Seorang kawan lagi bingung sama urusan assignment. Boleh minta bantuan nggak, katanya. OK, jadi hari itu dia ikutan ke Faraday 125. Mau kopi, tanya aku. OK. “Hey, sebelum mulai belajar, enaknya kita mandi sore dulu. Ada handuk cadangan buat kamu.” OK. Terus analisis trafik yang rumit dan mendebarkan, sambil dalam hati sempat mikir, kapan aku bikin assignment aku sendiri yah. Dan terkapar kelelahan. “Sekarang kita harus makan malam.” Aku belikan dulu kupon dinner buat dia.

Ruang makan selalu penuh orang, dengan berbagai macam perbincangan. “Kok kamu makan pork? Kamu bukan muslim ya?” tanya teman lain. “Enakan jadi muslim, bisa punya empat istri, hahaha.”

Malam jadi larut. Teman aku berkeras mau pulang. Jadi kami menembus malam berjalan beberapa mil mencari perhentian bis. Dia sempat nanya, “Kamu muslim juga kan?” “Oh iya.” “Boleh donk kamu punya empat istri.” Aku lepas dia di perhentian bis. Dan aku menembus malam yang dingin buat balik ke Faraday.

Apa sih karakteristik muslim?

Islam, seperti yang diajarkan Rasulullah, berisi ajaran-ajaran seperti ini: hormatilah sesama kita tanpa memandang agama, juga muliakanlah tetangga, muliakanlah tamu. Waktu kita mengikuti perintah Rasulullah, tidak ada yang peduli bahwa itu adalah nilai-nilai Islam. Orang-orang Islam tertentu sudah lebih dahulu mengambil posisi untuk mendefinisikan Islam: agama yang sibuk mengurusi babi dan empat istri.

Barangkali selama ini memang tidak ada yang merusak citra Islam, selain umat muslim sendiri.