Quark dimodelkan oleh dua orang secara tidak bersamaan. Satu Murray Gell-Mann, ilmuwan yang sudah ternama karena risetnya di bidang spesifikasi materi subatom, yang darinya dapat disusun semacam sistem periodik untuk partikel subatom, plus beberapa prediksi. Dia menulis ide tentang “triplet” ini dengan malu-malu dalam paper yang hanya dua lembar, di tahun 1964. Yang bikin dia ogah adalah bahwa riset matematika dia menunjukkan bahwa quark bisa memiliki muatan 1/3 dan 2/3 unit muatan elektron, yang waktu itu dianggap tidak mungkin. Di paper itu dia malah nyaris menyangkal bahwa idenya itu ada dalam realitas. [Mirip kisah foton, relativitas, dll, yang mulanya oleh penemunya dianggap hanya model matematika]
Penemu yang lain, George Zweig, menyusun idea tentang “ace” dengan permodelan fisika, bukan matematika. Dia menerbitkan idenya di CERN (dengan berbagai kesulitan) pada tahun 1964, sepanjang 24 halaman, lebih rinci dari Gell-Mann. Tapi dia juga menulis bahwa hasil itu aneh karena pendekatan yang kasar.
Gell-Mann kemudian menamai partikel itu quark, bukan triplet atau ace lagi. Penelitian Gell-Mann yang berkelanjutan, membuat ia memperoleh hadian Nobel pada tahun 1969, untuk spesifikasi partikel subatom, tanpa menyebut soal quark. Waktu akhirnya konsep quark diterima sebagai bakuan, komite Nobel merasa tidak pantas memberikan Nobel kepada Gell-Mann dua kali untuk satu kali kerja, tapi juga tidak memberikan Nobel kepada Zweig karena artinya harus memberikan kepada Gell-Mann juga. Syukurlah, di kalangan ilmuwan itu pun Nobel tidak terlalu dihargai.