Ya … gitu lah kalau nggak ada kegiatan lain abis gosokin lantai kamar mandi dan WC. Klik di Wikipedia kalau mau tau lebih banyak tentang Nerd. Tapi menurut aku, skor 99 (yang artinya aku masuk ke 1% orang/peserta paling nerd) itu agak mencurigakan. OK, ada satu lagi, dari site yang sama.
78 tahun? Wow, aku bener2 meragukan validitas site ini. Umm … coba satu lagi deh.
Beda dengan nerdiness, weird quotient (WQ) mengukur skala mirip IQ. Jadi angka 100 itu bukan angka tinggi, tapi angka tipikal: mirip dengan sebagian besar orang / peserta. Sebenernya udah coba satu lagi, tentang chemistry. Tapi nggak ada yang bisa ditempel. Udah deh segini dulu.
Intel Corp menginformasikan pada 5 Januari bahwa sebuah eksperimen menciptakan laser (d/h LASER) dari silikon tengah dilakukan. Memang pada tahap awal ini, hasilnya masih kalah unggul dibandingkan laser dari bahan mahal semacam Galium Arsenida. Tapi bahan silikon yang lebih murah menjanjikan revolusi baru dalam dunia IT. Akan ada peluang bahwa semua komputer akan dapat terkoneksi secara optik. Lebih dari itu, akan ada peluang juga bahwa komponen komputasi dapat dikoneksikan secara optik dalam sebuah mikrochip.
Intel menggunakan yang disebut sebagai efek Raman. Pada efek ini, cahaya dihamburkan pada material tertentu untuk menghasilkan cahaya lain yang gelombangnya lebih panjang. Umumnya efek Raman diumpankan pada serat optik sepanjang kiloan meter untuk menghasilkan gelombang yang panjang. Namun Intel memanfaatkan efek ini pada piranti yang panjangnya beberapa sentimeter saja, karena silikon memiliki efek yang sepuluh ribu kali lebih kuat.
Masalahnya kemudian adalah bahwa laser pada ruang sekecil itu akan saling menumbuk dan bahkan berinteraksi dengan elektron. Semakin besar daya diberikan, bukannya semakin banyak cahaya dihasilkan, justru cahaya berkurang akibat diserap elektron. Jadi solusinya adalah memotong laser menjadi pulsa-pulsa, sehingga tidak terserap oleh elektron terlalu banyak. Masalah lebih lanjut adalah bahwa laser harus berjalan secara kontinyu, bukan dalam bentuk pulsa patah-patah dalam orde pikometer. Jadi para periset memanfaatkan waveguide untuk memperpanjang pulsa yang dihasilkan. Waveguide-nya dibentuk dari silikon juga, dalam bentuk semacam diode dengan tanjakan di tengahnya. Tegangan pada diode menyapu elektron yang tak diinginkan, dan membiarkan cahaya mengalir melewati chip.
Julian Barbour, ahli fisika dan filsafat yang meninggalkan dunia akademis setelah memperoleh PhD. Tinggal di desa dekat Oxford, ia hidup dari menerjemahkan jurnal ilmiah berbahasa Rusia ke bahasa Inggris. Bebas dari ketergesaan kampus, ia punya keluangan yang memungkinkannya menginterpretasikan persamaan Einstein untuk mendefinisikan ruang dan waktu tak lebih hanya sebagai jaringan relasi.
Dari tulisan Barbour itu, Lee Smolin — yang sebelumnya selalu gagal merumuskan gravitasi kuantum — melihat kesalahan terbesar dalam kalkulasi yang telah dilakukannya selama ini. Banyak ilmuwan di masanya yang menghindari absurditas matematika di tingkat fisika teori dengan memanfaatkan lattice, yaitu semacam sampling frame dalam perhitungan. Ada memang yang tidak mau menggunakan, misalnya Alexander Polyakov dari Rusia. Tapi banyak ilmuwan menyebut bahwa melakukan kalkulasi tanpa lattice itu seperti main akrobat tali tanpa jala pengaman di bawahnya. Nah, Smolin menemukan bahwa kegagalannya diakibatkan oleh pemakaian lattice yang bersifat kontinyu, regular. Seharusnya, dia sadari, latticenya seperti ruang waktu yang dia amati: bersifat relasional terhadap obyek di dalamnya, alih2 menjadi latar belakang yang rigid. Caranya gimana?
Ada bantuan dari penjuru bumi yang lain. Amitaba Sen sedang mencoba menurunkan teori kuantum untuk supergravitasi. Untuk itu ia telah menurunkan persamaan Einstein menjadi sekumpulan persamaan yang lebih sederhana. Banyak yang berminat, tapi belum ada yang serius menggunakannya, sampai akhirnya Abhay Ashtekar mengunakannya untuk mereformulasi persamaan relativitas, sehingga selain secara matematika lebih sederhana, juga cocok dengan formulasi QCD yang saat itu tengah diminati para fisikawan.
Smolin bekerjasama dengan Loius Crane (satu makhluk jenius yang sempat dilarang sekolah 10 tahun akibat ikut demo menentang serangan AS ke Kamboja) untuk merumuskan teori ruang-waktu yang berdasar pada jaringan relasi, atau evolving network of loops. Workshop selama satu semester dilakukan, melibatkan beberapa rekan lain. Persamaan Ashtekar digunakan untuk menunjukkan kesederhanaan pola interaksi loop di lattice yang dibentuk. Tapi kemudian macet lagi.
Salah satu rekan, Ted Jacobson, menyarankan untuk tak menggunakan lattice, dan mengikuti gaya Polyakov. Dan dengan cara itu, dirumuskanlah dasar teori kuantum gravitasi loop. Terpecahkanlah persamaan di skala Planck di mana ruang-waktu tidak terdiri dari apa-apa, selain relasi dari beberapa objek elementer. Bentuknya masih loop, tapi bukan loop di lattice atau bahkan loop di ruang, melainkan loop yang mendefinisikan ruang. Ilmuwan Italia, Carlo Rovelli, datang membawa pendekatan kuantum rekaan mentornya, Chris Isham dari Imperial College, memformulasikan kaitan antar loop, yang tidak terpengaruh apa pun selain loop.
Tapi tentu, masih perlu tahunan lagi, dan banyak ilmuwan lagi, untuk menyelesaikan implikasi teori itu.
Tad Ashlock mengirim ke alt.comics.dilbert, menyampaikan oneline favorit dari koleksi Dilbert sepanjang 2004. Enjoy!
2004-01-30 The goal of public relations is to taint the
jury pool. We’ll show that the victims had it coming.
2004-02-02 Excuse me while I beat myself with my keyboard.
2004-02-04 Whenever I talk to you, I feel like I should be
wearing a wire.
2004-02-05 Never listen to your customers. They were dumb
enough to buy your product, so they have no credibility.
2004-02-12 I’m a writer for “Morons on Parade” magazine.
Do you mind if I ask you some questions?
2004-02-13 You made the cover of “Morons on Parade.”
2004-02-22 GAAA!!! My despair has turned into a searing
psychological pain!!! OW! OW! OW!
2004-03-04 The new dress code is “winged monkey.”
2004-03-08 This week I achieved unprecedented levels of
unverifiable productivity. I made phone calls, built
consensus, displayed leadership, attended meetings and set
priorities.
2004-04-07 I’ve added mumbling and peevishness to my
work-avoidance arsenal. I get the benefits of appearing
knowledgeable without the burden of sharing.
2004-04-12 The association of doughnut makers asked me to
prove that skinny people can’t go to heaven.
2004-05-09 Man-duh-tory
2004-05-24 Our office was designed with the science of feng
shui.
2004-05-29 If we skip design, prototype, testing and
manufacturing, we can afford the product recall.
2004-06-03 The Fertiliar
2004-06-04 I summon the dark demon of ineffective
management to smite the person who wants this decision!!!
2004-06-07 I declare this a pants-optional zone.
2004-06-11 May I point out that he has never produced
anything except arrogance and noise?
2004-06-19 A death spiral goes clockwise north of the
equator.
2004-06-20 The whatchamacallit has to be whatever or else
the whosits will go hey-hey.
2004-06-20 I love my coworkers, until they talk.
2004-07-13 You’re not allowed to lie, but I expect plenty
of omissions, misdirections, exaggerations, unjustified
optimism, lost documents, unclear explanations, gray areas
and tactical ignorance.
2004-07-19 Allow me to respond by hacking a hairball in
your direction.
2004-07-27 It’s multi-level marketing plus a diet plan
suggested by the bible!
2004-08-05 My voice mailbox is full, and my spam filter
rejects all incoming e-mail. As soon as I build up a good
load of ear wax, I’ll be off the grid.
2004-08-14 Were you correct that your superior intelligence
makes you a superb negotiator?
2004-08-15 That’s our insurance company. They’ve been
jumpy lately.
2004-08-22 M.T.T.S.F. — Mean Time To Story Failure
2004-08-26 I always wondered what efficiency looked like.
2004-08-27 When I said cheaper, I meant more fun.
2004-08-28 Now if you’ll excuse me, I feel a nap coming on.
2004-09-06 Before you decide, look at this DVD titled, “Is
Bribery Right for You?” The narrator might refer to you by
name when she dances.
2004-09-16 If you hire me, I will use my enormous brain to
develop world-changing products. I require no pay and no
cubicle. I will eat used paper, and cling to the ceiling.
2004-09-18 I’m having an unpleasant realization.
2004-09-23 Sometimes I have naughty thoughts during work
hours. Should I reimburse the company for lost
productivity?
2004-10-19 Is it possible that I’m oblivious to my effect
on others?
2004-10-20 I’ll pair you with someone whose social defect
will cancel out your own.
2004-10-22 Can a business-led project management process
optimize our strategic core issues?
2004-10-23 It’s his own fault for not paying me enough to
afford entertainment.
2004-10-27 Do you want the simple but misleading
explanation or the one you won’t understand?
2004-10-28 Something that you could never comprehend
conflicts with something that you’d never understand.
2004-11-01 How about a nanotechnology stem cell for
fighting terrorists?
2004-11-03 My philosophy is that anything worth doing is
worth delaying.
2004-11-08 Once you embrace the idea that your customers
deserve to die… it frees your mind to invent splendidly
profitable products.
2004-11-09 Warning! This product will kill you but that’s
okay because it tastes great!
2004-11-12 Now rationalize your decision, you mindless pink
robot!
2004-11-14 This one goes in the scrapbook.
2004-11-20 Your biggest defect continues to be your
inability to handle criticism. And you argue with people
who are much smarter than yourself.
2004-11-21 I wonder if it’s called whistling when only air
comes out.
2004-11-29 Call me shallow, but I enjoy getting paid for
other people’s inventions.
2004-12-13 I’m going to ram my fist down your throat, grab
your pants and turn you inside out.
2004-12-25 Do you want the ten-minute explanation of why
the data are useless, or a simple “here you go”?
2004-12-27 My philosophy is that anything worth doing is
too hard.
2004-12-27 A character flaw isn’t a philosophy.
2004-12-30 Do you have any more questions like that one?
Ini dari buku Smolin, halaman 99, tentang Area dan Informasi. Yang pertama kali memaparkan ide bahwa entropi itu berkaitan dengan informasi dan probabilitas bukanlah Shannon, melainkan Ludwig Boltzmann. Boltzmann yang ini mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri pada tahun 1906, sebelum ilmuwan masa itu dapat mengerti tentang idenya. Belum jelas apakah depresi yang melanda Boltzmann itu disebabkan oleh kegagalan para sejawatnya untuk mengakui teorinya.
Yang jelas, lanjut Smolin, peristiwa itu membuat seorang mahasiswa fisika bernama Ludwig juga, yaitu Ludwig Wittgenstein, keluar dari ilmu fisika, dan ngabur ke Inggris untuk mendalami engineering dan filsafat.
Ada juga akhirnya kaitan Wittgenstein yang karya2 versi awalnya banyak mematematikakan dan melogikakan filsafat itu dengan teori informasi (versi awal).
Ya nih, mood lagi lompat2. Kalau lagi positif, baca James Herriot atau buku2 yang menggugah rasa kemanusiaan lainnya. Kalau lagi negatif, baca Richard Dawkins atau semacamnya. Kalau lagi netral, baca Smolin atau semacamnya.
Web service terus menerus menawarkan berbagai kemungkinan yang menarik.
Sekarang, dengan smartphone pun kita sudah bisa belanja buku di Amazon.
Buku, CD, apa lah. Thanx untuk pencipta ShopEdge yang atas program
yang hebat ini, dan free of charge.
Dari ShopEdge, kita pura2 sudah masuk Amazon, mulai memilih buku atau
barang lain berdasar keyword. Via GPRS, ShopEdge mengambil data dari
web service Amazon, menampilkan buku sesuai keyword kita, plus harganya.
Sekali klik, kita dibawa ke rincian produk, dan kemudian bisa memilih
untuk melihat gambar yang diperbesar sampai review produk, secara
apik, nggak semerawut. Kalau kita mau ambil produk yang ditampilkan, ShopEdge
menyiapkan keranjang belanja sementara.
Selesai memilih belanjaan, kita bisa transfer keranjang belanja kita ke
halaman transaksi di amazon.com beneran (halaman khusus yang dibuat ramah
untuk smartphone). Kalau sebelumnya di keranjang kita sudah ada produk
lain, produk itu langsung akan digabungkan. Dan bisa meneruskan belanja
seperti biasa.
Ada nggak nih, yang punya ide implementasi benda menarik ini di Indonesia?
Gramedia atau Clickbookshop atau Bhinneka versi smartphone? Tanpa BCA,
kalau bisa.
Kayaknya, dalam hal tertentu, aku pantas dinamai pengkhianat bangsa. Hrrrrh. Melarikan diri sejenak dari kegiatan kerja, aku berlabuh di Gramedia. Gramedia Bogor, entah dengan alasan apa, selalu kerasa beda dari Gramedia Bandung. Barangkali sistem distribusi bukunya rada beda. Buku2 yang aku temui di sini selalu jadi banyak yang menarik, yang nggak pernah keliatan di Gramedia2 Bandung. Jangan dibandingan Matraman loh. Apalagi dibandingin QB. Apalagi Waterstones ;). Mungkin bukan soal distribusi, tapi soal suasana hati aja. Aku di Bogor sebagai tourist (daripada ngaku businessman, mendingan ngaku tourist — sama2 nggak valid), dan di Bandung sebagai penghuni. Jadi beda apa yang tercerap, dan dengan demikian jadi beda juga apa yang ditemui (OK, sedikit nyontek Berkeley, but … how true).
Di mana sih sisi pengkhianatnya? Di gerakan “support your local writer”, yang theoretically aku dukung penuh. Dua bukunya Jura Chandra aku lalap dalam waktu dua malam. Semalam satu. Dan sempat didiskusikan juga. Aku pernah menikmati bukunya Adhitya, dan bisa senyum2 sampai nyengir di depan buku itu. Di Gramedia Bogor ini, dengan semangat tinggi, aku ambil buku “Eituze”. Tapi lucu: kata2 kehilangan bobot, dan kurang dari 1 menit buku itu udah balik ke rak. Juga buku “Re:” yang ditempatkan nggak jauh dari situ, tersentuh kurang dari 1 menit. Dan yang akhirnya terbaca agak lama malah “The Life of Pi” — kisah anak yang terapung di tengah lautan bersama harimau, zebra, etc. Tapi terus aku lihat buku “Insiden Anjing di Tengah Malam yang Bikin Penasaran”, dan akhirnya buku ini yang diambil. Dua2nya terjemahan tentu. Dan belum ada gerakan “support your local translator” yang perlu didukung. Buku Insiden itu, selain menawarkan sesuatu yang benar2 fantastik, juga didukung penerjemah yang cekatan, bukan saja mentranslasi kata tapi juga makna dan rasa. Pengarang Mark Haddon. Pemerjemah Hendarto Setiadi.
Next, ada buku yang juga menarik: “Temporary Sanity” yang belum tersentuh local translator. Kayaknya pas buat aku, yang masih bertahan sebagai “One of The Most Insane Person”. Ambil. Dan dengan demikian ini buku terbitan 2005 yang pertama aku beli. Penulisnya Charles Manz.
Oh ya, jangan bilang aku arogan, tidak nasionalis, ngeselin. Nggak usah bilang gitu. Aku udah merasa bersalah. Tapi: nggak — aku nggak bisa beli buku dengan alasan untuk mencegah atau menghilangkan rasa bersalah.
Oh ya, Bentara versi 2004 udah terbit. Aku mau ambil juga. Tapi tebal dan berat. Nanti aja di kunjungan berikutnya di Gramedia Bandung. Mudah2an yang ini dianggap “local writer” juga.
“Kita tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan pihak yang menamakan dirinya pemerintah Israel,”ujar Jubir Deplu, Marty Natalegawa, Selasa, seperti dikutip Tempo. Karena tidak ada hubungan diplomatik, maka otomatis tidak ada komunikasi diplomatik antara Indonesia dan Israel. Sehingga, bantuan dalam bentuk materiil tidak akan diterima oleh pemerintah Indonesia.
“Mungkin mereka bisa memberikan bantuan doa kepada rakyat Aceh,” ujarnya.
“A venerated sage with vast power and knowledge, you gently guide forces around you while serving as a champion of the light. Judge me by my size, do you? And well you should not – for my ally is the Force. And a powerful ally it is. Life greets it, makes it grow. Its energy surrounds us, and binds us. Luminescent beings are we, not this crude matter! You must feel the Force around you, everywhere.“
Untuk customer Telkomsel (Kartu Halo, Simpati, Kartu As), dan Telkom Flexi (Flexi Classy dan Flexi Trendy), kirimkan SMS ke nomor 2000, dengan pesan “Peduli Aceh”. Dengan SMS ini, Anda sedang menyumbangkan Rp 2000 untuk korban gempa dan tsunami di Aceh, tanpa harus beranjak dari meja kerja Anda.Untuk mencari kerabat Anda di Aceh, hubungi dan daftar ke Call Centre “Cari & Aman” Telkomsel. Telepon 111 dari Kartu Halo, atau 116 dari Simpati atau Kartu As. Dari Telkom Flexi dan telepon biasa (PSTN), bisa dilakukan juga pangilan ke nomor bebas pulsa: 0800-100-7000.