Page 123 of 210

Negeri Tukang Contek

Satu lagi wajah Indonesia di mata dunia: negeri tukang contek. Dengan recehan sekedarnya saja, seorang idiot lulusan SMA (yang barangkali di SMA juga hobby nyontek) bisa masuk ke universitas eks institut keguruan di Jakarta, dan kalau lulus bakal jadi ahli hukum. Memang konyol, tapi sayangnya wajah bangsa aneh ini memang semacam itu.

Emang aku nggak pernah nyontek di kampus yah ? He-he :). Kalau mau jujur sih, aku pernah nyontek hanya untuk satu mata kuliah dan hanya satu kali. Tapi akhirnya, nilai mata kuliah itu aku gugurkan, dibuang dari transkrip. Nggak tipikal Indonesia sih, dan memang bener-bener anti sosial untuk ukuran Indonesia.

Katanya hidup memang tidak fair. Tapi orang selalu lupa mendefinisikan arti hidup ;).

80107162

Daun teh mengandung kafein sekitar dua kali biji kopi :). Tetapi satu ons kopi menghasilkan lebih banyak minuman daripada satu ons teh. Maka segelas teh hanya mengandung kafein sekitar sepertiga dari segelas kopi, kecuali kalau kopinya keras bener. Tapi ada juga teh yang keras, misalnya Twining’s (rasanya bleh, ampun), yang kadar kofeinnya bisa lebih tinggi daripada segelas kopi.

80107139

Menghabiskan waktu buat merenungi Gandhi, yang melakukan perlawanan dengan damai, yang menentang dengan menderitakan diri sendiri, dan selalu memilih apa yang paling sederhana buat dirinya.
Gandhi melakukan semuanya bukan karena ia memiliki sikap semacam sufi. Sebelum memulai perjuangan, ia adalah parlente dandy yang suka makan enak dan memilih hal yang paling nyaman dan bagus. Tapi perjuangan memerlukan pengorbanan, dan itu ia jadikan keharusan, dengan membuat pengorbanan itu terjadi atas pilihannya, bukan sebagai akibat adanya hal-hal yang tak dapat dikendalikan.

80064997

Philosophia Islamicus, tidak saja membahas dunia filsafat (sebagaimana yang didefinisikan oleh pemakai kata filsafat) dengan dunia Islam, tetapi juga mengkaji masalah-masalah falsafati dari berbagai sudut pandang Islami.

Kenapa sih filsuf muslim jarang disebut dalam wacana falsafati muslim masa kini? Aku juga jarang mengambil kajian dari para filsuf muslim. Soalnya sederhana: kalau kita menyebut nama ini itu, nggak lama ada yang menanggapi: si itu sesat, si ini murtad, si itu syiah, si ini fundamentalis gila, si itu berpaham liberal, si anu bukan muslim karena mengambil ilmu kafir, dst,dst, dan sebagai akibatnya seluruh hikmah dari mereka harus dinistakan. Beda kalau kita bawa nama filsuf non muslim, yang jelas-jelas bukan muslim. Dalam hal ini, yang akan dicela adalah paparan yang dibawakan, dan itu bisa didiskusikan lebih lanjut.

79978401

Biar badai trus menghantam, ku tak pernah kenal menyerah, itulah tekad pelajar yang mulia. Hari ini SMANTI berusia lima puluh tahun. Seharusnya aku ikut menguatkan ikrar bersama alumni lain di Malang. Tapi sohib-sohib yang aku kontak nggak pada bisa dateng. Jadi ya udah deh, kebersamaannya nggak usah diseremonialkan.

Apalah artinya angka, jika dipetakan pada waktu.

79978377

Penyederhanaan dengan label sering membuat kita merasa telah menyelesaikan masalah, padahal yang kita lakukan adalah membuat miniatur situasi.

Misalnya kita menciptakan kebersamaan dengan acara-acara bersama, lalu selesai. Pada saat acara selesai, kebersamaan bukan tumbuh, tapi selesai juga. Rasa kebersamaan kemanusiaan diorganisasikan dalam kegiatan sosial dan bahkan organisasi sosial, tapi di luar itu kita masih acuh pada manusia lain.

Waktu kita bicara soal agama, kita lebih sering berpikir tentang rumah ibadah dan organisasi, bukan sikap rendah hati memandang semesta, introspeksi diri terus-menerus, dan saling mengapresiasi kedekatan masing-masing dengan Allah.

Seni juga sering dipasung dengan dipisahkan dari hidup sehari-hari. Tapi itu cerita lain lagi.

79885045

Puisi Chairil Anwar mestinya diubah jadi gini:

Tuhan,

Dalam riuh,

Kau masih saja menatapku,

Hanya Kau yang tak mungkin berpaling.

Le Sacre du Printemps

Kalau personality lagi nggak standard, dan Wagner bisa terasa membosankan, berarti waktu untuk Stravinsky. Tapi, abis beberapa kali membahas Stravinsky, dan sempat menyebut bahwa Stravinsky itu salah satu dari top-five composer, aku baru sadar bahwa di koleksi aku itu hanya ada dua CD Stravinsky. Huh, trus selama ini aku ngebahas Stravinsky sambil ngedengerin apa? Dua CD itu bergantian?

Kenapa nama Mozart yang menempati lima slot CD malah nggak pernah (?) ditulis. Atau kalau ngebahas yang rada langka, kenapa bukan ngebahas Shostakovich, Bruckner, Bartok, Balakirev, Mussorgsky, dll yang masing-masing menempati satu slot CD.

Ceritanya harus diawali dari Wagner lagi (yang di rak sini menempati 16 slot). Waktu Wagner menancapkan racun yang terlalu kuat, Debussy jadi penawar. Tapi Debussy sendiri kurang kuat menghadapi Wagner. Jadilah Stravinsky mengawal Debussy, membentuk trio yang dipasang bergantian … dulu :).

Stravinsky sendiri … barangkali nggak pernah pas dipasang di depan khalayak yang nggak terlalu sinting. Stravinsky sendiri bilang, musik yang disusunnya hanya bisa dinikmati anak-anak dan hewan-hewan. Aku belum bisa memutuskan masuk kelompok yang mana.

Le Sacre du Printemps masih mengisi ruang.

« Older posts Newer posts »

© 2025 Kuncoro++

Theme by Anders NorenUp ↑