Page 47 of 210

Web2FTP

Buat yang sedang di jalan, di balik firewall perusahaan yang ketat, atau di tempat lain yang tidak memiliki akses program FTP, masih ada Web2FTP. Site ini memungkinkan kita mengelola file2 pada site kita, termasuk (terutama) upload file. Khusus untuk upload file, kita bahkan bisa melakukan upload dalam bentuk zip untuk diekstraksikan oleh site ini ke server kita.

Web2FTP
Yang perlu diperhatikan barangkali adalah bahwa tidak selalu bijaksana untuk meninggalkan password server kita di server milik pihak ketiga, biarpun sekilas tampak terpercaya. Gunakan seperlunya dengan menimbang segala resiko ) .

Tutugan

Satu lagi kunjungan ke Tutugan. Kampung di sekitar Ciwidey ini merupakan tempat relokasi kegiatan Pesantren Al Quran dan Teknologi Duriyat Mulia, setelah sempat kita membuat basis di Gambung, Leuwiliang, dan Papakmanggu. Secara fisik terlindungi (d/h terpencil). Sinyal selulerpun sulit menembus tempat ini. Kenapa di tempat kayak gini bikin Pesantren dengan nama Teknologi segala? Soalnya untuk membentuk insan rahmatan lil alamin, tidak bisa Pesantren cuman memberikan nilai-nilai Qurani tanpa memberikan pegangan praktis tentang teknologi budidaya pangan, pertanian, peternakan, kerajinan, dll. Ini bukan desa yang sudah berkembang :).

Tapi, diskusi bisa dilakukan di lain waktu. Yang aku lakukan cuma menyejukkan hati. Dan melarikan diri, sebenarnya. Tapi ini pun bukan untuk didiskusikan :).

Damai rasanya …

Actroid

Pengunjung Pameran Robot Internasional di Tokyo bulan lalu dibuat kagum oleh Actroid. Robot humanoid (dimiripkan manusia, sebagai kontras terhadap robot industri) ini tampil menyolok di antara peserta lainnya: 152 perusahaan dan 40 organisasi dalam 800 stand. Apa sih yang bikin kagum? Bukan hal2 yang berbau entertainment, karena ini pameran profesional; tetapi (1) kebaruan dan (2) fungsionalitas. Actroid, dari Kokoro, dirancang seperti seorang resepsionis hidup. Dia mampu mensintesa suara manusia secara realistik, dan memahami berbagai variasi suara manusia. Dengan demikian ia mampu bercakap dengan manusia. Komunikasi dilakukan dalam 4 bahasa: Cina, Jepang, Inggris, Korea. Dia bisa diajak berbincang tentang berbagai tema. Ia mampu menggerakkan tubuh seperlunya, sesuai konteks perbincangan, termasuk sedikit berekspresi dan menggerakkan bibir. Kemampuan body language ini membuat ia tak dapat dibedakan dengan manusia biasa dalam jarak 20-30m.

Actroid belum punya kemampuan berjalan :). Jadi, untuk sementara ia tidak bisa dikaryakan sebagai guide atau pramugari, atau profesi lain yang memerlukan gerakan. Tapi kalau perlu kuli sih, banyak jenis robot lainnya, yang nggak perlu bisa diajak bicara dalam 4 bahasa.

Coventry in Memory

Sebagian besar dari kita, aku yakin, belum pernah dengar nama kota ini: Coventry. Kecuali minoritas yang pernah doyan baca Sapta Siaga. Atau baca sejarah Perang Dunia II bagian Eropa. Lima tahun lalu, aku menjejak Coventry. Masih terbayang jelas detik-detik airport coach itu melaju masuk ke Coventry. Yang pertama dikenali tentulah puncak katedral St Michael, yang sudah aku baca sejarahnya beberapa hari sebelum terbang ke sana. Aku nggak sempat cari tahu kenapa mereka memilih St Michael. Tapi malaikat yang ditugasi mengatur hukum-hukum alam itu memang pas untuk Coventry dengan nuansa science & engineering yang mnewarnai kota. Juga logo kota, yang tadinya gajah, tapi terus ditambahi burung phoenix.

Phoenix, lambang pribadi yang mensikapi kehancuran sebagai kesempatan besar untuk membentuk pribadi baru yang jauh lebih baik dan lebih segar, cukup sering juga aku bahas, di weblog ini dan di tempat lain. Skip aja lah kali ini. Artefax lain Coventry adalah Godiva. Ini seorang putri yang di masa lalu memprotes penindasan terhadap rakyat (dalam bentuk aturan finansial yang terus menerus diperberat) dengan menelanjangi diri dan berkeliling kota dengan naik kuda. Tidak ada yang menistakan diri dengan mengintip sang putri, kecuali seorang Tom.

Tapi Coventry bukan sekumpulan artefax. Kota ini tenang, menyembunyikan dinamika di balik dinding-dinding sunyinya. Menyembunyikan inovasi masa depan di balik kenangan romantiknya akan masa lalu. Dan menyimpan kehangatan hati di balik udaranya yang lebih sering terasa dingin menggigit.

Itu Coventry, lima tahun yang lalu. Tepat lima tahun. Wow, apa yang udah terjadi dalam lima tahun? Pengaruh apa dari Coventry yang aku bawa lima tahun terakhir? Inspirasi dari si burung phoenix, iya, terutama. Juga …

Evolusi Kucing

Masih belum punya waktu juga buat nulis. Jadi sementara copy’n’paste dari KCM aja.

Di bawah pimpinan Warren Johnson dari National Cancer Institute di Frederick, Maryland, para peneliti berhasil melacak jalur kekerabatan kucing. Kucing rumahan kemungkinan besar memiliki nenek moyang yang hidup di Asia Tenggara sekitar 11 juta tahun lalu. Kesimpulan ini ditarik berdasarkan analisis terhadap DNA tubuh kucing liar dan rumahan.

Sejarah asal usul kucing belum begitu banyak diketahui sebelumnya sebab terlalu sedikitnya fosil yang menunjukkan hubungan satu sama lain. Oleh karena itu, tim peneliti internasional menggunakan sampling DNA dari kucing yang masih hidup. Mereka mengamati DNA dari mitokondria dan DNA dari kromosom X dan Y yang membawa informasi genetik 37 apesies kucing.

Dari hubungan genetik di antara kucing-kucing tersebut terlihat bahwa nenek moyang kucing bermigrasi ke seluruh bagian dunia. Masing-masing mengembangkan keturunannya di semua benua kecuali Antartika.

Setelah evolusi selama bertahun-tahun, muncul delapan garis keturunan, di antaranya singa, ocelot, dan kucing domestik. Moggy adalah jenis kucing rumahan yang paling dekat kekerabatannya dengan kucing liar di Afrika, Eropa, dan kucing gurun di China.

Sejumlah kecil dari keturunannya menyebar ke penjuru dunia melalui jalur darat yang sempat menghubungkan benua-benua. Hal tersebut terlihat dari dekatnya kekerabatan jenis kucing yang mengalami domestifikasi dengan kucing liar dari Afrika, Eropa, dan China.

Hubungan genetik menunjukkan adanya sifat keturunan tertentu yang menyebar ke seluruh penjuru dunia sehingga melahirkan jenis karnivora terkuat. Garis keturunan yang disebut Panthera itu melahirkan singa, jaguar, leopard, dan harimau.

Kemudian disusul spesies-spesies Asia, misalnya kucing teluk, kucing emas Asia, kucing pualam dan tiga spesies kucing Afrika, terdiri atas caracal, kucing emas Afrika, dan serval. Kucing juga berkembang membentuk garis keturunan yang melahirkan ocelot. Semakin lama muncullah cabang keturunan lainnya yang melahirkan jenis lynx, puma, kucing leopard, dam kucing rumahan.

Para ilmuwan yakin bahwa nenek moyang kucing modern bermigrasi dari Asia ke Afrika sekitar enam hingga delapan juta tahun yang lalu sehingga melahirkan garis keturunan caracal. Kucing kemudian melintasi selat Bering yang saat itu masih berupa daratan yang menghubungkan Asia dengan Amerika Utara sebelum memasuki Amerika Selatan melalui Panama. Temuan-temuan tersebut dilaporkan dalam jurnal Science.

Hard Reset

Secara simbolik, hilanglah tahun 2005 :). Xphone ajaibku mendadak mogok kerja. Tak lekang dia oleh rayuan gombalku untuk bertahan hidup. Harus dilakukan hard reset, akhirnya (googling ke seluruh penjuru dunia untuk cari cara Hard Reset yang benar). Hasilnya adalah sebuah Xphone segar tanpa sebutir aplikasi tambahan, e-mail, maupun SMS pun. 4000an SMS hilang. Hidup kayak dimulai dari baru lagi :).

Tapi SMS tahun 2004 ke bawah masih tersimpan di komputer ini. Juga beberapa SMS 2005 yang secara sporadik tersimpan di beberapa tempat. Jadi nggak perlu lah membanjiri nomorku dengan SMS baru :).

Hmmm, abis restore SMS balik ke HP, masih tersisa 700 SMS.

2006: Toward Elegance

Pada masyarakat dilbertian, hal2 seperti ineffective (=useless) tasks, inefficiency, micromanagement, embedded crime*, selalu terjadi. Ini tidak mudah diatasi dengan cepat, sehingga kita harus membiasakan diri hidup di tengah2 situasi macam ini. Tanpa harus hanyut.

Tapi Big Boss berfirman: hidup berbatas waktu. Dan juga: hidup harus berkualitas. Selain itu: hidup tidak untuk mengurung diri. Maka hidup harus diisi secara elegan.

Sebenarnya, pernyataan ini cukup. Tapi elegance masih cita2, jadi masih boleh dilanggar :). Artinya, elaborasi yang tidak perlu masih boleh. Weblog, selain untuk hal2 menarik, juga masih sah dipakai untuk pelepas katarsis ;).

Beberapa hal yang harus dilakukan (bisa direvisi kapan saja): Menghindari aktivitas yang nggak perlu (inefisiensi terbesar terjadi di kantor: administrasi internal kantor, visualisasi ide yang menghabiskan waktu), menyederhanakan aktivitas, dan meningkatkan kualitas, serta memperbanyak unsur seni. “Seni bukannya menurunkan efisiensi?” –> Nggak, seni meningkatkan kualitas dan sekaligus efisiensi. Hal2 ini tentu sudah dilakukan, tetapi tahun ini akan dilakukan secara aktif.

Bukan berarti hal2 di luar job desc harus ditolak. Justru banyak task seperti ini yang ternyata lebih penting, dan lebih menarik ;). Bikin paper atau bantuin bikin paper misalnya, punya nilai tambah untuk memperluas visibility, asal temanya menarik. Ini lebih menarik daripada nonton Pameran Powerpoint beberapa jam yang kadang tanpa ide baru. Ada sustainable growth yang juga jadi target, dan seringkali ini tidak masuk plan, karena plan dirancang belum dengan teliti ;).

OK, kalimat2 ini belum elegan. Aku sengaja. Orang2 di kantor suka baca weblog ini. Aku nggak keberatan. Tapi khusus kali ini, aku khawatir mereka bener2 tahu what’s in my mind :) :).

Dan istilah2 Inggris di atas, maaf, itu sengaja juga, dengan maksud membentuk nuansa. Percaya atau tidak, bahasa Indonesia punya nuansa subyektif, sehingga pemakaian bahasa asing jadi terasa obyektif.

Koen Egois

Tentu kadang terlihat bahwa aku terpengaruh Sisyphus-nya Camus atau bahkan Faust-nya Goethe, biarpun aku lebih sering merasa terpengaruh Borges. Tapi jelas bahwa aku terlalu suka meracuni diri dengan Dawkins, Ridley, dll. Buatku, penjelasan tentang hal2 ruhaniah bukannya salah, tapi terlalu mudah dimanipulasi dan dijadikan tameng. Aku lebih suka melihat ketragisan sebagai keniscayaan materialis. Allâh mencipta, memberi bukan cobaan tetapi tantangan, dan kemudian menuntun kita sebagai insan dewasa, bukan kanak2 yang melulu minta disuapi. Allâh berbincang sebagai sahabat yang memahami kita, bukan yang menunggu kita memohon2 dan meramu2 doa.

Rekan2 di mail list teknologia@ sedang memperbincangkan soal disclaimer buat weblog. Buat aku sih, sejak beralih dari kuncoro.citeweb.net ke kun.co.ro, site ini sudah menjadi adult site, yang hanya boleh dibaca dengan kedewasaan. Bukan dari sisi umur, soalnya aku sering melihat orang berumur yang tidak bisa dewasa. OK, kita kembali.

Jadi kita asumsikan, bahwa sebagai pewaris tahta evolusi, manusia dan spesies lain di muka bumi ini memiliki sifat egois, baik secara langsung maupun tak langsung. Sistem sosial yang konon bersifat anti-egoism itu pun sebenarnya merupakan resultan dari game evolusi sosial panjang yang menghasilkan bentuk temporer yang paling pas untuk bertahan dan berkembang secara individual.

Jika kita secara individual mencoba untuk berlepas dari kepentingan pribadi: selamat. Ini ucapan selamat yang tulus, bukan ironi. Jiwa kita, yang juga hasil evolusi ini, ternyata bisa memiliki kemerdekaan. Bisa merayakan kehidupan sambil berlepas dari kepentingan mempertahanan hidup. Jadilah insan bebas, yang tidak harus terikat oleh kepentingan. Jadilah insan yang dapat menjadi pengamat perilaku manusia, tanpa bias oleh kepentingan. Jadilah insan yang menikmati dan merayakan kehidupan apa adanya.
Jangan mau tersiksa oleh penantian akan sentuhan hati manusia. Istilah semacam “balas budi” misalnya, adalah istilah perdagangan, bukan kemanusiaan. Lakukan apa yang kita mau. Biarkan manusia dengan hati masing-masing. Biarkan hatimu sendiri bersenyum.

Lalu ucapkan mantera ini: Give & Give.

Kemastel

“Kapan MMS bisa diadaptasi di CDMA?” gitu tanya seorang rekan, setengah tahun yang lalu.

CDMA di sini bukan mengacu ke metode akses tentu, tapi ke keluarga standar CDMA 2000 yang sekarang dioperasikan dalam merk Flexi, Esia, Fren, dan StarOne. Trus aku pun berceloteh panjang di tengah rapat itu. Buat apa memaksa masuk ke dunia GSM yang mulai ditinggalkan? MMS, dan juga WAP, hanyalah teknologi antara. SMS juga. Sekarang semua HP baru udah bisa melakukan akses web, email. Dan web berarti semuanya. Mail over web. IM over web. MMS over web, malau mau. SMS over web. Tapi kenapa nggak mengadopsi teknologi sederhana, semacam IM, over web?

Email, transfer gambar, transfer data, bisa dilakukan di atas IM. IM over IP, atau IM over web over IP. Dan IP over GPRS, EDGE, PDN (CDMA), WiFi, Wimax, dll. Artinya kita bisa bikin account yang bisa diakses dari mana pun. Dan IM tidak rumit. Plasa.com aja pernah punya, cuman nggak bisa mengembangkan dengan lebih kreatif. Dan account tidak harus mengikut ke nomor HP. Kalau kita punya beberapa nomor HP, orang bakal susah ngirim SMS atau MMS ke kita. Tapi kan kita bisa bikin single account untuk IM, dan orang tinggal mengirimkan apa pun ke account itu, nggak peduli dari mana kita buka. Dan nggak harus dari HP atau PDA.

Bentuk aplikasi over IP ini bisa luas dan terbuka. Chatting, conference, mail, file transfer, online game, kerja kolaborasi, apa pun yang saat ini bisa dilakukan di YM, MSN, dan berbagai web services.

Trus rancangan dilanjutkan sampai requirement kasar. Tentu, ini harus independen dari operator telekomunikasi. Biar nggak bias. Kalau misalnya produk ini dimiliki Telkom (yang bercita-cita punya komitmen ke customer), Indosat (yang bercita-cita punya sinyal kuat) nggak bakal mau pakai.

Trus aku bilang ke Pak Kemas: Namanya Kemastel aja.

Pak Kemas cuman mengangguk, masih mikir.

Aku tambahin: Soalnya kalau namanya Kuntel, nggak bakal ada yang mau pakai.

Pak Kemas langsung ketawa meledak. Dan terpaksa harus lari ke luar ruang, biar nggak ganggu rapat. Diskusi dinyatakan selesai.

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorénUp ↑