Category: Life (Page 24 of 29)

Mematikan Waktu

Abis satu jam penuh di washingroom, termasuk seterika. Diiringi Siegfried Idyll, yang kali ini nggak terasa terlalu istimewa. Romantis, masih. Tapi aku lagi dipaksa jauhan sih, mana bisa menghayati iringan Siegfried dan Brunnhild ini. Babak awal Tristan und Isolde juga nggak terlalu menarik lagi. Aku lagi memiliki muatan unresolved problem yang rada gede, nggak bisa ditambahin muatan Tristan. Satu jam, musik balik lagi ke Parsifal, pas waktu aku keluar washingroom.

Waktu aku matikan, dan aku ikut membeku di tengah jalan yang dikelilingi pohon-pohon mematung, dengan Parsifal yang dahsyat mewarnai langit. Langit ikut tertenung, hanya diam tanpa suara, tanpa warna.

Beku Parsifal

Weekend lagi. Keluar ruang (ke Washington — biasa) ditemenin kaset Wagner aku yang pertama, yang udah pabaliut. Terpasang Parsifal.

Biasanya Parsifal nggak terlalu istimewa. Tapi hari ini ada yang terasa lain. Parsifal terasa pas mengiringi pohon-pohon tanpa daun yang tegak membeku di tepi jalan yang dingin dan senyap. Hanya dingin yang membekukan, tanpa angin, hujan, atau es. hanya kebekuan.

Dengan Parsifal, kebekuan terasa memiliki kekuatan yang merengkuh semesta. Sekali lagi Wagner menunjukkan kekuatannya mewarnai semesta.

Domain Romania

Romania, negara di Eropa Tenggara, yang bener-bener khas Eropa Tenggara. Indah, kaya budaya, tapi miskin secara ekonomi. Lelah diduduki kekaisaran Austo-Hungaria dan komunisme Russia, negeri ini masih gamang menyusun visi masa depannya. Kayaknya secara virtual aku mau jadi warga negara sini. Soalnya pasti lucu kalau aku punya domain kayak gini:

kun.co.ro

Politik Februari

Demo mahasiswa menyelimuti Jakarta untuk menurunkan presiden Abdurrahman Wahid. Presiden panik, menyusun pertemuan kabinet, tapi membubarkannya beberapa menit kemudian. Massa PKB didatangkan untuk membela presiden.

Aku bener-bener nggak care dengan para politisi Indonesia. Tapi kapan sih rakyat boleh hidup tenang dari gangguan para politisi?

Bangsa Okol

“Sayangnya, bangsa Indonesia ini suka lari ke fisik. Kalau otaknya tidak kerja maka yang kerja okol. Inilah yang merusak ukhuwah itu. Padahal, penyadaran ukhuwah itu penting untuk saling menghormati,” kata ustadz Nurcholish Majid.

Kali-kali bangsa Indonesia bakal dikenang sebagai bangsa okol. Apa-apa pakai adu fisik: dari urusan partai, urusan sepakbola, urusan ras, bahkan urusan agama. Masa sih urusan agama bisa dijalankan dengan kebiadaban?

Kalau Allah menghendaki, disebutkan di Quran, maka semua manusia akan berjalan lurus di jalan yang dikehendaki. Soalnya adalah bahwa Allah memang menyusun semesta dengan kompleksitas yang menarik seperti ini, sehingga manusia tertantang untuk memaksimalkan potensinya untuk memecahkan masalah-masalah.

Tapi manusia Indonesia malas memanfaatkan potensi kecerdasannya. Maunya sih asal tubruk, satu arah, dan akhirnya jadi bangsa okol.

Far Gosford Rd

Terusir lagi dari Q122. Dan memang udah suntuk bener di depan komputer. Jadi iseng jalan-jalan sepanjang Far Gosford Road. Di pinggirnya banyak ruko-ruko kecil. Ngintip etalase-etalase, pingin tau apa sih yang biasanya dicari orang Coventry. ATM, toko buku kecil, supermarket kecil, kantor pos kecil, toko komputer kecil. Nggak beda jauh sama Antapani ;). Ada semacam pet shop. Banyak kandang burungnya. Ada kucing belang hitam putih gemuk lagi bobo di atas kandang burung. Keliatannya nyaman, hangat. Jadi pingin balik ke rumah mungilku di Bandung. Rumah yang hangat dan nyaman. Dan ada makhluk manisnya. Duh, masa sih aku iri sama si pus ?

Admin Defacto

Di Q122 aku punya tempat duduk favorit. Dekat pintu, jadi kalau haus bisa cepat keluar; dan dekat printer, jadi nggak harus capek kalau mau ngeprint. Asiknya, teman-teman aku suka nanya-nanya ke aku kalo punya masalah dengan printer. Kali-kali soalnya aku duduk paling dekat sama printer. Tapi lama-lama mereka konsultasi soal-soal lain, termasuk komputer yang nggak bisa login, cara bikin account email, dan bahkan cara bikin presentasi dengan PowerPoint (kayak aku pernah pakai PowerPoint aja). Dan yang menarik, lama-lama yang nanya-nanya bukan temen aku aja, tapi orang-orang yang nggak aku kenal juga.
Masalahnya adalah bahwa ruang ini nggak pernah ada adminnya. Kali-kali akhirnya aku bisa mendaftarkan diri jadi admin di ruang Q122.

Libya

Ngobrol dengan temen dari Libya. Bukan dari program Telekomunikasi sih, cuman ketemu di Q122 aja. Libya ngirim 7 orang untuk engineering management aja. Kayaknya itu negara lagi mau bangun lagi nih. Aku pernah salut sama sistem sosialis ala Libya. Cuman aku nggak suka sistem yang berpusat di satu orang sih. Suka macet di tengah jalan kayak Libya :).

Missing Neutrinos

Kena assignment kayak gini, otak kok kayaknya jadi blank yach :). Akhirnya aku jalan-jalan aja ke pusat kota, di bawah gerimis beku. Hey, aku baru liat pasar tradisional Coventry. Lucu bener. Mirip-mirip sama Pasar Besar di Malang. Baunya juga, haha, persis.
Balik, masih pusing, melayapkan diri ke Waterstone’s, toko buku yang lumayan bagus di sini. Masih di pusat kota. Berlama-lama memelototi Feynman. Pingin juga nulis-nulis yang aneh-aneh kayak dulu. Ambil sebiji buku Gribbin, The Case of the Missing Neutrinos. Mudah-mudahan otakku mau bangun.

« Older posts Newer posts »

© 2024 Kuncoro++

Theme by Anders NorénUp ↑