Seandainya Mereka Bisa Bicara … dan begitulah aku ketemu lagi dengan si James Herriot. Udah lusuh sekali, my poor old pal. Coba, apa aku masih membacanya dengan kacamata yang sama dengan tahun-tahun dulu. Kayaknya sih nggak.

Kadang, kalau aku lagi naif, emang rasanya ingin ikut jadi hero yang memperbaiki dunia ini. Siegfried style. Tapi terus ada waktunya aku menganut Tristan style yang membiarkan semuanya mengambang, memandang hidup secara ironik, dan hanya bermain di hal-hal yang menarik. Dan kalau semuanya udah kembali jernih *voila* jadilah aku si Koen yang jernih, pingin ramah tapi rada susah berkomunikasi, pingin mengoptimalkan potensi tapi suka nggak pe-de, dan terutama … selalu optimis. That’s James style!
Lucunya, karakter Siegfried dan Tristan di Skeldale ini bisa aku pas-pasin dengan karakter yang sama di opera Wagner. Tapi kalau di opera Wagner, siapa tokoh yang bisa mewakili karakter James Herriot?

Barangkali dengan ini kita bisa menyusun hipotesis bahwa pada saat kita memberi terlalu banyak nilai untuk kehidupan *haha*, pada saat itu justru hilanglah nilai dari kehidupan itu. Sekilas kesannya memang anti-humanisme. Tapi dalam frame yang juga mengakui keabadian, sebenernya ini lebih tepat dinamai super-humanisme. Tentu, kata super di sini tidak berkaitan (atau justru bertentangan) dengan istilah Nietzsche.

Ini tulisan pertama di “Catatan Lepas” yang diutilisasikan dengan Blogger di site ini, lima tahun yang lalu. Apa selama lima tahun tulisan-tulisan ini membuat hidup yang lebih baik, dunia yang lebih cerah? Nggak. Tujuannya bukan itu. Site ini tetap bukan weblog. Catatan Lepas, yang di tahun 2005 ini dijuduli Koen++, masih hanya merupakan bagian dari old-style site kun.co.ro. Dan tujuannya, bersama dengan tujuan site ini, hanyalah menemani dalam proses belajar dan berjuang yang terus menerus dalam mengisi hidup. Reinventing life — reinventer la vie — seperti yang terus-menerus dislogankan di site ini. Apa tulisan-tulisan ini berhasil menemani proses reinventing life? Aku bisa bilang: YA! Memang bukan mengarahkan, membimbing, memotivasi, dan hal-hal penuh kebohongan semacam itu. Emang aku siapa, nulis kayak gituan? Tulisan-tulisan ini benar-benar mewakili aku: sekedar menemani dalam proses reinventing, dengan ketulusan.

Dan aku belum berhenti.