Page 130 of 210

77549559

“50th Anniversary Issue” — akhirnya. Udah dari akhir tahun
lalu, Communications Society
bikin penasaran dengan janjinya menerbitkan 10 artikel yang
mengubah dunia telekomunikasi. Tapi hari ini, si issue ajaib
itu sampai juga di meja.

Ini nih artikel yang katanya pilihan itu:

  • The Viterbi Algorithm Applied to Digital Data Transmission
  • Spread Spectrum Communications: Myths and Realities
  • An Overview of Public Key Cryptography
  • New Directions in Communications
  • On Resource Sharing in a Distributed Communication Environment
  • Mobile IP
  • SONET: Now It’s the Standard Optical Network
  • An Analysis of TCP Processing Overhead
  • Adaptation and Mobility in Wireless Information Systems
  • RSVP: A New Resource ReSerVation Protocol

Klasik juga. Dua kali Viterbi dibawa-bawa, jadi ingat wajah nyentrik
Prof Rashvand yang lincah cerita tentang algoritma Viterbi. Nice, nice,
bisa jadi bacaan yang menarik buat weekend.

Wigner dan π

Eugene Paul Wigner Quotes - 15 Science Quotes - Dictionary of Science  Quotations and Scientist Quotes

Matematikawan Eugene Wigner berkisah tentang dua sahabat yang bertemu
sekian lama setelah lulus sekolah. Salah satu jadi ahli statistik.

“Trus apa yang kamu kerjakan saat ini?” tanya temannya.

“Menganalisis data kependudukan,” jawab temannya.

Lalu ia menunjukkan hasil analisisnya. Khas lah, pakai distribusi Gauss
segala. Si temannya penasaran, pingin tahu itu serius atau candaan. Jadi
dia mencoba bertanya.

“Satu-satu donk. Pertama, itu tanda apaan?” katanya sambil menunjuk lambang π.

“Itu pi,” kata si statistikawan.

“Apa itu pi?,” tanya kawannya.

“Pi itu … pi itu perbandingan keliling lingkaran terhadap garis tengahnya.”

“Kamu memang keterlaluan becandanya. Mana mungkin pola kependudukan ada
hubungannya dengan keliling lingkaran,” kata temannya.

Konspirasi e, i, ?

Di SD kita diajari tentang bilangan irasional, yaitu yang kalau didesimalkan membentuk deretan angka di belakang koma dengan panjang tak terhingga. Tapi setidaknya bilangan macam ini bisa ditulis singkat, misalnya 2½. Terus ada juga bilangan transendental, yang lebih irasional lagi ;), soalnya nggak bisa ditulis sederhana dengan bilangan rasional. Contoh yang khas adalah ? dan e. Naik ke SMP, kita dikenalkan dengan bilangan imajiner, yaitu i yang didefinisikan sebagai (-1)½.

Seorang matematikawan mencemooh seorang filsuf, yang konon bermain-main dengan wacana yang diciptakan memang untuk dipermainkan. Si filsuf membalas bahwa matematikawan juga hanya ahli mempermainkan seperangkat simbol yang memang diciptakan khusus untuk itu. Nggak ada yang ada di luar konteks, gitu katanya.

Tapi waktu kita beranjak ke SMA, masuklah sebuah teori konspirasi, heh. Ternyata si ?, e, dan i memiliki hubungan dalam formulasi ei? = -1. He-he :).

77281859

Terakhir, soal politik juga. Di pertemuan-pertemuan Isnet sebelumnya, soal politik ini bisa bikin aku lelap mendadak. Tapi justru di summit ini, Andi Malarangeng mengingatkan bahwa politik Isnet adalah ke arah policy yang menuju misi Islam, yaitu keadilan dan kesejahteraan bagi setiap unsur semesta, segala bangsa, segala agama; jadi bukan politik kepentingan ala partai-partai yang mengaku Islam. Lumayan membuka mata. Politik kecil-kecilan soal itulah yang dulu menggeser ICMI jauh dari misi asalnya. Soal politik dilanjutkan oleh Laode Kamaluddin, meneruskan dengan … eh aku ngantuk beneran.

77281856

Yang paling menarik dari summit adalah paparan tentang kerja lapangan oknum-oknum Isnet. Dimulai dari Mas M Bachroni yang memaparkan Klinik Isnet, yang disponsori oleh KZIS, berlokasi di Yogyakarta. Trus Pesantren Duriyat Mulia (Mas Pudjo Rahardjo), yang membuat pilot project pemberdayaan masyarakat kurang mampu di kawasan Ciwidey dan Pangalengan. Ada juga Ito Ida Sitompul yang membangkitkan swadaya komunitas lokal dengan Pondok Baca di Arcamanik, yang menjangkau segala lapisan masyarakat. Terakhir, Mas Imam Prasodjo memaparkan aktivitasnya di Yayasan Nurani Dunia yang melakukan recovery pada masyarakat korban konflik di Maluku dan Malut.

77281855

Isnet summit (kemaren) diawali perbincangan dengan Abu Syauqi, founder Rumah Zakat Indonesia (d/h DSUQ), sambil disetirin beliau ke Wisma Mandiri, tempat summit benerannya. Beliau orangnya pragmatik, dalam arti melihat realitas dan bersikap empatik sambil tetap idealistik. Jadi kita berbincang tentang program pengembangan masyarakat di Bandung Selatan, organisasi dan konsolidasi ZIS, sampai soal-soal Islib, dan tentu soal Isnet sendiri. Dari hasil bincang-bincang, kelihatannya beliau jadi pingin tahu banyak tentang Isnet yang sok misterius itu.
Di Isnet summit, memang Abu Syauqi jadi pemrasaran pertama. Tapi akhirnya beliau bertahan di sana sampai acara berakhir. Lebih lama bertahan daripada aku yang udah melarikan diri kena gejala flu.

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorénUp ↑