapi nggak punya blog untuk pura-pura kerja. Pakai bikin boneka terus dibakar sendiri. Konyol juga.

Kita masih suka romantisme ternyata. Taliban jadi simbol perjuangan budaya secara multidimensional. Tapi dalam praktek, pernah nggak para demonstran itu nyoba hidup di bawah pemerintahan asas tunggal kayak Taliban.

Mereka mirip kelompok Sartre yang hidup bahagia di Perancis sambil mengagungkan komunisme bahkan Stalinisme, tapi nggak pernah mau pindah ke Russia. Masuk partai komunis pun nggak.

Kita bilang kelompok gini kayak macan ompong. Tapi mereka sebenernya berbahaya. Romantisasi komunisme Perancis melahirkan tokoh macam Pol Pot.