Tapi angka juga bisa dipakai untuk menjelaskan klaim-klaim non matematik. Misalnya, di Inggris beberapa orang masih bangga bahwa mereka keturunan raja anu. Misalnya mereka punya satu bapak satu ibu, dan masing-masing punya satu bapak satu ibu, maka jumlah nenek moyang mereka akan berderet 2, 4, 8, 16, dst, mencapai 30 miliar pada generasi ke 40. Tentu banyak yang punya “jabatan rangkap” pada angka itu, karena jumlah manusia (termasuk yang sudah meninggal) pun belum tentu mencapai 30 miliar pada 40 generasi. Tetapi angka yang jauh lebih kecil dari itu pun sudah cukup untuk menyusun probabilitas bahwa lebih dari 99 orang Inggris adalah keturunan salah satu raja. Atau juga bahwa lebih dari 90 penduduk dunia adalah keturunan nabi Ibrahim dalam waktu 36 abad (berapa generasi tuh). Padahal kata orang Yahudi keturunan Abraham adalah bangsa terpilih. Horreee, kita semua bangsa terpilih …