Page 156 of 210

5978831

Abis itu dibahas soal ayat qawliyyah (kauliah aja deh, lebih Indonesia). Apa ayat itu rumusan dari Allâh atau rumusan manusia? Al-Quran merupakan diskursus ilahiyah yang dipetakan ke diskursus manusia. Mekanisme pemetaan itu sendiri, bisa melalui skenario yang sepenuhnya merupakan wewenang ilahiyah. Bisa aja Quran diturunkan langsung dalam bentuk kata-kata yang dipahami manusia, atau dalam bentuk ide pasti yang langsung dibahasamanusiakan oleh Rasulullâh. Keduanya tidak mengurangi validitas Quran.

Seperti juga bisa jadi bumi langsung tercipta seperti ini (sambil nyengir ke Bertrand Russel), bisa juga melalui proses evolusi semesta. Bisa jadi Adam diturunkan langsung dalam bentuk manusia dewasa yang sempurna, bisa juga lewat evolusi makhluk hidup. Segalanya berjalan sesuai skenario ilahiyah, yang barangkali menempuh jalan yang bisa berbeda-beda. Nggak ajaib-ajaib amat sebenernya :).

Barangkali aku termasuk yang merasa bahwa Al-Quran langsung diturunkan dalam kata-kata seperti ini, tapi juga aku termasuk yang merasa bahwa semesta dan manusia diciptakan dengan proses evolusi. Boleh donk nggak konsisten. Semesta tidak harus disusun dengan logika sederhana. Yang jelas salah adalah kalau aku berpendapat bahwa semua pendapat aku benar dan logis ;).

5961201

Website Waterstone’s dilarutkan ke dalam Amazon UK. Hilang deh jendela tempat ngintip buku Waterstone’s.
Aku belum pernah beli buku secara online di Waterstone’s sih. Nggak ada discount-nya sih, rugi di ongkos kirim. Biasanya abis liat-liat buku online, diprint buku yang dicari, trus pergi ke Waterstone’s beneran buat beli bukunya. Lagian Waterstone’s kan tempat wisata yang asik :). Mungkin tipe pengunjung kayak aku yang bikin website itu ditutup dan dipindahkan.

5948778

Seorang sahabat mengirim mail curhat. Dia abis mengomentari sebuah hadis
qudsi tentang keadaan neraka, dengan tulisan tentang blackhole dari
sudut pandang Steven Hawking. Tapi kemudian banyak yang kirim komentar
balik, termasuk beberapa protes. Jadi dia nanya: salahkah membandingkan
pendapat dari wacana agama dengan pendapat orang kafir ?

Berpendapat itu nggak pernah salah sih. Yang salah adalah kalau semua orang
menyetujui pendapat kita. Pasti ada mekanisme pembentukan diskursus
yang nggak jalan :).

Orang kayak Hawking atau siapa pun juga nggak boleh semena-mena dibilang kafir.
Atheist, memang, dia akui. Tapi seperti kita juga Islamnya belum
pernah bisa kaffah 100%, mereka juga kafirnya belum bisa kaffah 100%. Jelas
ada batas antara Islam dan non-Islam, tetapi batasan itu selalu untuk memperbaiki
diri sendiri, buat untuk menuding orang lain.

Jadi mencerap pendapat dan hikmah dari mereka bukan saja boleh, tapi
dianjurkan. Kalau nggak, Rasulullâh s.a.w. nggak akan bersabda “tuntutlah ilmu
walaupun ke negeri Syin”, dan Ali r.a. nggak akan bersabda “hikmah adalah
milik umat Islam, maka ambillah ia dari mana saja ia berada”.

Hikmah dari seluruh semesta bukan saja melengkapi ilmu yang kita peroleh
dari Quran, tetapi juga membentuk pengertian yang utuh akan isi dari
Quran sendiri. Bagaimanapun diskursus manusia itu dinamis dan dibentuk dari
lingkungan juga. Tidak mungkin ayat-ayat kauliyah dimengerti tanpa
pegangan ayat-ayat kauniyah terlebih dahulu. Memang nggak banyak yang
setuju dengan pendapat ini sih, seperti juga nggak banyak ikan yang sadar
bahwa mereka hidup di air.

5933116

“Sesungguhnya kematian itu pasti terjadi. Tetapi kehinaan itu tidak harus terjadi. Dan hanya bagi Allâh lah kemuliaan itu, juga bagi utusan-Nya dan bagi orang-orang yang beriman.” — surat dari Mulla Muhammad Umar dari Afghanistan untuk pemerintah Amerika.

5915434

Nulis soal perbandingan UMTS (3G) dan MBS (4G) di network©komunikasi.org, dan tumben memancing reaksi Afianto. Jarang tuh makhluk visioner satu itu ikutan berdiskusi. Dan jadilah diskusi multi arah di mail list itu. Jarang lho ada diskusi beneran di mail list itu. Biasanya sekedar tanya jawab aja.
Ntar nulis yang rada kontroversial lagi ah …

5909763

Kalau udah nggak nyambung, ntar ke teori holografi semesta dari David Bohm aja. Biar rada-rada berbau metafisik. Kan biasanya kita suka yang rada-rada spekulatif dan bombastis gini.

5900825

Teori string mengasumsikan adanya kuantum dimensi. Tapi string bukan satu-satunya.
Teori gravitasi kuantum loop juga menggambarkan ruang dan waktu secara diskrit.
Ukuran setuap kuantum ruang-waktu adalah sebesar skala Planck, yaitu 10-35 m
dan 10-43 detik. Tapi, seperti juga relativitas Einstein mengubah matematika,
kali ini pun matematika harus diubah lagi. Geometri ruang dinyatakan dalam bentuk loop
kuantum gravitasi. Loop-loop berinteraksi membentuk spin network. Spin network ini tidak
berada di dalam ruang. Struktur network ini, yaitu hubungan antar loop, yang membentuk gejala
yang kemudian dikenal sebagai ruang dan waktu.

Partikel-partikel seperti gravitasi dan foton menggeser relasi network, mengubah susunan
ruang-waktu, dan membentuk gejala fisika dalam skala yang lebih besar.

Ada beberapa deskripsi tentang spin network. Salah satunya ada di
http://www.nbi.dk/~konstant/homepage/lqg2.

Masih harus kita kaji lagi, mana yang lebih bikin pusing: teori ini apa teori string. Duh, untung
aja nggak jadi fisikawan beneran yach.

5885856

Sebagai ilmuwan, Mikolaj Kopernik* banyak menyerap ilmu-ilmu secara obyektif dari para ilmuwan lain, di mana pun mereka berada. Di dunia bebas, ini memang soal wajar. Tapi tidak di Eropa masa itu, masa waktu kaum yang takut dan curiga memerintah Eropa. Kopernik juga bukan orang tanpa perhitungan. Maka catatan-catatan penelitiannya disimpan saja, dan hanya disampaikan secara terbatas ke beberapa ilmuwan lain.

Sayangnya salah satunya Galileo. Galileo tinggal di pusat pemerintahan Eropa. Gairah ilmu baru menggerakkan Galileo untuk menyampaikan nilai-nilai yang berbeda kepada masyarakat. Kita tahu akhir kisah Galileo. Tapi kita lupa kenapa dia dihukum. Bukan karena pemerintah masa itu anti ilmu pengetahuan, tapi karena paham yang disampaikan Galileo mirip dengan yang dibawa musuh-musuh negara.

Mirip dengan orang-orang Turki Utsmani yang menggambarkan bumi sebagai bulatan yang mengelilingi matahari.
*ilmuwan Polandia yang lebih kita kenal nama latinnya: Nicolaus Copernicus

5877167

Sepanjang abad 19, para kimiawan menunjukkan bahwa senyawa-senyawa memiliki komposisi unsur yang sama. Namun tidak ada yang berpikir serius soal adanya atom, atau partikel elementer dalam materi. Di akhir abad 19, baru konsep partikel elementer dikenal. Tidak lama, konsep energi elementer juga dikenal. Masuklah kita ke abad kuantum materi-energi. Tapi fisika bukan cuma terdiri atas materi-energi. Fisika juga mengenal dimensi ruang-waktu, yang terbentuk bersamaan dengan (dan sebagai konsekuensi dari ?) materi-energi. Dalam kosmologi qurani, ini dikenal dengan pembentukan samawat (dimensi ruang-waktu) dan ardh (materi-energi).
Baru di pertengahan akhir abad 20, mulai ada pemikiran bahwa fisika kita tidak berimbang. Kita lupa mengkuantisasi dimensi ruang-waktu. Dan akibatnya banyak yang tak terjelaskan dalam gap antara relativitas dan mekanika kuantum.
Teori string antara lain membahas kuantisasi dimensi juga. Tapi ada banyak mekanisme-mekanisme yang diusulkan dalam berbagai varian string. Juga ada teori-teori yang menyaingi teori string dalam usaha menjelaskan fisika yang asali. Jadi memang kuantisasi dimensi belum mencapai kesepakatan. Baru disepakati bahwa dimensi itu memang diskrit, sama seperti energi, sama seperti partikel.

5866468

Denger adzan di SkyNews, live dari New York, rasanya hati bergetar kencang. Apalagi trus liat ustadz Syamsi Ali. Rasanya kayak jadi sinar matahari yang menghangatkan udara yang mulai beku lagi. Eh, ternyata masih bisa terharu yah kita …

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorenUp ↑