Sains kadang menyajikan hasil yang tidak kita harapkan *haha*.
Pertama, passive household smoke was associated with lower concentrations of total carotenoid, alpha- and beta-carotene, and a particular carotenoid known as cryptoxanthin — while the antioxidants are required for protecting cells from the damage caused by free radicals, highly reactive oxygen compounds circulating in the body. Ini menjelaskan mengapa kita selalu terancam kalau berada dekat rokok yang dibakar. (Bahasanya dihalusin bener deh. Tiap ada tulisan anti rokok, aku selalu kena hujan makian sih).
Kedua, ternyata orang yang dipancung mengalami rasa sakit. Dalam waktu 30 detik setelah pemancungan, syaraf belum betul-betul mati, sehingga si terpancung sempat merasakan kesakitan yang luar biasa dalam detik-detik terakhir kematiannya. Pemenggalan Maria-Antionette juga gagal, karena dengan leher patah, Maria belum mati juga. Harus dilaksanakan pembunuhan manual sesudahnya. Ilmuwan Lavoisier — yang juga dihukum mati — melakukan percobaan yang seram. Ia terus mengedip-ngedipkan mata selama ia mampu sebelum dan setelah dipancung. Setelah dipancung, matanya masih berkedip sampai 15 detik.
Ketika, cowok suka ngegombal, dan cewek suka digombalin. Fakta lucu ini akhirnya dibuktikan dengan statistik. Cowok cenderung memamerkan handphone tanpa sengaja, dan cewek cenderung tanpa sengaja meliriki cowok yang memamerkan handphone. Cowok cenderung lebih berani menyeberang kalau ada cewek didekatnya. Cewek cenderung suka cowok yang sok kalau dia memang sok demi cewek itu. Anda cowok yang suka kirim kembang ? Kelakuan gombal ! Tapi selamat deh, ternyata cewek bener-bener suka digombalin.