Page 52 of 210

Nobel untuk Bakteri Maag

Kompas. Nobel kedokteran tahun ini jatuh pada Barry J Marshall dan J Robin Warren, karena membuktikan bahwa tukak lambung disebabkan bakteri Helicobacter pylori. Sempat mendapatkan penolakan dari para anggota komunitas medis, penemuan ini akhirnya merevolusi bentuk pengobatan terhadap penyakit tersebut.

Sebelumnya tukak lambung disembuhkan dengan obat yang dapat mengendalikan produksi asam lambung. Obat tersebut bekerja dengan baik sehingga tingkat keasaman diperkirakan menjadi penentu kondisi penyakit tersebut. Oleh karena itu, para pasien disarankan untuk minum susu dan makan antacid. Tapi, Warren menemukan adanya bakteri berbentuk spiral dalam sampel jaringan yang terserang tukak lambung dan kehadirannya dapat dikenali dengan munculnya radang. Warren merekrut Marshall, seorang dokter muda, kemudian mengajaknya bekerja sama di Royal Perth Hospital untuk mengisolasi bakteri tersebut. Bakteri yang mereka biakkan mirip Campylobacter, keluarga bakteri yang menyebabkan infeksi usus hewan ternak.

Percobaan yang dilakukan Marshall secara berulang-ulang untuk menumbuhkan bakteri di awal 1982 mengalami kegagalan. Meskipun demikian, saat libur Paskah ia menemukan trik yang tepat saat secara kebetulan cawan percobaan tertinggal dalam inkubator selama empat hari. Sayangnya, H. pylori ternyata tumbuh begitu lambat sehingga banyak percobaan-percobaan di awal yang sempat dianggap gagal. Bakteri tersebut juga tidak memperlihatkan sifat-sifat Campylobacter bahkan bisa dimasukkan sebagai genus baru.
Marshall dan Warren berhasil menunjukkan bahwa pasien tukak lambung dapat sembuh total dengan antibiotik. Penyakit tersebut benar-benar lenyap, tidak seperti jika diobati dengan obat pengatur asam.

Sejak berhasil membuktikan kebenaran hipotesisinya, Marshall terus melakukan penelitian bersama Warren di Perth hingga memperkenalkannya ke seluruh dunia. Dalam pertemuan di Centers for Disease Control and Prevention di Atlanta, Georgia pada 1991, semua mengakui hubungan langsung antara H. pylori dengan penyakit gastritis.
Sekitar 75 persen jenis penyakit tukak lambung telah terbukti disebabkan oleh H. pylori yang dapat diobati secara permanen menggunakan larutan antibiotik. Infeksi yang disebabkan bakteri biasanya dimulai sejak kanak-kanak. Seringkali, bakteri ditularkan melalui sesama anggota keluarga melalui feces atau ludah kemudian tinggal di dalam perut hingga dewasa. Jika tidak diobati, penyakit tersebut dapat menyebabkan kanker.

Implausible, Crazy Universe

WMAP, Wilkinson Microwave Anisotropy Probe, adalah proyek bersama NASA dengan Princeton University. WMAP diluncurkan NASA pada bulan Juni 2001, ke posisinya sejuta mil dari bumi: empat kali lebih jauh daripada bulan. Tugasnya adalah merekam radiasi latar belakang kosmik (CBR), berupa gelompang pendek dari semua penjuru angkasa. CBR berasal dari kabut yang memenuhi semesta 380 ribu tahun setelah Big Bang. Selama setahun, WMAP merekam peta riak-riak CBR itu dengan ketepatan yang belum pernah
dicapai sebelumnya. Riak-riak pada radiasi itu menunjukkan blok superkluster.

Pada Februari 2003, NASA mengumumkan hasil rekaman WMAP. Dengan menganalisis riak-riak pada CBR, para ilmuwan menyimpulkan bahwa

  • semesta berusia 13,7 miliar tahun
  • semesta terus mengembang sampai menjadi kabut kembali
  • 96% semesta terdiri atas materi gelap dan energi gelap
  • bintang yang pertama terbentuk 200 juta tahun setelah Big Bang.

Bahkan hingga beberapa tahun sebelumnya, masih ada perdebatan di antara astronom: apakah semesta harus dimulai dengan Big Bang, tidak bisa dengan misalnya teori steady state ala Hoyle. WMAP memberikan detil lebih rinci tentang Big Bang, dan bahwa usia semesta adalah 13,7 miliar tahun, atau tiga kali lebih tua daripada bumi.

Ilmuwan juga terkejut bahwa bintang pertama terbentuk lebih cepat daripada yang diduga sebelumnya. Dan pasti juga terkejut bahwa hanya 4% isi semesta yang merupakan materi atau energi yang kita ketahui; sementara sisanya adalah “dark matter” dan “dark energy” yang tidak kita ketahui apa pun tentangnya.

“We live in an implausible, crazy universe,” kata astrofisikawan John Bahcall.

You Needed Me

I cried a tear, you wiped it dry
I was confused, you cleared my mind
I sold my soul, you bought it back for me
And held me up and gave me dignity
Somehow you needed me
You gave me strength to stand alone again
To face the world out on my own again
You put me high upon a pedestal
So high that I could almost see eternity
You needed me, you needed me

And I can’t believe it’s you
I can’t believe it’s true
I needed you and you were there
And I’ll never leave, why should I leave?
I’d be a fool ’cause I finally found someone who really cares

You held my hand when it was cold
When I was lost you took me home
You gave me hope when I was at the end
And turned my lies back into truth again
You even called me “friend”

You gave me strength to stand alone again
To face the world out on my own again
You put me high upon a pedestal
So high that I could almost see eternity
You needed me, you needed me
You needed me, you needed me

HTC Apache

HTC, produsen PDA-Phone dan Smartphone dari Taiwan, memang namanya nggak seterkenal produknya. Dia selalu melakukan co-branding dengan operator telekomunikasi atau dengan pemilik brand lain. Maka kita kenal produknya a.l. sebagai O2 XDA, O2 Xphone, dan yang bikin mata berbinar2: O2 XDA II mini. Mini size, dengan feature maksimal. Sayangnya GSM. Radiasi gede, plus masih mahal tagihan GPRS-nya. Komposisi terbesar tagihan Kartu Halo (selalu setia dengan Telkomsel –red) memang masih SMS, tapi disusul GPRS, baru voice. Masih ditunggu yang versi CDMA 2000. Hmm, padahal sebenernya harga nggak ada hubungannya sama teknologi, tapi lebih sama regulasi :).

OK, so HTC meluncurkan produk HTC Apache. Entah apa nantinya nama versi O2-nya, kalau bener O2 mau mengambil. Tapi Sprint udah mengambilnya, dan dinamai PPC 6700. Segede XDA II mini, tapi sudah dengan Windows Mobile 5. Dan dikoneksikan dengan CDMA 2000 1x. Dual band (Telkom skaleee), dan EVDO-capable (400-700 kb/s hingga 2 Mb/s). Selain operasi normal dengan stylus, ‘lah tersedia keyboard geser QWERTY. Prosesor Intel PXA 270 416 MHz. Blukutut (d/h Bluetooth). WiFi. MiniSD. Kamera 1,3 megapixel.

Kira-kira kayak gini deh:

Mon coeur s’ouvre a ta voix

Mon cœur s’ouvre à ta voix;
comme s’ouvrent les fleurs;
Aux baisers de l’aurore.

Kafe Sentral

Kalau Lenin sebelum Revolusi tinggal di Swiss, maka Leon Trotsky menghabiskan masa hidupnya menjelang revolusi di Austria. Ia suka bergaul, terutama di Kafe Sentral. Main catur, dan mengoceh macam-macam. You know lah, yang macam gitu. Dan ini cukup banyak diketahui orang.

Tahun 1917, pada saat ada desas-desus sedang terjadi revolusi di Rusia, Perdana Mentri Austria berkomentar «Nggak mungkin. Russia bukanlah negeri yang tepat buat revolusi. Dan siapa pula yang mau membuat revolusi di sana? Atau Tuan Trotsky dari Kafe Sentral itu?»

.. .. .. .. .. .. ..

Rintik

Tak terlalu deras hujan pagi ini. Rintik. Tapi dinginnya langsung menghujam menembus jaket tipisku. Tidak menyiksa. Malah menanamkan kesegaran dan kenangan bahwa di masa-masa kebangkitanku, dingin adalah sahabat, dan kesegarannya adalah anugerah.

Sebagai bagian dari kenangan, Iqbal tiba-tiba menemaniku. “Jangan mengharapkan kehangatan dari apa pun, dari siapa pun. Nikmati bekunya dada itu, dan cobalah dalam kebekuan itu untuk memberikan kehangatan pada penghuni bumi.” Aku mencoba tersenyum. Tidak mudah, di tengah rintik yang mulai menderas. Mudah2an masih agak mirip senyum.

“Percayalah hanya pada Penciptamu, dan jangan menggantungkan hatimu pada apa pun,” celotehnya lagi. Aku terpaksa menukas, “Bahkan mungkin tak perlu menggantungkan diri pada-Nya. Ini permainanku dengan-Nya. Ia memberikan cobaan, kepedihan, kesendirian, lalu Ia melihat bagaimana aku bisa mengatasinya. Ia tahu aku bisa. Ia penciptaku.” Dan beku kembali menerpa.

Mungkin bukan kehangatan yang Ia berikan. Tapi jelas sebuah perhatian. Dan bagi seorang manusia yang haus perhatian, tak ada bedanya apakah perhatian itu diberikan dalam bentuk kehangatan atau kebekuan, dalam bentuk anugerah atau cobaan, dalam bentuk keramahan atau kepahitan. Dan keterpojokan. Dan kegelisahan.

“Api Namrudz tak akan mampu membakarmu,” kata Iqbal lagi.

Aku tak perlu menggunakan bibir beku untuk membalas kata-kata teman khayaliku yang ini. “Api Namrudz tak punya kekuatan padaku. Bukan karena aku orang suci. Tapi karena aku tidak mengakui kekuatan Namrudz dan pasukannya dalam menentukan apa yang terjadi dalam hidupku.”

Iqbal kembali ke alam kenangan, waktu warna putih gedung kantorku mulai terlihat di kejauhan.

Visa

Ada yang baru kah di dunia transaksi online? Whew, kalau ada, pasti aku belum dengar :). Dalam 30 hari ini aja, aku udah bertransaksi di US, UK, dan baru aja di Perancis, untuk memperpanjang langganan Science & Vie. Biasanya transaksi online di Perancis itu paling ribet, paling nggak nyaman. Bukan soal bahasa sih, tapi kayaknya abis dengan berat hati melepas Minitel beberapa tahun yang lalu, mereka sibuk meyakinkan diri dengan masalah keamanan.

Tulisan terinterupsi oleh telepon dari HSBC. Kita kembali.

Tahun ini dia lebih mudah. Masuk site Science & Vie, pilih Abonnement, pilih nama negara, pilih secured online transaction, dan kita dibawa ke ssl.paiement.cic-banques.fr tempat kita memasukkan nomor kartu kredit dll. Abis memilih-milih, aku pilih Visa dari HSBC. Pemeriksaan keamanan (a.l. dengan kode 3 angka itu). Selesai. Trus, yang baru nih, kita dibawa ke pemeriksaan tingkat kedua di site hsbc.co.id (yup), tempat kita harus memasukkan tanggal lahir dan nomor telepon rumah. Abis terisi valid, baru transaksi dijalankan. Hmm, aku merasa lebih aman lagi.

Dan tentu yang menarik adalah bahwa ternyata HSBC masih merasa perlu meyakinkan keamanan transaksi dengan melakukan panggilan telepon lagi ke HP-ku; yang sayangnya masih nomor HP yang lama (aku udah 3x kirim fax, menginformasikan perubahan nomor).

Kali2 abis ini coba ke La Rechercher.

Soulmate

Tahun 1980. Menjelang akhir hidupnya, Jean Paul Sartre tiba-tiba punya ide. Berujar ia pada Pierre Victor: “Aku tidak ditempatkan di dunia ini di sembarang tempat seperti sembarang debu. Ada suatu tangan yang meletakkanku dalam posisi seperti ini. Dan … aku mengacu tangan itu pada sebuah tokoh Tuhan.”

Simone de Beauvoir menyahut: “Apa yang harus kita katakan tentang bunglon tua ini?”

Barenboim

Daniel Barenboim, musikus kelahiran Argentina yang memiliki dua paspor: Argentina dan Israel. Ia General Music Director dari Deutsche Staatsoper Berlin, dan juga menjadi conductor dari Bayreuth Festpielle sejak 1981. Walau secara umum ia merasa tak terusik hidup di negara yang diemohi kaum Yahudi, tapi kadang ada usikan juga. Tokoh politik Jerman seperti Klaus Landowsky dari CDU masih mencapnya sebagai Jew Barenboim: “On one hand, you have young Karajan, Christian Thielemann. On the other, you have the Jew Barenboim.” Barenboim secara enteng cuman menganggap politikus itu nggak ngerti soal keyahudian. Namanya juga politikus.

Sebagai conductor di Bayreuth, tentu Daniel kita lekat dengan Wagner. Kita boleh curiga bahwa cerita tentang Daniel ini kita tulis di sini karena berkaitan dengan Wagner, haha :). OK, jadi pada pertengahan 2001, Barenboim melakukan konser keliling yang antara lain dilakukan di Yerusalem. Barenboim berencana memainkan komposisi Die Walküre yang sungguh membangkitkan inspirasi itu. Tapi pimpinan Israel Festival memintanya mengurungkan rencananya. Jadi Barenboim mengganti bagian itu dengan komposisi dari Schumann dan kemudian Stravinsky. Namun setelah Stravinsky, Barenboim menyempatkan diri berbincang dengan pengunjung, menanyakan apakah tidak berkeberatan jika ia memainkan cuplikan dari Tristan & Isolde. Sebagian pengunjung setuju, tapi banyak juga yang menolak. Maka Barenboim menyatakan bahwa ia akan memainkannya, dan memberi waktu kepada yang tidak suka untuk meninggalkan hall. Sebagian penonton benar-benar keluar, dan barulah kemudian dari ruang itu mengalun melodi indah dari Tristan & Isolde. Tanpa keributan, malam itu.

Peristiwa itu kemudian menjadi isu besar, sampai didiskusikan serius di Knesset, parlemen Israel, seperti yang pernah aku tulis di site ini tahun 2001 dulu. Komite budaya Knesset meminta agar Barenboim diboikot.

Tahun 2002, filsuf Edward Said bercerita bahwa delapan tahun sebelumnya (so: 1994?) Barenboim pernah memainkan Tristan & Isolde dengan anggunnya, sehingga musiknya masih terus terdengar dan terngiang. “I can’t stop hearing that searingly romantic and audacious sound constantly; it’s almost driving me crazy,” ucapnya kepada Barenboim. Lalu mereka berdiskusi panjang soal Tristan. Dan mereka menerbitkan buku bersama, “Parallels and Paradoxes.”

Tristan, dan sebenarnya jua Die Walküre memang punya kemampuan mengesankan untuk bertahan di memori untuk kemudian bangkit dalam suara yang sungguh nyata dan presisi dari memori kita. Di suatu malam di Ibis Montmartre (1995), aku bisa mendengarkan Tristan dari sound system imajiner; dan sempat membuat hati tergetar. Sampai sekarang, bagian Liebestod dari Tristan suka terdengar di saat hati terasa sepi. Kayak sekarang juga, sebenernya.

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorenUp ↑