Page 47 of 210

Computer

Syukurlah, tumpukan kertas itu berkurang lagi, significantly. Seorang mahasiswa yang punya minat belajar tinggi berbaik hati mengambil dan memelihara koleksi majalah IEEE Computer, kemaren sore. Yang tersisa di aku tinggal edisi Januari 2006 yang baru aku terima kemaren juga. Sayangnya, dengan alasan belum punya tempat, beliau belum bersedia menampung tiga kardus edisi2 yang lebih kuno, yang tersimpan di ruang baca di rumah.

Computer bulan ini menampilkan nama Niklaus Wirth, veteran CS, pencipta Pascal dan Modula, yang masih juga menyimpan dan sibuk memamerkan ketidaksukaan pada berbagai aspek bahasa C dan berbagai turunannya (C++, Java, hingga C#). Mungkin sebagian beralasan. Tapi aku yakin pasti diskusi kayak ginian pernah dilakukan puluhan tahun yang lalu. Dan entah apa masih ada gunanya sekarang. Masa sih, kecuali untuk iseng2, ada orang yang pakai misalnya x+++++y.

Yang lain, ada 10 Commandments of Formal Methods, ada cuplikan buku The Pentium Chronicles, hey ada Layered Software Architecture for Quantum Computing, dan ada … eh kenapa malah aku baca majalah ya. Udah ah.

Nukov

Hari ini aku harus memperpanjang domain nukov.net di registrarnya, gkg.net. Domain ini udah agak lama hidup tanpa hosting (tunawisma) abis sebuah webhost lokal dengan semena2 membatasi bandwidth-nya. Ada sebenernya beberapa webhost gratis yang bisa disarangi domain kita, dengan terpercaya, dan tanpa iklan. Misalnya pipni.cz dari Czech.

OK, kuakui aku doyan suasana Eropa Timur ) . Tapi tanpa itu pun, pipni.cz harus diakui cukup bagus. Domain telkom.info dan telkom.biz disarangkan di sana. Domain kun.co.ro sih nggak. Sayang atuh nama sendiri ditaroh di webhost gratisan — canda.

OK, jadi nukov.net udah diperpanjang. Trus baru sadar bahwa gkg.net memungkinkan kita mengkustomisasi halaman park-nya. Layanan park ini gratis, tentu. Dan kita bisa mengedit halaman parknya. Tentu cuma 1 halaman, pendek, dan tanpa server-side script kayak PHP. Tapi trus aku ingat layanan flickr.com untuk menampilkan slide foto2 kita. Layanan ini tidak memerlukan script dari pihak kita. So, eksekusi sebentar. Sekarang, jadilah nukov.net sebuah website tempat menampilkan slide foto2. Seolah2. Padahal foto2nya tersimpan dengan tenang di flickr.com.

Kalau mau nyontek, daftar dulu ke flickr. Ambil kode HTML di nukov.net (view source). Ganti user_id dengan punya Anda di flickr. Tempatkan di web Anda, kalau udah punya hosting. Kalau belum, cari layanan park gratis yang bisa dikustomisasi kayak gkg.net. Siapa bilang tunawisma harus tak berdaya?

Никола Тесла

Tahun ini negara Croatia merayakan 150 tahun Tesla. Nikola Tesla memang lahir di negara itu, di desa Smiljan, tahun 1856, dari keturunan bangsa Serbia. Dari kecil ia sering mendapatkan ilusi visual, sehingga ia sering tidak memerlukan kertas atau apa pun untuk merancang sesuatu. Semuanya dilakukan dalam pikiran saja. Ia mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Universitas Praha. Konon di kota inilah ia memperoleh ide tentang motor induksi arus bolak-balik (AC). Namun di sini juga, ia mempelajari 12 bahasa. Yang terakhir ini nggak terlalu susah sih untuk orang Eropa ;).

Ia juga mendiskusikan Chaucer, mahir memecahkan kalkulus, dan tentu juga memecahkan masalah2 kelistrikan. Tapi ajaibnya, ia juga misanthropic. Banyak sih mahasiswa elektro atau komputer yang gayanya misantrophic. Tapi buat Tesla, ini berlaku seumur hidup. Dia nggak pernahpunya kedekatan personal dengan siapa pun seumur hidup. Hidup memang nggak sempurna.

Tesla memulai bekerja di Budapest. Setahun kemudian, ia pindah ke Paris, bekerja untuk sebuah sayap perusahaan Edison. Prestasi2 Tesla dihargai, tapi tidak dalam bentuk uang :). Idenya tentang generator AC didengarkan pihak direksi, dan kemudian ia dikirim ke New York, menemui Thomas Alva Edison sendiri. Pengantar dari direksi di Paris berbunyi seperti ini: “Ada dua orang hebat yang kami tahu. Pertama adalah Anda sendiri. Dan yang kedua adalah anak muda ini.”

Lain kali aja aku cerita lebih detik tentang Edison yang betul2 menerapkan “1% ide dan 99% kerja.” Edison nggak doyan matematika, dan lebih suka melakukan ribuan percobaan, mengerahkan ribuan karyawan, untuk mendapatkan hasil yang tepat untuk produk2nya. Menurut Tesla, 90% kerja berat itu bisa dikurangi kalau Edison sedikit saja menerapkan sains dan kalkulasi. Edison sendiri menganggap Tesla penting. Dia punya masalah. Dia sudah berhasil menciptakan lampu listrik dan phonograph serta mengadaptasi telepon Bell. Tetapi dia belum bisa mendistribusikan listrik. Dia masih pakai generator DC. Jarak jangkaunya pendek sekali. Setiap kompleks atau bahkan setiap gedung akan harus punya pembangkit sendiri. Betul2 tidak aplikatif. Edison mendapat nasihat dari mantan atasan Tesla untuk memanfaatkan Tesla yang naif, tanpa benar2 harus memberi imbalan.

Tesla ditugasi memecahkan masalah sinkronisasi generator, dan seperti biasa ia berhasil. Tapi tanpa imbalan seperti yang dijanjikan. “American humor,” begitu ungkap Edison. Tesla berpisah dengan Edison. Dimulailah yang kemudian disebut sebagai “Battle of Currents.”

Kisah selanjutnya bukan di buku sejarah, tapi di buku fisika dan elektro. Tidak ada generator DC yang betul2 diaplikasikan secara massal. Yang terus ada dan dibangun adalah generator AC ciptaan Tesla. Masalah2 distribusi terpecahkan dengan benda2 yang hanya berfungsi dengan arus AC, seperti trafo. Untuk info lebih lanjut, hubungi mahasiswa elektro terdekat :). Tapi jangan tanya ke Edison sendiri. Sebagai mantan inventor, ia hanya tinggal sebagai penjaga status quo, dan hanya menghabis2kan uang untuk kampanye menentang penggunaan arus AC. Khas Amerika (sampai sekarang), media dipenuhi oleh berita2 bias tentang keunggulan dan bahaya arus AC. Tapi ekonomi kapitalis yang juga khas Amerika akhirnya menunjukkan siapa yang unggul. Tahun 1896, PLTA dibangun di Air Terjun Niagara, tentu menggunakan mesin Tesla. Kemudian kemenangan Tesla atas Edison tak dapat dibendung lagi.

Apakah Tesla bahagia? Seperti Sisyphus, kita akan mengasumsikan Tesla bahagia :). Tapi tentu ia masih naif sampai tua. Dan tidak pernah benar2 menikmati paten yang seharusnya dinikmatinya. Seandainya ia pintar mengatur haknya, ia bisa jadi sempat jadi orang terkaya di dunia, mengambil paten dari setiap watt listrik AC yang mengalir di semua rumah dan gedung di seluruh dunia. Tapi tidak. Ia hanya mengambil uang sedikit. Lalu menghabiskannya untuk eksperimen demi eksperimen lagi. Dan ide2nya mengatasi zamannya: hidup di planet lain, perjalanan ke Mars, komunikasi global, perangkat2 militer yang aneh2.

Edison terus dipromosikan media sebagai ilmuwan terkenal. Ia kemudian menciptakan proyektor film, dan membuat film yang pertama. Sempat terjebak dalam dunia gaib ;), ia tetap dikenang hingga kini sebagai ilmuwan empirik Amerika yang terbesar. Tesla, kalaupun ada yang ingat nama ini, malah sering dikaitkan dengan pseudoscience, karena sikap misteriusnya (masih misantrophic), padahal hal2 seperti itu justru tidak disukainya waktu hidup. Tapi hidup memang tidak sempurna, pun bagi yang telah mencapai prestasi puncak.

Dan untuk mengenang keindahan hidup yang tidak sempurna ini, kita ikut memperingati 150 tahun Tesla.

Tambahan dari Wikipedia:
Tesla diangkat menjadi fellow IEEE dan mendapatkan medali tertinggi: Medali Edison (ironik kan?). Tahun 1975, IEEE mulai menganugerahkan penghargaan yang disebut Tesla Award bagi inovasi terpenting di bidang power engineering. SI juga mengambil nama tesla (T) sebagai satuan kuat medan magnet (kg·s–2·A–1).

Track 9

Science&Vie bulan ini bertajuk utama «De la vie sur Mars». Beberapa detik, aku sempat kram otak ;), dan cuman sempat berpikir: jauh2 ke Mars. Di bumi aja rasanya udah nggak ada kehidupan.

Mood kayak gini emang enaknya menjauh dari makhluk hidup. Ntah kenapa buku C++ punya Alexandrescu jadi enak dibaca lagi. Dan pemakaman Siegfried (terutama Track 9 dari excerpt Gotterdammerung) jadi musik yang fantastik luar biasa.

Morn1ngdew

Abis memesan secangkir kopi susu di kafe Potluck, mata mulai lincah bermain ke koleksi buku dan majalah. Sebuah majalah baru, masih diplastik, bergambarkan wajah yang nggak terlalu kukenal ) , tapi dengan nama yang aku kenal betul. Oh, hai. Tapi majalahnya harus dibeli dulu baru boleh dibaca2. OK, jadilah majalah ajaib itu menemani kopi susuku siang ini.

Si empunya wajah di kover itu ternyata baru meng-update tampilan websitenya juga. Inilah dia: Morn1ngdew, si embun pagi. Masih lebih muda dari aku sedikit, tapi kadang aku jadikan konsultan untuk mencoba memahami manusia, kalau aku sedang bener2 nggak ngerti manusia. Nggak sering. Kadang doi lebih banyak marahnya daripada ngasih nasehat ) .

Eh, tapi aku dari tadi lupa nyebut nama majalahnya. Nah sebelum lupa lagi, ini dia namanya. Eh, mana tadi majalahnya?

Web2FTP

Buat yang sedang di jalan, di balik firewall perusahaan yang ketat, atau di tempat lain yang tidak memiliki akses program FTP, masih ada Web2FTP. Site ini memungkinkan kita mengelola file2 pada site kita, termasuk (terutama) upload file. Khusus untuk upload file, kita bahkan bisa melakukan upload dalam bentuk zip untuk diekstraksikan oleh site ini ke server kita.

Web2FTP
Yang perlu diperhatikan barangkali adalah bahwa tidak selalu bijaksana untuk meninggalkan password server kita di server milik pihak ketiga, biarpun sekilas tampak terpercaya. Gunakan seperlunya dengan menimbang segala resiko ) .

Tutugan

Satu lagi kunjungan ke Tutugan. Kampung di sekitar Ciwidey ini merupakan tempat relokasi kegiatan Pesantren Al Quran dan Teknologi Duriyat Mulia, setelah sempat kita membuat basis di Gambung, Leuwiliang, dan Papakmanggu. Secara fisik terlindungi (d/h terpencil). Sinyal selulerpun sulit menembus tempat ini. Kenapa di tempat kayak gini bikin Pesantren dengan nama Teknologi segala? Soalnya untuk membentuk insan rahmatan lil alamin, tidak bisa Pesantren cuman memberikan nilai-nilai Qurani tanpa memberikan pegangan praktis tentang teknologi budidaya pangan, pertanian, peternakan, kerajinan, dll. Ini bukan desa yang sudah berkembang :).

Tapi, diskusi bisa dilakukan di lain waktu. Yang aku lakukan cuma menyejukkan hati. Dan melarikan diri, sebenarnya. Tapi ini pun bukan untuk didiskusikan :).

Damai rasanya …

Actroid

Pengunjung Pameran Robot Internasional di Tokyo bulan lalu dibuat kagum oleh Actroid. Robot humanoid (dimiripkan manusia, sebagai kontras terhadap robot industri) ini tampil menyolok di antara peserta lainnya: 152 perusahaan dan 40 organisasi dalam 800 stand. Apa sih yang bikin kagum? Bukan hal2 yang berbau entertainment, karena ini pameran profesional; tetapi (1) kebaruan dan (2) fungsionalitas. Actroid, dari Kokoro, dirancang seperti seorang resepsionis hidup. Dia mampu mensintesa suara manusia secara realistik, dan memahami berbagai variasi suara manusia. Dengan demikian ia mampu bercakap dengan manusia. Komunikasi dilakukan dalam 4 bahasa: Cina, Jepang, Inggris, Korea. Dia bisa diajak berbincang tentang berbagai tema. Ia mampu menggerakkan tubuh seperlunya, sesuai konteks perbincangan, termasuk sedikit berekspresi dan menggerakkan bibir. Kemampuan body language ini membuat ia tak dapat dibedakan dengan manusia biasa dalam jarak 20-30m.

Actroid belum punya kemampuan berjalan :). Jadi, untuk sementara ia tidak bisa dikaryakan sebagai guide atau pramugari, atau profesi lain yang memerlukan gerakan. Tapi kalau perlu kuli sih, banyak jenis robot lainnya, yang nggak perlu bisa diajak bicara dalam 4 bahasa.

Coventry in Memory

Sebagian besar dari kita, aku yakin, belum pernah dengar nama kota ini: Coventry. Kecuali minoritas yang pernah doyan baca Sapta Siaga. Atau baca sejarah Perang Dunia II bagian Eropa. Lima tahun lalu, aku menjejak Coventry. Masih terbayang jelas detik-detik airport coach itu melaju masuk ke Coventry. Yang pertama dikenali tentulah puncak katedral St Michael, yang sudah aku baca sejarahnya beberapa hari sebelum terbang ke sana. Aku nggak sempat cari tahu kenapa mereka memilih St Michael. Tapi malaikat yang ditugasi mengatur hukum-hukum alam itu memang pas untuk Coventry dengan nuansa science & engineering yang mnewarnai kota. Juga logo kota, yang tadinya gajah, tapi terus ditambahi burung phoenix.

Phoenix, lambang pribadi yang mensikapi kehancuran sebagai kesempatan besar untuk membentuk pribadi baru yang jauh lebih baik dan lebih segar, cukup sering juga aku bahas, di weblog ini dan di tempat lain. Skip aja lah kali ini. Artefax lain Coventry adalah Godiva. Ini seorang putri yang di masa lalu memprotes penindasan terhadap rakyat (dalam bentuk aturan finansial yang terus menerus diperberat) dengan menelanjangi diri dan berkeliling kota dengan naik kuda. Tidak ada yang menistakan diri dengan mengintip sang putri, kecuali seorang Tom.

Tapi Coventry bukan sekumpulan artefax. Kota ini tenang, menyembunyikan dinamika di balik dinding-dinding sunyinya. Menyembunyikan inovasi masa depan di balik kenangan romantiknya akan masa lalu. Dan menyimpan kehangatan hati di balik udaranya yang lebih sering terasa dingin menggigit.

Itu Coventry, lima tahun yang lalu. Tepat lima tahun. Wow, apa yang udah terjadi dalam lima tahun? Pengaruh apa dari Coventry yang aku bawa lima tahun terakhir? Inspirasi dari si burung phoenix, iya, terutama. Juga …

Evolusi Kucing

Masih belum punya waktu juga buat nulis. Jadi sementara copy’n’paste dari KCM aja.

Di bawah pimpinan Warren Johnson dari National Cancer Institute di Frederick, Maryland, para peneliti berhasil melacak jalur kekerabatan kucing. Kucing rumahan kemungkinan besar memiliki nenek moyang yang hidup di Asia Tenggara sekitar 11 juta tahun lalu. Kesimpulan ini ditarik berdasarkan analisis terhadap DNA tubuh kucing liar dan rumahan.

Sejarah asal usul kucing belum begitu banyak diketahui sebelumnya sebab terlalu sedikitnya fosil yang menunjukkan hubungan satu sama lain. Oleh karena itu, tim peneliti internasional menggunakan sampling DNA dari kucing yang masih hidup. Mereka mengamati DNA dari mitokondria dan DNA dari kromosom X dan Y yang membawa informasi genetik 37 apesies kucing.

Dari hubungan genetik di antara kucing-kucing tersebut terlihat bahwa nenek moyang kucing bermigrasi ke seluruh bagian dunia. Masing-masing mengembangkan keturunannya di semua benua kecuali Antartika.

Setelah evolusi selama bertahun-tahun, muncul delapan garis keturunan, di antaranya singa, ocelot, dan kucing domestik. Moggy adalah jenis kucing rumahan yang paling dekat kekerabatannya dengan kucing liar di Afrika, Eropa, dan kucing gurun di China.

Sejumlah kecil dari keturunannya menyebar ke penjuru dunia melalui jalur darat yang sempat menghubungkan benua-benua. Hal tersebut terlihat dari dekatnya kekerabatan jenis kucing yang mengalami domestifikasi dengan kucing liar dari Afrika, Eropa, dan China.

Hubungan genetik menunjukkan adanya sifat keturunan tertentu yang menyebar ke seluruh penjuru dunia sehingga melahirkan jenis karnivora terkuat. Garis keturunan yang disebut Panthera itu melahirkan singa, jaguar, leopard, dan harimau.

Kemudian disusul spesies-spesies Asia, misalnya kucing teluk, kucing emas Asia, kucing pualam dan tiga spesies kucing Afrika, terdiri atas caracal, kucing emas Afrika, dan serval. Kucing juga berkembang membentuk garis keturunan yang melahirkan ocelot. Semakin lama muncullah cabang keturunan lainnya yang melahirkan jenis lynx, puma, kucing leopard, dam kucing rumahan.

Para ilmuwan yakin bahwa nenek moyang kucing modern bermigrasi dari Asia ke Afrika sekitar enam hingga delapan juta tahun yang lalu sehingga melahirkan garis keturunan caracal. Kucing kemudian melintasi selat Bering yang saat itu masih berupa daratan yang menghubungkan Asia dengan Amerika Utara sebelum memasuki Amerika Selatan melalui Panama. Temuan-temuan tersebut dilaporkan dalam jurnal Science.

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorenUp ↑