Lucu juga bahasa Celtic. Sama sekali nggak nyambung sama bahasa Eropa lain. Enak kali ya kalau cari kursus tertulis tentang salah satu bahasa Celtic (Irish, Gaelic, Manx, Breton, Welsh, etc). Kayaknya aku memang penggemar cara berkomunikasi yang tidak komunikatif. Seolah-olah. Tapi ada hal yang menarik sebenernya, setidaknya buat aku.

Di Isnet, aku pernah berdiskusi tentang berbagai cara berkomunikasi non-verbal atau setidaknya sub-verbal. Bisakah kita menangkap pesan Wagner tanpa belajar Bahasa Jerman? Ternyata bisa, biarpun barangkali cuman sebagian. Ada pesan yang memang disampaikan melalui kata-kata, tapi ada yang hanya bisa tersampaikan dengan mengabaikan kata-kata. Ini barangkali yang pernah bikin Enya disukai para junker Bemo (aku kenal Enya juga di sana, haha).


Diskusi di Isnet akhirnya kembali ke soal formal. Kenapa Qur’an tidak disusun dengan urutan waktu kayak buku sejarah, atau dengan urutan tema kayak buku-buku hukum. Qur’an disusun untuk bekal hidup yang seperti adanya, bukan hidup dengan formalitas kekakuan. Hidup, di setiap detiknya, selalu perlu keseimbangan. Hari ini kita bicara soal kosmologi dan sejarah. Sejam lagi soal linguistik dan signal processing. Sebelum tidur kita ngebahas soal hukum dan musik. Qur’an disusun oleh yang maha mengerti dengan cara hidup manusia.