Category: Music

Wellington’s Victory

Wellington’s Victory — rentetan panjang dentum-dentum canon nyaris tanpa henti mengiringi orkestra Beethoven. Setelah mengganti judul simfoni ketiga dengan Eroica, menolak Napoleon yang memahkotai diri sendiri, Beethoven melangkah dengan gagah menjatuhkan pasukan Napoleon. Pasukan yang separuh ragu dan separuh penuh semangat kekanakan, dijatuhkan di depan pasukan yang sekedar menjalankan tugas dari kanjeng sultan di seberang…

Read the full article

Simfoni Kelima Mahler

Gara-gara ngobrol dengan temen baru, aku jadi dengerin lagi Simfoni Kelima dari Gustav Mahler, dari CD yang udah agak jamuran, dari jaman CD klasik orisinal masih berharga 15000 rupiah di Bandung. Konon Wagner punya dua “pengikut” di zaman post-romantik, yaitu (Richard) Strauss dan Mahler. Tapi keduanya mengambil dunia Wagner yang komplementer. Mahler banyak memainkan disonansi,…

Read the full article

The Moor’s Room

Orang Sankt Peterburg (Leningrad) punya cara yang unik buat memainkan Petrushka dari Igor Stravinsky. Temponya agak diperlambat, terus mereka main di amplitudo ;). The Moor’s Room dibikin nyaris sunyi, jadi paduan nada C dan F# yang unik itu dibikin kuat dengan latar yang sepi, biarpun nadanya sendiri juga dibikin lemah. Tapi di bagian Dance of…

Read the full article

Lucretia

Aku pikir orang Inggris pasca Herriot agak anti Wagner — khususnya setelah negaranya dibom Hitler tanpa ampun. Tapi opera Lucretia sangat sangat bergaya Wagner, biarpun musiknya beda. Kadang terbayang bahwa kita sedang mendengarkan cuplikan Rheingold, Tristan, dan Walküre. Pemainnya juga suaranya mirip Wotan, Isolde, Brunnhilde, dan Siegfried. Cuman kostumnya jas putih. Dan kayak Wagner, ceritanya…

Read the full article

Birmingham Symphony Hall

Apa yang menarik di Birmingham? Simphony-hall yang megah, jelas. Tapi yang paling menarik adalah sepasang angsa hitam yang berenang di kanal berarir hijau, dengan tiga anaknya yang masih berwarna kuning. Di atas jembatan, kita dipaksa diam menyaksikan si angsa. Dan sadar, hidup itu indah sekali. Tapi kapan aku boleh jadi angsa hitamnya lagi …

Eroica

Hampir tengah malam, di perpustakaan dengan segelas coklat hangat buat melawan dinginnya udara Westwood (coklat gratis hanya ada di perpustakaan ini –red). Aku baru dari Warwick Art Centre, nonton pagelaran dari Berlin Simphony Orchestra yang memainkan Eroica dari Beethoven. Kayaknya ini hal terbaik yang pernah aku alami di Inggris, biarpun nggak terlalu berbau Inggris. Memang…

Read the full article

Mild und Leise

Tristan & Isolde mengilhami hampir semua musisi setelah Wagner. Ceritanya sendiri aku aku pikir mengesalkan, kisah romantik yang salah asalnya dan kacau ujungnya. Nggak aplikatif buat aku kayaknya. Wagner yang konon anti asing itu mengambil cerita bukan dari bangsa Nordic, tapi dari Celtic. Kisah diawali dari kapal yang datang dari Irlandia ke Cornwall, dengan prelude…

Read the full article

Romanze fur Violine

Seharusnya panik sih, tapi ngedengerin rentetan Romanze fur Violine dan Konzert fur Violine lumayan bisa meredam tekanan. Selera memang kurang standard. Karya Beethoven yang satu ini jarang sekali peminatnya. Biasanya orang mengkoleksi simfoni Beethoven yang selalu penuh semangat, semisal Eroica (simfoni ketiga) yang tadinya dibikin buat Napoleon, tapi urung berhubung Beethoven sebal atas keserakahan Napoleon,…

Read the full article

Liebestod

Tokoh Isolde (Celtic: Iseult, Italia: Isotta) menyanyikan Liebestod di atas kematian Tristan. Bagian ini selalu memaksa kita berhenti dari kegiatan keseharian, dan diam beberapa menit menikmati cara Wagner menggambarkan jenis kedekatan manusiawi yang penuh kegamangan. Pagi ini bentuknya agak beda. Orkestrasi nyaris dihapuskan, dan digantikan dengan permainan piano yang sederhana. Jadi fokusnya lebih pada vokal…

Read the full article

On Masterpiece

Nyetel Wagner di tempat ini memang sebenernya pas. Kita ingat, Der Ring dibuat Wagner di pengasingan, dalam kondisi seadanya, waktu tidak ada harapan sama sekali untuk bisa menyusun performa yang sesungguhnya. Tapi Der Ring justru diciptakan untuk menunjukkan bahwa nilai (romanticism, balik lagi ke nilai) kemanusiaan bukan terletak pada sumber dari luar dan penghargaan dari…

Read the full article