Page 157 of 210

Stravinsky Orange

Matahari bersinar malas, sekedar mengusir kabut tipis. Yeah, selamat datang musim terakhir. Lagi nggak bisa terlalu riang :p menyambut waktu yang bergeser. Argh, nafas aja masih syusyah. Kayaknya bukan aku aja yang kena flu perubahan musim. Minum ini banyak-banyak, kata si mbak penjaga dining room, sambil ngasih box satu liter orange juice. Kali keliatan muka aku lebih mendung dari cuaca di luar. Gimana caranya biar punya mood kerja. Wagner malah bikin ngantuk. Juga Debussy, Schoenberg, Beethoven. Coba Stravinsky. Petrushka kayaknya memang pas buat mood kayak gini. Cuman moodnya jadi pingin ngabur ke dunia-dunia paralel.

5829969

Pusing, flu ini masih menganggu aja. Dan stuck. Segalanya macet. Dan sebenernya gara-gara aku juga sih, tidak bisa memanfaatkan sumberdaya secara optimal.
Tau-tau si Koen zaman SMA (namanya Nukov, btw) masuk ke ruang perdebatan. Dengan gayanya yang sok acuh dan belagak tidak terlibat, dia memberi nasehat: Orang besar bukan orang yang tidak pernah jatuh dan tidak pernah salah. Tapi setiap kali mereka jatuh, mereka mampu bangkit lagi. Setiap mereka membuat kesalahan, mereka mau memperbaiki dan mengatasi.
Well, yeah, aku mau ambil wudlu aja, shalat dulu, terus melupakan semua kesalahan langkah, terus mengatasi semua persoalan tanpa harus terpaku sama kesalahan yang terjadi dan waktu yang terbuang. Thanks, Nukov.

Tikus Schrödinger

Nggak mau kalah sama kucing Schrödinger, seorang ilmuwan cerita tentang tikus Schrödinger :).

Ceritanya sama sih, cuman jadi lucu aja bacanya. Menurut Newton, katanya, ada tikus yang enak dan ada yang nggak enak. Tapi menurut teori kuantum, setiap tikus berada dalam superposisi yang mengandung karakteristik enak dan nggak enak. Kalau seekor kucing menerkam dan memakannya, baru karakteristik tikus itu jatuh pada salah satu keadaan enak atau tidak. Tapi tidak betul juga. Sebenernya justru kucing itu berada dalam superposisi juga. Tergantung rasa tikus, si kucing akan menggeram senang atau marah. Tapi sebenarnya dia dalam superposisi antara menggeram senang dan marah. Untuk menjatuhkan posisi kucing pada satu state, kita harus mengamati kucing. Begitu kita pegang kucing itu, kondisi kucing jatuh pada satu state yang teramati. Kalau kucing itu mendengkur manja, pada saat yang sama si tikus jatuh pada state enak. Kalau si kucing mencakar, berarti dia jatuh pada state marah, berarti tikus jatuh pada state nggak enak. Tapi nggak betul juga. Kita juga sebenernya masuk dalam superposisi. Kalau orang lain mengamati kita cari perban, berarti state kita, kucing, dan tikus jatuh pada saat yang bersamaan. Sebelum diamati, tikus dan kucing tidak memiliki karakteristik. Mereka ada dalam superposisi. Cerita yang sama dengan kucing Schrödinger sebenernya. Cuman di sini yang mati tikusnya.

Kita ketawa, tapi eksperimen penembakan elektron pada celah ganda menunjukkan bahwa semesta memang bersifat seperti itu. Waktu tidak kita amati, sebuah elektron boleh berada di a, di b, di c, di mana saja, sehingga rentetan tembakan elektron tunggal bisa membentuk pola interaksi (elektron A pada probabilitas posisi 1 berinteraksi dengan elektron A pada probabilitas posisi 2, dan seterusnya). Nggak mungkin, kata kita.

Yeah, sama nggak mungkinnya sama kenyataan bahwa setiap materi terdiri dari atom yang terdiri dari elektron mengelilingi inti atom, sebenernya. Atau bahkan sama nggak mungkinnya dengan kenyataan bahwa dua massa diam bisa tarik-menarik, tanpa tali. Ajaib.

Taliban dan Pol Pot

Setiap hari ada demostrasi pro Taliban di Pakistan. Kayaknya itu para karyawan yang menghindari kerja, tapi nggak punya blog untuk pura-pura kerja. Pakai bikin boneka terus dibakar sendiri. Konyol juga.

Kita masih suka romantisme ternyata. Taliban jadi simbol perjuangan budaya secara multidimensional. Tapi dalam praktek, pernah nggak para demonstran itu nyoba hidup di bawah pemerintahan asas tunggal kayak Taliban.

Mereka mirip kelompok Sartre yang hidup bahagia di Perancis sambil mengagungkan komunisme bahkan Stalinisme, tapi nggak pernah mau pindah ke Russia. Masuk partai komunis pun nggak.

Kita bilang kelompok gini kayak macan ompong. Tapi mereka sebenernya berbahaya. Romantisasi komunisme Perancis melahirkan tokoh macam Pol Pot.

5809127

Maunya udah nggak nulis apa pun soal WTC, tapi gara-gara Megawatt tampil di SkyNews, jadi deh kena wawancara si Anh. Nguyen Anh cukup berbahaya. Suka asal bunyi dan suka mabuk sama Anisi. Tapi sebenernya dia cerdas dan berpengetahuan luas bener (compared to many engineers).

Tembakan dia yang pertama adalah tentang sikap orang Indonesia. Aku bilang bahwa aku nggak bisa mewakili jutaan pendapat di Indonesia. Dia jadi nanya pendapat aku. Tentu, aku nggak setuju negara mana pun mendukung Bush menyerang negara lain sebelum mengumpulkan bukti tentang pelaku teror. Capek-capek nyerbu Afghanistan, tau-tau pelakunya di Tel Aviv kan nggak lucu. Anh jadi nanya soal WTC.

Semua orang shock, Anh, kata aku. Aku sampai nggak bisa bobo.

Are you happy, tanya dia.

Nggak ada seorang pun yang happy dengan pembunuhan rakyat sipil di luar kawasan perang.

Tapi kan Amerika juga membunuh rakyat sipil hampir di semua negara di dunia, cecar dia.

Yeah, kita tahu ulah bom Napalm dan agent Orange Amerika di Vietnam. Desa-desa mungil dengan penduduk yang manis-manis itu musnah sekejab jadi tanah dan daging manusia panggang.

Bukan berarti kita atau siapa pun boleh melakukan kejahatan yang sama pada pekerja di menara WTC, kata aku akhirnya.

Kalau Pentagon?

Barangkali kalau sasarannya cuma Pentagon atau bahkan Capitol, aku ikutan senang aja, asal jangan pakai pesawat terbang sipil berpenumpang.

Mas Nadir dan Mas Dhani

Mas Nadirsyah nulis gini di site Mas Dhani: Saya tuh masih suka nggak percaya kalau mas Dhani dan mas Koen itu dua orang yang berbeda:-) Abis kedua-duanya unik dan menarik sih. Saya baru percaya setelah lihat foto mas Dhani di HP ini. Atau jangan-jangan itu foto mas Koen saat masih SMA?

Yeah, site ini pakai Freefind (instead of Atomz) atas ide Mas Dhani, dan kayaknya Mas Dhani juga ambil script guestbook dari site ini. Weblog pakai blogger. Apa lagi yah. Ikutan curiga juga ah.

5786180

Baca cerita tentang Dahlan Iskan, buat inspirasi.

Sebenernya aku udah jadi pimred sebuah majalah nasional Kilat mulai tahun … hmmm … 1977 kali yah. Tirasnya cuman tiga lembar tapi. Dan masih harus menghadapi persaingan juga dari … tiga pesaing yang masing-masing punya tiga customer juga. Kalau jumlah saudara aku lebih banyak, sebenernya tiras bisa ditambah.

Di SMA, minat terpendam jadi redaksi media bebas baru dijalankan lagi (di SMP medianya di bawah asuhan guru –nggak asik). Jadi eksekutor mading SMA-3 (Malang), dan majalah Gema. Redaksinya juga dapet hasil nunjuk temen-temen (bakat yang diteruskan ke Isnet sampai tahun ini). Pimred-nya Handy Trisakti, sering kita korbankan menghadap oom kepala sekolah atas hasil kerja kita yang tidak berkenan di hati si oom itu. Waktu mading SMA-3 menang lomba mading se Malang, baru ada perhatian. Tapi udah waktunya pensiun (dini).

Ke kampus, abis sibuk urusan partai, majalah kembali diincar. Berhasil menggaet Quad. Cuman perlu waktu lama buat ngambil dari redaktur lama. Dan waktu berhasil diambil, aku nggak bisa nunjuk orang jadi pimred. Jadi deh pimred, padahal udah waktunya ngabur buat KKN dan skripsi. Kerja remote, dapet kumpulan artikel. Dan diwariskan ke pengurus baru. Abis itu aku baru sadar bahwa aku nggak cakap jadi pimred.

Jadi penulis lepas aja, di Jawa Pos dan Mikrodata.

Tapi abis mulai kerja, waktu buat nulis juga hilang. Jadi penulis catatan digital aja deh. Di disket-disket, trus di harddisk, trus di Internet. Milis-milis bikin bosan ternyata. Sekarang nulis-nulis di ruang pribadi aja deh.

Abis gagal jadi redaksi, trus malas pula jadi penulis. Hmmmm …

5759316

Dari siapa lagi kalau bukan dari Kukuh: Tujuh orang Indonesia yang bekerja di WTC selamat semua. Kenapa ? Karena kejadiannya pukul 8:45 dan kita juga tahu bahwa kebiasaan orang indonesia yang selalu terlambat masuk kantor. Jadi pepatah ?biar terlambat asal selamat? ada benernya juga.

5758565

Orang-orang zionist turut berduka sambil menyebut banyaknya orang Israel
yang mati di menara WTC. Tapi nama mereka kemudian tidak muncul di daftar
korban. Mereka hari itu seolah sengaja tidak hadir. Katanya mereka sedang
menyiapkan perayaan yang diorganisasikan oleh kaum zionist. Tapi diplomat
Yordania mengatakan bahwa mereka memperoleh saran untuk tidak ke WTC
dari Shabak, perangkat keamanan Israel. Instink yang hebat. Di lain pihak,
Shabak melarang Ariel Sharon (the prime evil) untuk datang ke perayaan
di sekitar kawasan timur AS hari itu dengan alasan keamanan.

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorénUp ↑